La t a r Be la k a ng
PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O16 3
karakteristik TPPUTPPT, pelaku utama TPPUTPPT, pelaku terkait TPPUTPPT, sumber dana TPPUTPPT, dan faktor pendorong terjadinya TPPUTPPT. Sementara itu,
dimensi keefektifan kinerja rezim APUPPT diukur oleh dua aspek, yaitu keefektifan kinerja rezim pencegahan dan keefektifan kinerja rezim pemberantasan.
Hasil indeks persepsi publik terhadap TPPU dan TPPT pada tahun 2016 adalah 5,21 indeks dari skala 10. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim
APUPPT dari sisi pencegahan maupun pemberantasan di Indonesia dinilai oleh publik sudah cukup baik. Namun demikian, perlu upaya yang lebih besar dari seluruh
stakeholders untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap karakteristik, regulasi, risiko TPPU dan TPPT, serta kinerja rezim APUPPT di Indonesia. Dengan
diketahuinya tingkat pemahaman publik atas TPPU dan pendanaan terorisme tersebut, pemerintah diharapkan dapat melakukan program intervensi guna meningkatkan
pemahaman dan kewaspadaan masyarakat agar lebih peduli dengan TPPU dan pendanaan terorisme.
Isu strategis lainnya adalah terkait dengan kewajiban pihak pelapor. Kepala PPATK telah menerbitkan Peraturan Kepala PPATK Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Profesi. Peraturan Kepala PPATK tersebut merupakan tindak lanjut dari penetapan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pihak Pelapor dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut
diatur Pihak Pelapor baru yang berkewajiban menerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa dan menyampaikan laporan ke PPATK, meliputi:
a. Penyedia Jasa Keuangan selain sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 1 huruf a UU TPPU, yaitu perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan infrastruktur,
lembaga keuangan mikro, dan lembaga pembiayaan ekspor. b. Profesi, yaitu advokat, notaris, pejabat pembuat akta tanah, akuntan, akuntan publik,
dan perencana keuangan. Pada akhir tahun 2016, PPATK telah menyelesaikan pembangunan gedung pusat
pendidikan dan pelatihan anti pencucian uang yang rencananya akan diberi nama Institut Intelejen Keuangan Indonesia Indonesian Financial Intelligence InstituteIFII di