A. Pengantar
Manajemen kurikulum dan pembelajaran merupakan salah satu dari 7 komponen MBS sebagai perluasan dari pilar PAKEM dalam implementasi MBS
sebelumnya. Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah pengaturan kurikulum dan pembelajaran yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah MBS. Manajemen kurikulum dan pembelajaran diimplementasikan di SD
berlandaskan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Disamping itu juga berlandaskan: 1
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan; dan
4 Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah.
Aktifitas manajemen kurikulum dan pembelajaran meliputi proses kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran. Hal ini penting
dilakukan untuk mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, dan kemampuan sumber daya sekolah.
Berlakunya kurikulum 2013 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sebagai strategi penyusunan kurikulum secara desentralisasi di tingkat satuan
pendidikan tetap dipertahankan untuk dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Demikian juga sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 yang lebih menguatkan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajarannya mendorong peserta didik untuk mencari tahu discovery learning
2
BAGIAN I PENDAHULUAN
Pengelolaan kurikulum juga bermakna sebagai pengaturan kewenangan Pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pemerintah berwenang menyiapkan, menyusun, dan mengevaluasi: 1 dokumen Kurikulum setiap satuan pendidikan atau
program pendidikan, 2 dokumen Kurikulum setiap mata pelajaran, 3 pedoman implementasi Kurikulum, 4 Buku Siswa ; dan 5 Buku Guru.
Satuan pendidikan mengelola: 1 kurikulum, 2 muatan lokal, 3 program unggulan, 4 rencana pelaksanaan pembelajaran, 5 pelaksanaan pembelajaran, 6
pengevaluan pembelajaran dan 7 pengawasan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta
didik dalam lingkungan belajar.
B. Tujuan