4.1.4 Persentase Penurunan Kadar Ion Raksa Hg
2+
dalam Larutan Penentuan Persen Adsorpsi
Persentase penurunan kadar ion Hg
2+
dalam larutan sebelum dan setelah di adsorpsi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Dari data hasil pengukuran yang terdapat pada Tabel 4.5; Tabel 4.6; dan Tabel 4.7, maka penentuan adsorpsi pada berbagai perlakuan dapat ditentukan
sebagai berikut: 1.
Pada penentuan pH optimum pH 8 :
Data adsorpsi pada penentuan pH optimum secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.B.
2. Pada penentuan waktu pengadukan optimum waktu 120 menit :
Data adsorpsi pada penentuan waktu pengadukan optimum secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.C.
3. Pada penentuan berat optimum adsorben berat 0,5 gram :
Data adsorpsi pada penentuan berat optimum adsorben secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.D.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan 4.2.1 Preparasi dan Penentuan Kadar Kalsium Karbonat dalam Serbuk
Cangkang Telur
Cangkang telur secara umum terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kutikula, lapisan spons dan lapisan lamellar. Cangkang telur mewakili 11 dari bobot total telur
yang tersusun atas 94 kalsium karbonat, 1 kalsium fosfat, 4 material organik dan 1 magnesium karbonat Rivera at al. 1999. Menurut Rivera et al
1999, pemanasan cangkang telur pada suhu 450
o
C selama 2 jam akan menghilangkan residu magnesium karbonat, protein, serta pengotor lainnya.
Penelitian Sigh dan Mehta 2012, dengan menggunakan Differential Thermal AnalysisThermogravimetric Analysis
DTATGA untuk mengetahui dekomposisi termal dari cangkang telur pada suhu 450
o
– 625
o
C dan suhu 650
o
– 1000
o
C menunjukkan bahwa pada rentang suhu 450
o
– 625
o
C akan diperoleh senyawa CaCO
3
dengan suhu maksimum 650
o
C , sedangkan pada rentang suhu 650
o
– 1000
o
C senyawa CaCO
3
akan terdekomposisi menjadi CaO dengan suhu maksimum 850
o
C. Berdasarkan hal diatas, maka pada penelitian ini serbuk cangkang telur yang diperoleh dipanaskan pada suhu 500
o
C selama 2 jam dengan tujuan untuk menghilangkan residu magnesium karbonat dan protein sehingga
didapatkan kadar CaCO
3
yang lebih tinggi.
Pada penelitian ini, dilakukan uji kualitatif ion karbonat pada serbuk cangkang telur setelah dipanaskan pada suhu 500
o
C untuk mempastikan apakah pada cangkang telur tersebut masih terdapat ion karbonat Lampiran 2.
Kemudian dilakukan uji kuantitatif penentuan kadar kalsium karbonat dalam serbuk cangkang telur sebelum dan setelah dipanaskan pada suhu 500
o
C dengan metode titrasi asam-basa. Dimana diperoleh kadar kalsium karbonat pada serbuk
cangkang telur setelah pemanasan kadarnya lebih tinggi yaitu 95,79 , dibanding dengan serbuk cangkang telur tanpa pemanasan yang hanya 91,29 Tabel 4.1.
Hal ini tentunya akan meningkatkan kemampuan adsorpsi dari serbuk cangkang telur dalam mengadsorpsi ion logam seperti ion Hg
2+
.
Universitas Sumatera Utara