14
Ada beberapa metode yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, antara lain dengan memperpendek bentang dari struktur, menambah jumlah
tulangan pada balok, memperbesar dimensi dari beton, atau pembongkaran serta penggantian dengan struktur bangunan baru.
Metode penyelesaian di atas dianggap kurang efisien serta terdapat beberapa kendala yang dijumpai di lapangan, seperti :
• Waktu pelaksanaan yang lama menunggu proses pengeringan dari material perkuatan hingga mampu memikul beban.
• Perlunya ruang kerja yang cukup luas sehingga harus menghentikan aktifitas yang ada.
• Perlunya alat bantu seperti penyanggah sementara. Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang konstruksi khususnya teknologi
bahan kini telah ditemukan metode baru dalam melakukan perkuatan, dengan ide dasarnya memberikan tulangan pada balok beton bertulang dari bagian luar, dengan
menggunakan lembaran “Cold Formed Steel”.
I.2 Studi Literatur
Menurut A. Gomes dan J. Appleton 1997, salah satu teknik perkuatan yang memadai pada balok beton betulangan kurang under reinforced adalah pemberian
tulangan eksternal menggunakan pelat baja atau hot rolled section , khususnya profil siku.
Tulangan baja tambahan disambungkan pada inersia section balok dan direkatkan dengan epoxy resin. Penggunaan baut baja mutu tinggi angkur baja
khususnya pada daerah penyaluran, dekat ujung pelat bagus juga. Efisiensi perkuatan terutama bergantung pada prilaku sambungan.
Universitas Sumatera Utara
15
Ketika sambungan hanya dipikul oleh resin, direkomendasikan pelat baja dengan tebal maksimum 5 mm dan lebar maksimum 200 mm. Tebal resin harus diatur
antara 1 sampai 3 mm. Tebal resin yang lebih besar membuat kapasitas ikatan lebih rendah.
Persiapan yang hati-hati terhadap permukaan beton dan baja perlu dilakukan untuk mendapatkan kualitas ikatan yang bagus
Penelitian intesif oleh Swarny dkk. 1987 telah membuktikan bahwa metode perkuatan berupa penambahan pelat baja biasa atau bahan komposit lain yang
dilakukan di daerah tarik balok yaitu serat bawah efektif meningkatkan kuat lentur dan mengurangi lendutan balok beton bertulang secara signifikan dalam batas-batas
tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Ziraba dkk. 1994 mengusulkan tata cara
guidelines yang dapat digunakan untuk merencanakan pelat baja sebagai perkuatan lentur eksternal pada balok beton bertulang dengan penampang persegi.
Hasil di atas dapat dikembangkan dengan menggunakan lembaranCold Formed Steel sebagai alternatif perkuatan yang lebih ringan dan memiliki kekuatan
yang lebih besar daripada pelat baja konvensional untuk menambah efektivitas lapis perkuatan pada balok beton bertulang.
I.3 Perumusan Masalah
Jika struktur beton bertulang memikul beban melebihi daya pikulnya, maka struktur beton tersebut akan mengalami ketidakmampuan dalam memikul beban.
Ketidakmampuan ini berwujud penurunan kapasitas lentur yang akan mengakibatkan struktur beton menjadi hancur failure. Oleh karena itu perbaikan atau perkuatan
dilakukan pada bagian-bagian yang dominan dalam mendukung lentur.
Universitas Sumatera Utara
16
Pada penelitian ini digunakan lembaranCold Formed Steel sebagai bahan alternatif untuk perkuatan lentur pada balok beton bertulang yang diharapkan dapat
mengembalikan prilaku struktur tersebut sebagaimana mestinya.
I.4 Tujuan Penelitian