Analisis Ordinary Least Square OLS

53 4 1 42 2 Pendidikan S1 S2 S3 SMAD2D3 SMP Grafik 4.6 : Pendidikan

e. Pendapatan

Berdasarkan Grafik 4.7 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah yang telah memiliki pendapatan lebih dari Rp 3.500.000,- dengan presentase sebesar 80 dan responden yang belum memiliki pendapatan Rp 3.500.000,- atau kurang dari Rp 3.500.000,- memiliki presentase yang lebih sedikit yaitu sebesar 20. Grafik 4.7 : Pendapatan 20 80 Pendapatan 0 - 3.500.000 3.500.000

2. Analisis Ordinary Least Square OLS

44 a. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif menggambarkan variabel awal penelitian dan digunakan untuk mengetahui karakteristik dari sampel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.1 menjelaskan bahwa seluruh responden sebanyak 200 orang. Dapat dilihat bahwa besar mean adalah 18.3100 dengan standar deviasi sebesar 1.29218 dan minimum 14.2983 dan maximum 19.8041. Tabel 4.1 : Residuals Statistics Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 14.2983 19.8041 18.3100 1.29218 200 Std. Predicted Value -3.105 1.156 .000 1.000 200 Standard Error of Predicted Value .076 .271 .123 .039 200 Adjusted Predicted Value 14.2371 19.8259 18.3101 1.29282 200 Residual -3.94660 3.25365 .00000 1.04786 200 Std. Residual -3.747 3.089 .000 .995 200 Stud. Residual -3.791 3.121 .000 1.004 200 Deleted Residual -4.03983 3.31971 -.00007 1.06688 200 Stud. Deleted Residual -3.928 3.193 -.001 1.014 200 Mahal. Distance .039 12.156 1.990 2.192 200 Cooks Distance .000 .113 .006 .016 200 Centered Leverage Value .000 .061 .010 .011 200 a. Dependent Variable: Pendapatan b. Uji Validitas 45 Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya variabel pertanyaan penelitian yang diteliti. Jumlah responden dalam uji validitas ini adalah 200 responden dengan 18 variabel pertanyaan. Pengujian validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan software SPSS 22 dengan metode Korelasi Pearson, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor variabel dengan skor totalnya. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. c. Uji Reabilitas Uji reabilitas adalah kelanjutan dari uji validitas dimana variabel yang masuk pengujian adalah variabel yang valid saja yaitu tanpa melihat variabel pertanyaan I3 dan P3 dengan total variabel valid 18 variabel pertanyaan. Menguji reabilitas pada kuesioner penelitian ini menggunakan SPSS 22 dengan metode Cronbach’s Alfa. Tabel 4.2 : Case Processing Summary Case Processing Summary N Cases Valid 200 100.0 Excluded a .0 Total 200 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Dapat dilihat pada Tabel 4.2 bahwa setiap butir jawaban dari responden adalah jawaban yang valid dengan total responden 200 dengan presentase 100. Reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, dan lebih dari 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik Sekaran dalam Priyanto 46 2014. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0.905 dari total 18 butir pertanyaan dapat dinyatakan reabilitas baik yaitu Cronbach’s Alpha lebih dari 0,8. Tabel 4.3 : Reability Statistics Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .905 18 d. Uji Multikolinearitas Asumsi Multikolinearitas ini adalah asumsi yang menunjukkan adanya hubungan linear yang kuat di antara beberapa variabel prediktor dalam suatu model. Pengujian dengan menghitung nilai VIF untuk semua variabel independen beberapa buku yang mengatakan bahwa VIF 5 atau kurang dari 10 Supriyadi, 2004, hal. 83. Dapat dilihat pada hasil analisis menggunakan SPSS 22 pada Tabel 4.4 bahwa nilai VIF sebesar 1.928 yang artinya tidak terdapat masalah multikolinearitas. Uji Klein, yaitu dengan membandingkan antara R2 atau nilai 1-TOLtolerance dengan R2 yang lebih kecil tidak terdapat multikolinearity Supriyadi, 2014, hal. 83. Dapat dilihat pada Tabel 4.5 bahwa nilai dari R2 adalah 0.603 masih lebih besar dari 1-Tol yaitu sebesar 0.481 dengan itu dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas. Untuk tabel yang lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 4.4 : Coefficients a Coefficients a 47 Model Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95.0 Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero- order Partial Part Tolera nce VIF 1 Constant .943 1.079 .874 .383 -1.184 3.071 Zakat .152 .032 .299 4.791 .000 .090 .215 .673 .323 .215 .519 1.928 Infaq .562 .065 .539 8.653 .000 .434 .690 .746 .525 .388 .519 1.928 a. Dependent Variable: Pendapatan e. Uji R2 Koefisien Determinasi dan Autokorelasi Berdasarkan data yang diolah menggunakan software SPSS 22 dengan menggunakan Model Summary dapat dilihat pada Tabel 4.5 bahwa R Square bernilai 0.603 menjelaskan bahwa 60.3 variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat, dan sisanya 39.7 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .777 a .603 .599 1.05316 .603 149.788 2 197 .000 1.935 a. Predictors: Constant, Infaq, Zakat b. Dependent Variable: Pendapatan Tabel 4.5 : Model Summary b Uji Autokorelasi dari sebuah model dapat dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson. Dalam pengujian yang menggunakan jumlah observasi sebanyak 200n-60 dan jumlah variabel independen sebanyak 2 k – 2 serta dengan taraf signifikansi 0,05 α – 0,05, maka diperoleh dL 1.75844 dan dU 1.77852 . Dari hasil pengolahan SPSS 22 diperoleh nilai Durbin Watson pada model regresi pada Tabel 4.5 48 sebesar 1.935. Nilai dw yang dihasilkan adalah 1.935 1.767263 maka tidak terdapat autokerelasi positif. f. