18
dengan menggunakan Hydraulic Jack dengan kondisi dimana beton sudah mencapai umur 28 hari sampai benda uji runtuh. Beban P diberikan secara
bertahap dan pada tiap tahap pembebanan dicatat lendutan yang terjadi pada titik- titik dimana dial gauge terpasang. Retak yang terjadi diberi tanda dan dicatat.
Kemudian akan dilihat fenomena apa yang akan terjadi pada balok beton bertulang yang diperkuat ini. Penelitian akan diamati dari keadaan elastis sampai
plastis. Sampai di dapat beban maksimum yang mampu dipikul balok tersebut
Gambar 1.1 Pemberian beban pada benda uji balok
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika Pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar isi setiap bab yang dibahas pada Tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, metodologi,
pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari tugas akhir ini BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang dasar-dasar mengenai bahan perbaikan struktur, analisa penampang balok, prilaku balok, jenis retak dan ragam keruntuhan balok.
½ P ½ P
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang mekanisme pelaksanaan penelitian yaitu mulai
tahap persiapan, pembuatan benda uji, pengujian benda uji dan sampai pada tahap pengambilan data.
BAB IV. ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN Bab ini berisi analisa dan hasil pengujian benda uji dalam penelitian, meliputi,
pengujian balok dengan perkuatan pelat baja cold formed serta perbandingan antara perhitungan teoritis dengan penelitian yang dilakukan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan – kesimpulan yang didapat dari seluruh proses
kegiatan tugas akhir ini serta saran – saran untuk pengembangan penelitian serta saran – saran yang membangun agar dapat diperoleh penulisan skripsi yang lebih baik
lagi dikemudian hari.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Umum
Perkembangan teknologi beton pada saat sekarang ini, membuat konstruksi beton semakin banyak dipilih sebagai suatu bahan konstruksi. Konstruksi dari beton
banyak memiliki keuntungan selain bahannya sangat mudah diperoleh, juga memiliki beberapa keuntungan antara lain harganya relative lebih murah, mempunyai kekuatan
tekan tinggi, mudah dalam pengangkutan dan pembentukannya, serta mudah dalam hal perawatannya. Sehingga banyak bangunan-bangunan yang didirikan memilih
konstruksi yang terbuat dari beton sebagai bahan materialnya
.
Pemilihan beton sebagai konstruksi telah membuat para ahli beton menciptakan bahan tambahan admixture bagi beton. Bahan tambahan admixture
merupakan bahan yang dianggap penting, terutama untuk konstruksi pada saat sekarang ini yang membutuhkan segala sesuatu yang serba praktis, efisien dan
ekonomis tanpa mengurangi mutu dari beton tersebut. Penggunan bahan tambahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menambah sifat beton sesuai dengan
sifat beton yang diinginkan Penggunaan bahan tambahan pada konstruksi beton dewasa ini telah
berkembang dengan pesat seiring dengan pesatnya pembangunan di bidang konstruksi. Banyak penemuan baru yang dapat menggantikan cara-cara konvensional seperti di
bidang perkuatan struktur, dimana telah ditemukan metode dan sistem yang semakin mudah diaplikasikan serta hanya sedikitpertambahan dimensi dari struktur, sehingga
tetap terjaga keindahan dari konstruksi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
21
Struktur dengan berbagai fungsi dan kombinasi beban tergolong rentan, baik terhadap perubahan fungsi yang mengakibatkan pertambahan beban yang dipikul,
maupun kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan pada saat perencanaan. Oleh karena itu perlu dikembangkan penggunaan bahan-bahan alternatif yang diperkirakan
dapat memperbaiki atau meningkatkan mutu beton bertulang. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu mengupayakan supaya beton mempunyai kuat lentur tinggi. Seperti
diketahui bahwa kuat lentur dijumpai dalam semua unsur beton bertulang, sehingga tanpa disadari struktur yang tidak direncanakan dengan adanya tegangan lentur, akan
mengalami masalah yaitu retak pada struktur tersebut akibat beban yang mengenainya, dimana struktur tidak mampu menahannya.
Alternatif yang dipakai diantaranya memberikan alternatif solusi perkuatan, menentukan spesifikasi teknis metode pelaksanaan perkuatan berdasar peraturan
beton SNI-2847-2002, yang diharapkan dapat memberikan penyelesaian permasalahan yang muncul sehingga dapat menjamin keamanan bagi pengguna
bangunan. Untuk mengetahui metode perkuatan lebih lanjut, sebagai pengembangan
dalam hal penggunaan bahan-bahan alternatif terutama yang berhubungan dengan perkuatan kuat lenturnya maka akan dibahas perilaku balok beton bertulang dengan
bentang sederhana yang diberi perkuatan eksternal tambahan berupa lembaran Cold Formed Steel untuk memikul beban yang berangsur–angsur meningkat dari
pembebanan yangkecil sampai pada suatu tingkat pembebanan yang menyebabkan hancurnya balok beton tersebut di bidang lentur nya.
Universitas Sumatera Utara
22
II.2 Cold Formed Steel