Pola Tindakan Korban Setelah Kejadian Berdasarkan Tindakan yang dialami Korban dan Pola Tindakan Korban Setelah Kejadian Tindakan yang Dialami Korban, Pelaku, dan Pola Tindakan Korban Setelah

19 | MEREKA YANG TERABAIKAN: Pelanggaran HAM pada Komunitas LGBTI di Indonesia • Korban dimintai uang • Korban digeledah paksa termasuk tasnya • Korban dirampas barang‐barangnya • Korban dipukul • Korban diturunkan di jalan, atau • Korban dibawa ke kantor perazia • Korban mendapat penyiksaan, perlakuan keji dan tidak manusiawi seperti dipaksa berhubungan seksual atau menunjukkan kelamin, dipukul, dan diminta membersihkan kantor

6. Pola Tindakan Korban Setelah Kejadian Berdasarkan Akibat yang Dialami Korban

Bermacam akibat dengan derajatnya, mulai trauma, hilang pendapatan, hingga luka fisik, tidak terdata pemulihan sesuai dengan konsep HAM yaitu kompensasi, restitusi ataupun rehabilitasi. Proses pemulihan hanya berhenti hingga pelaporan korban dan mendapat pendampingan dalam proses.

7. Pola Tindakan Korban Setelah Kejadian Berdasarkan Tindakan yang dialami

Korban Secara garis besar hanya ada 3 tindakan korban setelah kejadian yaitu • Tidak melakukan apa‐apa • Melapor ke kepolisian • Melapor ke pendamping atau lembaga bantuan hukum Tercatat pemukulan merupakan tindak yang cenderung dilaporkan korban, baik kepada pendamping maupun kepolisian. Walaupun ada pula pemukulan yang tidak dilaporkan. Penangkapan dan kejadian di dalam penangkapan, seperti permintaan menyetorkan uang agar dibebaskan, juga termasuk tindakan yang dilaporkan kepada pendamping. Meskipun demikian, penyiksaan serta perlakuan keji tidak manusiawi termasuk penyiksaan seksual tidak dilaporkan oleh korban. Pembubaran atau penghalangan berkumpul juga tidak dilaporkan. Kriminalisasi dan diskriminasi juga tidak dilaporkan.

8. Korban dan Pola Tindakan Korban Setelah Kejadian

Tindakan apa yang diambil korban setelah kejadian tidak ada kaitannya dengan jumlah korban. Dalam arti korban kelompok seperti dalam pembubaran pertemuan tidak menjadi faktor korban melapor atau meneruskan kasusnya. Indikasi adanya pola mengenai tindakan korban setelah kejadian tampak dengan mengaitkan korban dengan apa yang dialaminya. Waria yang dirazia dan ditangkap tidak melaporkan kasusnya, baru saat dimintai uang tebusan mereka melaporkan ke pendamping. Dalam kasus lain, Waria yang dijadikan tersangka dan ditahan melaporkan kasusnya ke pendamping MEREKA YANG TERABAIKAN: Pelanggaran HAM pada Komunitas LGBTI di Indonesia | 20 sedangkan laki‐laki transgender yang mengalami hal sama tidak melapor. laki‐laki transgender ini dapat didampingi justru karena proses jemput bola oleh pendamping. Gay yang mengalami kekerasan melaporkan kasusnya baik ke kepolisian maupun pendamping

9. Tindakan yang Dialami Korban, Pelaku, dan Pola Tindakan Korban Setelah