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian dari error konstan atau tidak. Dapat dilihat dari grafik residual dalam Grafik 4.8 bahwa model regresi pada grafik tidak memiliki pola tertentu yang artinya tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Untuk melihat grafik yang lebih jelas terdapat dalam Lampiran 3. Grafik 4.8 : Standar Residual g. Hasil Uji f Berdasarkan yang dikutip oleh Hidayat Huang bahwa Uji Anova adalah bentuk dari analisis statistik yang banyak digunakan dalam penelitian eksperimen yang dikembangkan oleh R.A Fisher. Uji anova juga adalah bentuk uji hipotesis statistik dimana kesimpulan diambil berdasarkan data. Hipotesis nol dari uji Anova adalah data simple random 49 dari populasi yang sama sehingga memiliki ekspektasi mean dan varians yang sama. Berdasarkan Tabel 4.6 analisis menggunakan software SPSS 22 dengan menggunakan metode ANOVA didapatkan hasil pada kolom Sig. bernilai 0,00. Berdasarkan hasil ini maka dapat diinterpretasikan tingkat kesalahan 0 yang kurang dari 10, ini artinya semua variabel bebas yaitu Zakat dan Infaq berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Pendapatan yakni H0 ditolak atau terdapatnya pengaruh yang signifikan antara Zakat dan Infaq terhadap Pendapatan secara bersama-sama. Tabel 4.6 : Anova ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 332.277 2 166.138 149.788 .000 b Residual 218.503 197 1.109 Total 550.780 199 a. Dependent Variable: Pendapatan b. Predictors: Constant, Infaq, Zakat Adanya pengaruh zakat dan infaq terhadap pendapatan secara bersama-sama menunjukkan bahwa membayar zakat sekaligus memberikan infaq tidak akan mengurangi pendapatan seorang muzakki. Berdasarkan fakta di lapangan bahwa kebanyakan muzakki memberikan pernyataan ada pendapatan tambahan yang diterima muzakki ketika membayar zakat dan memberikan infaq. Ketika seorang muzakki membayarkan zakat dan menginfaqkan hartanya di jalan Allah kepada orang yang membutuhkan atau mustahik, secara teori ekonomi umum hartanya akan berkurang, namun menurut teori ekonomi Islam sebagaimana yang dikutip oleh Nata, dkk 1999 bahwa harta seseorang 50 itu bisa berkembang dengan mendistribusikan sebagiannya kepada orang lain, setidaknya bagian yang diberikan kepada orang lain itu bisa berkembang, minimal alokasi pemanfaatannya yang tidak semata untuk dia dan keluarganya, tetapi orang lain yang juga sangat membutuhkan. Secara fisik tampak harta berkurang dengan dikeluarkan zakat, namun secara hakekat harta terus tumbuh dan berkembang di bawah sinaran kebesaran Allah Muhammad dan Abubakar, 2011, 11. Selain mendapatkan pahala dan berkah juga pendapatan berupa harta, zakat membersihkan jiwa dari sifat kikir dan sekaligus mensucikan masyarakat dari sifat mendendam dan mendengki Mubyarto, 1982. h. Hasil Uji Korelasi Dengan melihat angka probabilitas dengan aturan bahwa Probabilitas Sig. 0.05, maka H diterima berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Zakat terhadap Pendapatan Muzakki dan Infaq terhadap Pendapatan Muzakki. Jika Probabilitas Sig. 0.05 maka H ditolak dengan asumsi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Zakat dan Pendapatan Muzakki dan Infaq terhadap Pendapatan. Tabel 4.7 : Correlations Correlations Pendapatan Zakat Infaq Pearson Correlation Pendapatan 1.000 .673 .746 Zakat .673 1.000 .694 Infaq .746 .694 1.000 Sig. 1-tailed Pendapatan . .000 .000 Zakat .000 . .000 Infaq .000 .000 . N Pendapatan 200 200 200 Zakat 200 200 200 51 Infaq 200 200 200 Berdasarkan Tabel 4.7 yang diolah melalui software SPSS 22 dengan jumlah total N atau total responden sebanyak 200 menjelaskan bahwa antara Zakat dan Pendapatan diperoleh Sig. 0.00 0.05 artinya H ditolak dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Zakat terhadap Pendapatan Muzakki. Berdasarkan Tabel 4.7 menjelaskan bahwa antara Infaq dan Pendapatan Muzakki diperoleh Sig. 0.000.05 artinya H ditolak dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Infaq terhadap Pendapatan Muzakki. Teori ekonomi menyatakan bahwa dalam mengeluarkan atau memberikan harta, hakekatnya harta yang dimiliki akan berkurang. Berbeda dengan teori konsumsi Islam yang menyatakan bahwa setelah konsumsi di jalan Allah maka hakekatnya seseorang akan mendapatkan nilai tambah baik berupa pahala dan berkah maupun berupa harta yang akan didapatkan melalui orang lain. Demikian pula dalam hal konsumsi, seorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya P3EI UII, 2008. Berdasarkan fakta di lapangan bahwa sebagian besar responden menjawab ada pengaruh yang didapatkan oleh responden ketika membayar zakat atau memberikan infaq terhadap pendapatan muzakki baik itu pendapatan tangible seperti harta ataupun pendapatan intangible seperti pahala dan berkah. Sesuai dogma dalam Al-Qur’an surat 2:261 bahwasannya “perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada 52 tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki.Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui”.

