27
langsung dengan desain komponen. Kapasitas pembebananlentur baja cold-formed dan serat tekan biasanya dibatasi oleh titik luluh atau tegangan tekuk yang kurang
dari titik luluh baja, terutama bagi serat tekan yangmemiliki rasio tebal-lebar relatif besardan untuk serat tekan yang memiliki rasio kelangsingan relatif besar.
Pengecualian ada pada sambungan las dan baut, kekuatan yang tidak hanya bergantung pada titik luluh tetapi juga pada kuat tarik ultimat dari material. Studi
menunjukkan bahwa efek dari pekerjaan dingin pada pembentukan komponen bajasangat tergantung pada penyebaran antara kuat tarik dan kuat luluh dari material
dasar.
II.2.5 Kriteria Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai “sejauh mana suatu material dapat mempertahankan deformasi plastis tanpa pecah. Hal ini tidak hanya diperlukan
dalam proses pembentukan, tetapi juga diperlukan untuk redistribusi tegangan plastis dalam komponen dan sambungan, di mana konsentrasi tegangan akan terjadi.
Kriteria daktalitas dan kinerja baja rendah daktilitas untuk komponendan sambungancold-formed telah dipelajari oleh Dhalla, Winter, dan Errera di
Universitas Cornell. Ditemukan bahwa pengukuran daktilitas dalam ujitegangan standar termasuk daktilitas lokal dan daktilitas seragam. Daktilitas lokal ditunjuk
sebagai perpanjangan lokal di zona patah akhir. Daktilitas seragam adalah kemampuan serat tekan untuk mengalami deformasi plastik yang cukup besar
sepanjang seluruh bentang sebelum necking. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa untuk penyelidikan daktilitas baja yang berbeda, elongasi dalam ukuran
panjang 2-in. 50,8 mm tidak berkorelasi dengan memuaskan baik dengan daktilitas material lokal ataupun seragam. Agar dapat mendistribusikan tegangan dalam
Universitas Sumatera Utara
28
kisaran plastis untuk menghindari patah getasdini dan untuk mencapai kekuatan penuh net-section dalam komponen tekan dengan konsentrasi stres, disarankan agar:
• Elongasi lokal minimal dalam - panjang 1-2 inci 12,7 mm dari tegangan standar, termasuk neckminimal 20.
• Elongasi seragamminimal dalam panjang 3-in. 76,2 mm dikurangi elongasi dalam panjang 1-in. 25,4 mm yang mengandung neck dan patah minimal
3. • Rasio kuat tarik terhadap nilai luluh Fu Fy minimal 1,05.
Tiga prinsip penggunaanpelat baja cold-formed dalam perkuatan struktur adalah : • Meningkatkan kapasitas momen lentur pada balok atau pelat dengan
menambahkan pelat cold formed steel pada bagian tarik. • Meningkatkan kapasitas geser pada balok dengan menambahkan pelat cold
formed steel di bagian sisi pada daerah geser. • Meningkatkan kapasitas beban axial dan geser pada kolom dengan menambahkan
pelat cold formed steel di sekeliling kolom. Bentuk baja cold-formed yang dapat digunakan untuk perkuatan struktur
adalah : -
Lembaran pelat -
Gulungan wrap Bentuk lembaran pelat lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur baik
pada balok maupun plat serta pada dinding ; sedang bentuk wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas beban
axial dan geser pada kolom.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 2.1
Perbandingan Konfigurasi Material Baja Konvensional dengan Baja Ringan Baja konvensional
Baja cold-formed Modulus
Elastisitas E 200 kNmm
2
210 kNmm
2
Modulus Geser G 80000 Nmm
2
E21+ μ Nmm
2
81000 Nmm
2
Nilai poisson μ 0,3
0,3 Koefisien
pemuaian α 12 x 10
-6
C 12 x 10
-6
C
Berat jenis 7,85 tonm
3
7,85 tonm
3
Tegangan leleh fy
240 MPa 200-550 MPa
Kuat tarik fu 370 Mpa
300-550 MPa Ketebalan material 3 mm
0,4 – 1 mm
Dalam penggunaannya, baja cold-formed digabungkan dengan suatu bahan perekat Epoxy Impregnation Resin yang akan merekatkan lembaran pelat pada balok
beton. Bahan perekat yang akan digunakan pada penelitian ini berupa Epoxy dengan merek dagang SIKADUR no.330®. SIKADUR no.330® terdiri dari 2 dua bagian
yaitu bagian A berwarna putih dan bagian B berwarna abu-abu. Perbandingan campuran antara bagian A : bagian B = 4 : 1 sesuai berat nya
II.3 Balok Beton Bertulang II.3.1 Kekuatan Tekan Beton