Instrumentasi yang terkait dengan sistem ICPOES relatif sederhana. Sebagian dari foton yang diemisikan oleh ICP dikumpulkan dengan sebuah lensa
atau cermin cekung. Optik pemokus ini memberi gambaran ICP pada jalur masuk perangkat penyaring panjang gelombang seperti monokromator. Panjang
gelombang partikel melewati sebuah monokromator yang akan diubah menjadi sinyal listrik oleh fotodetektor. Sinyal diperkuat dan diproses oleh elektronik
detektor, kemudian ditampilkan dan disimpan oleh komputer Hou, X. and Jones, B. T. 2000.
2.5.2 Karakteristik ICP-OES
Keuntungan utama dari analisis menggunakan ICP dibanding dengan instrumen yang menggunakan sumber eksitasi lain adalah kemampuannya untuk efisiensi
dan kebolehulangan pada penguapan, atomisasi, eksitasi, dan ionisasi untuk berbagai unsur dalam berbagai sampel yang berbeda. Hal ini terutama disebabkan
oleh suhu yang tinggi, 6000-7000 K pada ICP. Suhu ini jauh lebih tinggi dari suhu maksimum pada flame atau tungku 3300 K. Suhu yang tinggi pada ICP
membuatnya mampu untuk mengeksitasi unsur yang tahan terhadap panas, dan tahan terhadap interferensi.
Berikut ini beberapa karakteristik yang paling menguntungkan dari penggunaan ICP Hou, X. and Jones, B. T. 2000:
1. Temperatur tinggi 7000-8000 K.
2. Densitas elektron tinggi 10
14
- 10
16
cm
-3
. 3.
Derajat ionisasi berbagai unsur cukup besar. 4.
Kemampuannya dalam penentuan multiunsur secara simultan lebih dari 70 unsur termasuk P dan S.
5. Background emisi yang rendah, dan gangguan kimia yang relatif rendah.
6. Stabilitas tinggi sehingga akurasi dan presisi sangat baik.
7. Batas deteksi yang sangat baik untuk banyak unsur 0.1-100 ng ML
-1
.
Universitas Sumatera Utara
8. Jarak dinamis linerar LDR yang lebar empat sampai enam kali
perbesaran. 9.
Dapat digunakan untuk unsur-unsur yang tahan panas. 10.
Analisis efektif dan terjangkau.
2.5.3. Instrumentasi ICP-OES
Representasi dan tampilan dari ICP-OES dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar 2.3 Komponen utama dan susunan dari peralatan Inductively Coupled Plasma - Optical Emission Spectrometry
.
1. Pemasukan Sampel
a. Nebulizer
Nebulizer adalah perangkat yang digunakan untuk mengkonversi cairan
menjadi aerosol yang kemudian dialirkan ke plasma. Sistem pemasukan sampel yang ideal untuk semua sampel pada plasma adalah kemampuan plasma untuk
mensolvasi, vaporisasi, atomisasi atau ionisasi, dan eksitasi. Karena hanya tetesan kecil dalam ICP yang dianalisa, kemampuan untuk menghasilkan tetesan kecil
Universitas Sumatera Utara
untuk berbagai sampel sangat menentukan kegunaan dari nebulizer pada ICP- OES. Banyak perangkat yang dapat digunakan untuk memecah cairan menjadi
aerosol, namun hanya dua yang dapat digunakan pada ICP, yaitu pneumatik force dan ultrasonic mechanical force.
b. Pompa
Pompa adalah perangkat yang digunakan untuk mengalirkan sampel larutan kedalam nebulizer. Dengan adanya pompa maka laju aliran konstan dan
tidak tergantung pada parameter larutan seperti viskositas dan tegangan permukaan larutan. Selain itu laju aliran dapat dikontrol dan memungkinkan
washout lebih cepat dari nebulizer dan ruang semprot.
c. Spray Chamber Tempat Penyemprot
Setelah sampel aerosol terdapat pada nebulizer, harus segera dialirkan pada torch sehingga dapat diinjeksikan ke dalam plasma. Karena hanya tetesan
kecil aerosol cocok untuk diinjeksikan ke dalam plasma, spray chamber ditempatkan antara nebulizer dan torch. Fungsi utama dari spray chamber adalah
untuk menghilangkan tetesan besar dari aerosol. Tujuan kedua dari spray chamber adalah untuk melancarkan keluaran pulsa yang terjadi selama nebulisasi, karena
spray chamber ikut memompa larutan.
d. Drains
Drains pada ICP berfungsi untuk membawa kelebihan sampel dari spray
chamber menuju ke tempat pembuangan. Selain itu, sistem drains memberikan
tekanan balik yang dibutuhkan untuk memaksa aerosol pada nebulizer melalui aliran gas pada tungku injector tube kedalam plasma discharge. Jika sistem drains
tidak membuang habis sampel dan memungkinkan masih adanya gelembung, maka injeksi sampel kedalam plasma dapat terganggu dan menyebabkan
gangguan pada sinyal emisi.
