Penentuan pH Optimum Penentuan Waktu Pengadukan Optimum Penentuan Massa Optimum Adsorben

3.2.4 Penentuan Kadar Kalsium Karbonat

Sebanyak 0,2 gram serbuk cangkang telur dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Dilarutkan dengan 25 mL HCl 0,2 M dan ditambahkan 5 mL etanol absolut untuk membantu HCl melarutkan cangkang dan sebagai wetting agent. Ditambahkan aquadest hingga volumenya ± 50 mL. Kemudian didihkan larutan selama ± 10 menit untuk menghilangkan CO 2 , lalu di biarkan hingga dingin. Tambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein, kemudian dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 M hingga berubah warna dari bening menjadi merah lembayung. Dicatat volume NaOH 0,1 M yang terpakai dan ditentukan kadar kalsium karbonatnya. Diulangi perlakuan yang sama sebanyak 3 kali. Dilakukan prosedur yang sama untuk menentukan kadar kalsium karbonat dalam serbuk cangkang telur yang telah dipanaskan pada suhu 500 o C.

3.2.5 Adsorpsi Ion Hg

2+ Menggunakan Serbuk Cangkang Telur Charlena dkk. 2012

3.2.5.1 Penentuan pH Optimum

Sebanyak 100 ml larutan standar Hg 2+ 5 mgL diatur pada pH 4 dengan penambahan HNO 3 0,2 M, kemudian dimasukkan kedalam botol plastik dan ditambahkan 0,50 gram serbuk cangkang telur. Kemudian botol dikocok menggunakan shaker selama 120 menit dan didiamkan selama 24 jam agar terjadi kesetimbangan pada suhu ruang. Suspensi yang terbentuk dipisahkan dengan cara disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 20 menit dan kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 untuk memisahkan supernatan. Setelah itu, dipipet sebanyak 10 mL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL. Kemudian ditambahkan akuadest hingga garis tanda sambil diatur pada pH ≤ 2 dan dihomogenkan. Selanjutnya ditentukan kandungan ion raksanya menggunakan ICP-OES pada λ spesifik 253,652 nm. Diulangi perlakuan yang sama dengan variasi pH larutan 5; 6; 7; 8; dan 9 dengan penambahan HNO 3 0,2 M atau NaOH 0,2 M. Universitas Sumatera Utara

3.2.5.2 Penentuan Waktu Pengadukan Optimum

Sebanyak 100 ml larutan standar Hg 2+ 5 mgL diatur pada pH 8 pH optimum dengan penambahan NaOH 0,2 M, kemudian dimasukkan kedalam botol plastik dan ditambahkan 0,50 gram serbuk cangkang telur. Kemudian botol dikocok menggunakan shaker selama 30 menit dan didiamkan selama 24 jam agar terjadi kesetimbangan pada suhu ruang. Suspensi yang terbentuk dipisahkan dengan cara disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 20 menit dan kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No 42 untuk memisahkan supernatan. Selanjutnya dipipet sebanyak 10 mL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL. Kemudian ditambahkan akuadest hinga garis tanda sambil diatur pada pH ≤ 2 dan dihomogenkan. Selanjutnya ditentukan kandungan ion raksanya menggunakan ICP-OES pada λ spesifik 253,652 nm. Diulangi perlakuan yang sama dengan variasi waktu pengadukan 60, 90, 120, 150, dan 180 menit.

3.2.5.3 Penentuan Massa Optimum Adsorben

Sebanyak 100 ml larutan standar Hg 2+ 5 mgL diatur pada pH 8 pH optimum dengan penambahan NaOH 0,2 M, kemudian dimasukkan kedalam botol plastik dan ditambahkan 0,25 gram serbuk cangkang telur. Kemudian botol dikocok menggunakan shaker selama 120 menit waktu optimum dan didiamkan selama 24 jam agar terjadi kesetimbangan pada suhu ruang. Suspensi yang terbentuk dipisahkan dengan cara disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 20 menit dan kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No 42 untuk memisahkan supernatan. Selanjutnya, dipipet sebanyak 10 mL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL. Kemudian ditambahkan akuadest hinga garis tanda sambil diatur pada pH ≤ 2 dan dihomogenkan. Selanjutnya ditentukan kandungan ion raksanya menggunakan ICP-OES pada λ spesifik 253,652 nm. Diulangi perlakuan yang sama dengan variasi massa serbuk cangkang telur 0,50; 0,75; 1,00; dan 1,25 gram. Universitas Sumatera Utara 3.3 Bagan Penelitian 3.3.1 Preparasi Cangkang Telur Ayam Dicuci dengan air hingga bersih dan dibilas dengan akuades Dikeringkan dalam oven pada suhu 110 o C selama 2 jam Dihaluskan dengan alu dan lumpang Diayak hingga diperoleh serbuk cangkang telur dengan ukuran butir lolos ayakan 100 mesh Dipanaskan menggunakan furnace pada suhu 500 o C selama 2 jam Serbuk Cangkang Telur Ayam Serbuk Cangkang Telur Cangkang Telur Ayam Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3) Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kekerasan (Hardness) Pada Produk Karet Flexible Joint Di PT. Industri Karet Nusantara

5 93 38

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

11 116 61

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata l.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Zinkum (Zn2+) dan Ion Argentum (Ag+)

0 6 65

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 0 13

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 0 2

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 0 5

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 1 13

Studi Pemanfaatan Kalsium Oksida (CaO) dari Serbuk Cangkang Keong Mas (Pomacea Canaliculata L.) Sebagai Adsorben Terhadap Ion Kadmium (Cd2+)

0 2 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cangkang Telur - Studi Pemanfaatan Kalsium Karbonat (CaCO3) dari Serbuk Cangkang Telur Sebagai Adsorben Terhadap Ion Raksa (Hg+)

0 3 17

Studi Pemanfaatan Kalsium Karbonat (CaCO3) dari Serbuk Cangkang Telur Sebagai Adsorben Terhadap Ion Raksa (Hg+)

0 0 13