Hj. Nihayatul Wafiroh Ang-

120 IR E A NNU A L R EPO R T 2014 F o ru m Mit ra IR E strategi tepat dalam menjalankan perannya sebagai intermediary antara masyarakat sipil dengan pemerintah. Dengan media cetak, masyarakat memiliki ruang untuk menyampaikan ide-idenya un- tuk menjadi pembicaraan publik, tidak tenggelam dalam wilayah personal. Karenanya, tidak berlebihan, kalau saya sebut IRE sebagai institusi yang sangat artikulatif dalam menyampaikan ide-ide ma- syarakat sipil. Bagi pemangku kebijakan, media itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan” “Diskusi publik yang pernah saya ikuti bertema mempertemukan agenda sipil dengan agenda parlemen 2014-2019. Dalam diskusi tersebut IRE mewacanakan bagi para legislator dan CSO untuk sa- ling berjejaring. Dengan berjejaring semacam itu, IRE terbukti merupakan institusi yang dapat menjadi jembatan bagi perbaikan sistem dan institusi pemerintah. Bagi saya, dalam kapasitas sebagai anggota parlemen, berjejaring dengan CSO tentu dapat membantu dalam menjalankan fungsi pembuatan undang-undang, pengangga- ran dan pengawasan.” “Orang-orang yang terlibat di IRE, setahu saya, adalah para pakar yang sangat diperhitungkan pernyataannya dalam kancah perpoliti- kan di Indonesia. Buktinya banyak pernyataan mereka yang dikutip di media nasional maupun daerah.” “Berdasarkan pengalaman tersebut, ke depan, saya kira IRE meru- pakan lembaga yang akan menjadi rujukan masyarakat sipil untuk kritis terhadap kebijakan publik, sekaligus menjadi rujukan utama bagi pemangku kebijakan di negeri ini saat akan mengambil keputu- san. lembaga ini akan menjadi motor penggerak reformasi birokrasi tata kelola pemerintahan desa, yang tentu dapat mendorong perbai- kan sistem demokrasi di negeri kita tercinta.” 121 IR E AN N U AL R E P O R T 2 1 4 A F o ru m fo r t h e P a rt n er s o f I R E printed media, the public has room to convey his ideas to be a public discussion, not drowned in personal territory. Therefore, it is not an exaggeration if I call IRE as an institution that is very articulate in conveying the ideas of civil society. For policy makers, the media can be a material for consideration in decision making process.” “The public discussion I’ve ever attended had a theme on matching civil agenda to the agenda of parliament from 2014 – 2019. In the discussion, IRE suggested that legislators and CSOs had a network with each other. In that kind of networking, IRE has been proven as an institution that can be a bridge for the improvement of systems and government institutions. For me, in the capacity as a Member of the Parliament, networking with CSOs can certainly help in perform- ing the functions of legislation, budgeting and supervision. “ “The people involved at IRE, as far as I know, are experts whose statements are highly reckoned in the political arena in Indonesia. It can be proven that many of their statements have quoted in national and local media. “ “Based on that experience, in the future, I guess IRE is an institution that will be a reference for civil society to be critical towards public policy as well as a main reference for policy makers in this country when they will make a decision. This institution will be the activa- tor for village governance bureaucracy reform which, of course, can support the improvement of the democracy in our beloved country. “