Kerangka Pikir Penelitian KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

pendahuluan prolog berupa perkenalan dengan tokoh-tokoh dalam cerita. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah untuk menjelaskan jalannya suatu cerita serta untuk menciptakan suasana cerita yang menyenangkan adalah cara mengucapkan kata-kata pendahuluan, pengiring dan penutup dilakukan dengan nada dan suara yang berbeda sewaktu melakukan dialog wayang, sehingga para siswa dapat membedakan kata-kata guru dan percakapan tokoh. Hal tersebut akan memudahkan siswa untuk menarik inti cerita yang dibawakan. Dalam pelaksanaan kegiatan storytelling dengan media wayang, guru dapat meminta siswa untuk menceritakan kembali apa yang diceritakan tadi. Siswa pun dapat membawakan ceritanya sendiri dengan menggunakan media wayang. Hal ini untuk melatih kemampuan berbicara dan meningkatkan kepercayaan diri para siswa. Way

B. Kerangka Pikir Penelitian

Peneliti memilih penggunaan metode storytelling dengan media wayang sebagai upaya meningkatkan minat siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian, dengan asumsi bahwa kegiatan ekstrakurikuler bukan merupakan kegiatan pokok seperti halnya kegiatan belajar mengajar lainnya. Nilai yang diberikan untuk kegiatan ekstrakurikuler tidak mempengaruhi nilai raport yang menentukan naik kelas atau tidaknya siswa yang bersangkutan tersebut. Oleh sebab itu, agar siswa berminattertarik dan terlibattermotivasi dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian ini, harus ada upaya perbaikan strategimetode penyajian, yaitu dengan mengajak siswa untuk memahami serta menyimak suatu nilai moral di dalam sebuah cerita yang disajikan dengan menggunakan media wayang. Penyajian materi kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian dengan strategimetode ceramah yang tidak efektif dan tidak variatif menyebabkan siswa bosan, jenuh, dan lelah. Akibatnya, implementasi kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian menjadi kurang berkualitas; tidak mampu menggugah minat, aktivitas, responsi, ubahan sikap, sinkronisasi dengan kebutuhan siswa; dan muncul asumsi kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian menjadi tidak bermanfaat, sia-sia, dan buang-buang waktu saja. Bertolak dari masalah ini, perlu diupayakan penerapan metode storytelling sebagai salah satu strategi dalam pemberian materi kegiatan ektrakurikuler pengembangan kepribadian. Metode storytelling mengajak siswa untuk mengasah kepekaan dan imajinasi melalui sebuah cerita. Dalam cerita terdapat ide, tujuan, imajinasi, bahasa dan gaya bahasa. Unsur-unsur tersebut berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Usaha siswa untuk menyampaikan kembali cerita yang telah didengarnya dari guru atau menjawab soal yang diajukan kepadanya adalah latihan untuk mengungkapkan ide-ide dengan bahasanya sendiri. Sehingga keberhasilan penanaman nilai-nilai moral melalui metode storytelling dimungkinkan kalau siswa menyimak serta mampu menceritakan kembali atau menangkap inti cerita kemanusiaan yang mengasah nurani, mendidikmembelajarkan sikap, nilai, perilaku dalam berinteraksi dengan orang lain. Metode storytelling memiliki keunggulan untuk membangkitkan gairah siswa dalam mengikuti kegiatan dengan metode yang berbeda, selain itu penggunaan media wayang akan menambah daya tarik tersendiri bagi para siswa. Cara ini diharapkan minat siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pengembangan kepribadian akan meningkat.

C. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9