6. Dukungan Online SDK menghubungkan para pengembang untuk saling bertukar ide
informasi, pengembangan dan penyelesaian masalah seputar Android di http:developer.android.comresourcescommunity-groups.html.
2.2 Bluetooth
2.2.1 Sejarah dan Pengertian
Bluetooth berasal dari nama seorang Raja, Harald Blatand. Harald adalah anak dari Raja Gorm yang menguasai Jultland semenanjung Denmark. Blatand dalam bahasa
Denmark berarti gigi biru. Raja Blatand telah berhasil mempersatukan Denmark dengan sebagian wilayah Norwegia. Ericsson memilih nama Bluetooth karena harapan terhadap
teknologi tersebut. Bluetooth diharapkan dapat menjadi sambungan komunikasi perangkat mobile di seluruh dunia.
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless tanpa kabel yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM Industrial, Scientific and
Medical dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu
menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas [6].
Bluetooth adalah teknologi jaringan RF Radio Frequency yang terdapat radio frekuensi transceiver dan full set protocol jaringan dalam sebuah chip kecil yang cukup
untuk dimasukkan dalam sebuah perangkat mobile. Bluetooth adalah salah satu standar jaringan RF yang digunakan untuk membuat jaringan Personal Area Network ad-hoc
dalam jangkauan tidak lebih dari 10 meter [7].
2.2.2 Bluetooth Protocol [7]
Protocol adalah sebuah aturan ataupun standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protocol dapat diterapkan pada perangkat keras maupun perangkat lunak.
Protocol dalam umumnya dikenal dengan spesifikasi dari sebuah perangkat keras.
Bluetooth memiliki beberapa protocol yang harus dipenuhi sesuai dengan standar Institute for Electrical and Electronic Engineers IEEE 802.15.1 mengenai
komunikasi wireless Personal Area Network PAN. PAN memungkinkan adanya sebuah komunikasi dengan jarak 1 meter sampai 10 meter.
Protokol-protokol Bluetooth dikelompokkan berdasarkan prioritas dan penggunaan. Protokol-protokol tersebut membentuk sebuah susunan yang biasa disebut
Bluetooth Stack Protocol.`Gambar 2.2 di bawah ini adalah gambar Bluetooth Stack Protocol
.
Gambar 2.2. Bluetooth stack protocol [7].
1. Bluetooth Radio Layer Merupakan lapisan paling bawah dalam spesifikasi Bluetooth. Lapisan ini
menentukan operasi dan sistem minimum dalam komunikasi Bluetooth termasuk perangkat penerima, pengiriman dan penerimaan data dan sinyal
RF dalam ISM Industrial, Scientific and Medical band. 2. Baseband
Baseband adalah sebuah physical layer protocol Bluetooth yang terletak
diatas Bluetooth Radio Layer dalam Bluetooth stack protocol. Baseband mengatur physical channel dan menyediakan sambungan dari dan ke sebuah
komunikasi termasuk pengecekan kesalahan, hop selection dan keamanan jaringan.
3. Link Manager Protocol Link Manager Protocol
mengatur sambungan, konfigurasi dan memberikan izin komunikasi Bluetooth. Setelah Link Manager sebuah perangkat
Bluetooth mendeteksi adanya perangkat Bluetooth lain, maka Link Manager Protocol
akan membuat sebuah sambungan untuk berkomunikasi dengan Link Manager
Bluetooth terdeteksi.
4. Logical Link Control and Adaptation Protocol L2CAP L2CAP merupakan data-link layer dalam pemodelan Open System
Interconnection OSI. LC2AP memungkinkan layer di atasnya dapat
menerima dan mengirim paket data sampai 64kb. 5. RFCOMM
RFCOMM merupakan cable replacement protocol dalam Bluetooth stack. RFCOMM menciptakan sebuah serial port virtual yang dapat digunakan
sesuai dengan standar EIA Electronics Industry Association 232. Dengan adanya RFCOMM berbagai adapted protocol dengan dasar serial dapat
berkomunikasi dengan Bluetooth. 6. AT Command
AT Command adalah berbagai set instruksi untuk memberikan perintah dalam komunikasi port serial.
2.2.3 Piconet dan Scatternet [7]