Korban dan Pelaku Pelaku dan Tindakan Saksi dan Tindakan Korban Setelah Kejadian

MEREKA YANG TERABAIKAN: Pelanggaran HAM pada Komunitas LGBTI di Indonesia | 20 sedangkan laki‐laki transgender yang mengalami hal sama tidak melapor. laki‐laki transgender ini dapat didampingi justru karena proses jemput bola oleh pendamping. Gay yang mengalami kekerasan melaporkan kasusnya baik ke kepolisian maupun pendamping

9. Tindakan yang Dialami Korban, Pelaku, dan Pola Tindakan Korban Setelah

Kejadian Berdasarkan pendokumentasian, dapat dilihat pola tindakan korban setelah kejadian dengan kaitan antara tindakan yang dialami korban dan pelakunya. Gay berani melaporkan kasusnya ke pendamping baik pelakunya masyarakat maupun aparat negara. Waria yang melapor ke pendamping tentang tindakan aparat negara masih terbatas apabila tindakan itu menyebabkan ia terdesak. Contohnya terancam ditahan atau akan diadili di pengadilan. Laki‐laki transgender menunjukkan perilaku paling tidak berdaya yaitu tidak melakukan apapun, hanya pasrah baik terhadap tindakan yang dilakukan aparat negara maupun masyarakat.

10. Korban dan Pelaku

Secara mencolok, dapat dikatakan seluruh pelaku adalah laki‐laki baik terhadap korban gay, waria maupun lesbian. Hanya dalam kasus yang menimpa lesbian tidak diketahui secara pasti seluruh pelaku karena pelakunya adalah massa. Sayangnya kolom identitas yang memasukkan ciri‐ciri identitas gender tidak dapat terisi oleh data‐data yang ada. Polisi dan satpol PP merupakan pelaku yang tercatat cukup banyak memakan korban waria. Sedangkan polisi juga merupakan pelaku terhadap gay dan lesbian. Pelaku dengan identitas organisasi keagamaan juga merupakan ancaman bagi waria, gay dan lesbian.

11. Pelaku dan Tindakan

Pola khusus tidak tampak dalam hubungan antara pelaku dengan tindakan. Tentu saja terdapat pola umum terkait dengan pekerjaan dan lingkup pekerjaan pelaku. Misalnya polisi yang karena lingkup kerjanya berpotensi melakukan penyiksaan, perampasan, kriminalisasi dan diskriminasi dalam proses hukum. Masyarakat baik sendiri maupun bersama‐sama massa cenderung melakukan kekerasan. Satpol PP melakukan razia, perampasan dan penangkapan.

12. Saksi dan Tindakan Korban Setelah Kejadian

Tidak terdapat kecenderungan antara adanya saksi dengan tindakan korban setelah kejadian. Hal ini tampak dari adanya saksi tidak membuat korban melapor atau meminta pendampingan. Sebaliknya tiadanya saksi juga tidak menghalangi korban untuk melapor ataupun meminta pendampingan. 21 | MEREKA YANG TERABAIKAN: Pelanggaran HAM pada Komunitas LGBTI di Indonesia

E. PELANGGARAN HAM