3. Pembuktian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Akuntabilitas,Tranparansi dan Kualitas Pelayanan Lembaga Pengelola Zakat terhadap Kepercayaan Muzakki dan Pengaruh Kepercayaan Muzakki terhadap Komitmen Muzakki

37 200 85

Analisis pengaruh pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah sebagai modal kerja terhadap indikator kemiskinan dan pendapatan mustahiq

2 87 110

Pengaruh distribusi produktif dana Zakat, Infaq Dan Shadaqah (ZIS) terhadap perilaku konsumsi mustahik: studi kasus 58 responden mitra usaha masyarakat mandiri

0 5 2

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Zakat, Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kepercayaan Kepada Organisasi Pengelola Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat :(Studi Kasus Terhadap Muzakki Di Fakultas Agama Islam Dan Fakultas Ekonomi D

1 3 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pengetahuan Zakat, Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kepercayaan Kepada Organisasi Pengelola Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat :(Studi Kasus Terhadap Muzakki Di Fakultas Agama Islam Dan Fakultas Ekonom

0 7 4

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Zakat, Tingkat Pendapatan Dan Kredibilitas Organisasi Pengelola Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Atau Badan Amil Zakat (BAZ) (Studi Kasus Pada Muzakki Di Kecamatan Laweyan Surakarta).

0 2 8

PERANCANGAN APLIKASI MUZAKKI PADA SISTEM INFORMASI ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH BERBASIS ANDROID

0 0 6

ANALISIS PENDAPATAN ANGGOTA TNI AD TERHADAP PEMENUHAN KEWAJIBAN ZAKAT,INFAQ DAN SHADAQAH

0 0 7

PENGARUH POLA PENGELUARAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH TERHADAP LOYALITAS SERTA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MUZAKKI DAN MUSTAHIQ DI SULAWESI SELATAN Muhammad Yusuf Q¹ Hapid²

0 0 11

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, RELIGIUSITAS, AKUNTABILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT DI BAITUL MAL KOTA BANDA ACEH

1 2 13