Universitas Sumatera Utara
2. Penghasil Emisi
a. Torches Tungku
Dari spray chamber aerosol diinjeksikan melalui torch kedalam plasma yang akan terdesolvasi, menguap, teratomisasi, tereksitasi dan terionisasi oleh
plasma. Torch terdiri dari tiga tabung konsentrik, untuk aliran argon dan injeksi aerosol. Tiga tabung itu terdiri dari plasma flow, auxiliary flow dan nebulizer
flow .
b. Radio Frequency Generator.
Radio frequency RF generator adalah peralatan yang menyediakan daya
untuk pembangkit dan pemeliharaan debit plasma. Daya ini biasanya berkisar antara 700 sampai 1.500 watt, yang ditransfer ke gas plasma melalui kumparan
yang terdapat pada sekitar bagian atas torch. Kumparan, yang bertindak sebagai antena untuk mentransfer daya RF ke plasma, biasanya terbuat dari pipa tembaga
dan didinginkan oleh air atau gas selama operasi. 3.
Pengumpulan dan Pendeteksian Emisi. a.
Optik Radiasi biasanya dikumpulkan oleh fokus optik seperti lensa cembung
atau cermin cekung. Optik ini bersifat mengumpulkan sinar, sehingga sinar difokuskan menuju celah pada monokromator atau polikromator.
b. Monokromator
Monokromator digunakan untuk memisahkan garis emisi sesuai dengan panjang gelombangnya. Monokromator digunakan dalam analisa multi unsur
dengan cara memindai cepat dari satu garis emisi ke garis emisi lainnya. Kisi difraksi merupakan inti dari spektrometer, kisi memecah cahaya putih menjadi
beberapa panjang gelombang yang berbeda. Untuk menganalisa multi unsur secara simultan dapat digunakan polikromator.
Universitas Sumatera Utara
c. Detektor
Detektor digunakan untuk mengukur intensitas garis emisi setelah garis emisi dipisahkan oleh monokromatorpolikromator. Jenis detektor yang paling
banyak digunakan pada ICP-OES adalah tabung photomultiplier PMT.
4. Pemrosesan Sinyal dan Instrumen Kontrol
a. Pemrosesan Sinyal
Setelah emisi dideteksi oleh detektor PMT, maka arus anoda PMT dapat dikonversi, yang mewakili intensitas emisi menjadi sinyal tegangan yang diubah
menjadi informasi digital. Informasi digital inilah yang mewakili intensitas emisi relatif atau konsentrasi dari sampel.
b. Komputer dan Processor
Komputer digunakan sebagai instrumen untuk mengontrol, memanipulasi dan mengumpulkan data analisis. Pada komputer kita dapat memilih parameter
operasi yang tepat untuk analisis seperti panjang gelombang, tegangan PMT, mengkoreksi background pengukuran dan konsentrasi larutan standar.
Kemampuan untuk melihat data spectral pengukuran dengan waktu analisis yang sangat cepat merupakan tujuan utama penggunaan komputer dalam setiap
instrumentasi Boss, C. B. and Freeden, K. J. 1997.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-Alat
- Inductively Coupled Plasma Optical Varian-Liberty 8000
Emission Spectrometer ICP-OES
- Furnace Galenkamp
- Oven Carbolite
- Kertas Saring No. 42 Whatman
- Neraca Analitis AND
- Sentrifugator Fisher Scientific
- Hotplate Cimarec
- pH meter Trans Instrument TI 9000
- Shaker Edmund Buhler
- Statif dan klem - Botol Plastik
- Alu dan Lumpang - Ayakan 100 Mesh
- Cawan Porselin - Bunsen
- Batang Pengaduk - Gelas Beaker
Pyrex - Pipet Volume
Pyrex - Labu Takar
Pyrex - Tabung Reaksi
Pyrex - Erlenmeyer
Pyrex - Buret
Pyrex - Gelas ukur
Pyrex - Corong
Pyrex
Universitas Sumatera Utara