Di alam raksa dapat membentuk ratusan senyawa kimia. Pada dasarnya ratusan senyawa kimia ini dapat diklasifikasikan atas 5 kelompok yaitu
Goldwater et al. 1977: 1.
Raksa metalik, misalnya cairan atau padatan raksa. 2.
Garam-garam anorganik, misalnya raksa -sulfida, - klorida dan - oksida. 3.
Senyawa-senyawa alkil, yaitu senyawa raksa yang mengandung gugus metil CH
3
atau gugus etil -C
2
H
5
. 4.
Senyawa alkoksi-alkil, senyawa ini biasanya bersifat kompleks. 5.
senyawa aril, yaitu senyawa raksa yang mengandung gugus fenil -C
6
H
5
.
Kelimpahan Hg dibumi menempati urutan ke -67 diantara elemen lainnya pada kerak bumi. Merkuri jarang didapatkan dalam bentuk bebas di alam, tetapi
berupa bijih cinnabar HgS. Untuk mendapatkan Hg dari cinnabar, dilakukan pemanasan bijih cinnabar diudara sehingga menghasilkan logam Hg Widowati
dkk. 2008.
2.3.1.1 Pemanfaatan Raksa
Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi maka penggunaan Hg pun makin meningkat baik untuk kebutuhan-kebutuhan industri maupun
kebutuhan rumah tangga. Penggunaan dalam rumah tangga yang menyolok adalah untuk alat-alat listrik, dimana yang terbanyak digunakan sebagai bahan untuk
katalisator.
Berbagai produk yang mengandung Hg, diantaranya adalah bola lampu, penambal gigi, dan termometer. Merkuri digunakan dalam kegiatan penambangan
emas, produksi gas khlor dan soda kaustik, serta dalam industri pulp, kertas, dan baterai. Merkuri dengan klor, belerang atau oksigen akan membentuk garam yang
digunakan dalam pembuatan krim pemutih dan krim antiseptik. Logam tersebut digunakan secara luas untuk mengekstrak emas Au dari bijihnya. Ketika Hg
dicampur dengan bijih emas, Hg akan membentuk amalgam dengan emas Au
Universitas Sumatera Utara
dan perak Ag. Amalgam tersebut harus dibakar untuk menguapkan merkuri guna menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan. Hg
bersifat sangat toksik sehingga penggunaan Hg dalam berbagai industri sebaiknya dikurangi, termasuk dalam industri farmasi, kedokteran gigi, industri pertanian,
industri baterai, dan lampu fluorescence Widowati dkk. 2008.
2.3.1.2 Efek Toksik Raksa
Ada tiga bentuk merkuri yang toksik terhadap manusia, yaitu merkuri murni, bentuk garam anorganik, dan bentuk organik. Bentuk garam anorganik Hg dapat
berbentuk merkuri Hg
2+
dan bentuk merkuro Hg
+
, dimana bentuk garam merkuri lebih toksik dari pada merkuro. Bentuk organik Hg seperti aril, alkil, dan
alkoksi alkil sangat beracun diantara bentuk garam lainnya Darmono. 2001.
Efek toksik Hg berkaitan dengan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, lalu ataksia, disartria,
ketulian, dan akhirnya kematian. Terdapat hubungan antara dosis Hg dengan gejala toksisitas, seperti keracunan metil merkuri di Irak yang menunjukkan kadar
Hg pada rambut korban minimum 100 ppm sehingga muncul kasus parestesia.
Merkuri Hg bisa menghambat pelepasan GnRH gonadotropin releasing hormone
oleh kelenjar hipotalamus dan menghambat ovulasi sehingga terjadi akumulasi Hg pada korpus luteum . Keracunan akut oleh Hg uap bisa terjadi pada
konsentrasi Hg uap sebesar 0,5-1,2 mgm
3
. Keracunan akut oleh Hg uap menunjukkan gejala farangitis, sakit pada bagian perut, mual-mual dan muntah
yang disertai darah, dan shock. Apabila tidak diobati akan berlanjut dengan terjadinya pembengkakan kelenjar ludah, nefritis dan hepatitis yang berbahaya
Widowati dkk. 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Adsorpsi