berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning. Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalahproject based learning.
E. Keunggulan PAKEM Beberapa keuntungan dari diterapkannya PAKEM, antara lain sebagai
berikut. 1.
Penerapan PAKEM lebih difokuskan pada proses belajar dan tidak semata pada hasil belajar;
2. Menghilangkan batas semua antar bagian kurikulum
dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif; 3.
Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan dan kecerdasan, siswa didorong untuk
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas keberhasilan belajarnya; 4.
Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas;
5. Membantu siswa membangun hubungan antara
konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman;
UNIT 7 PENDEKATAN ILMIAH DAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
50
A. Konsep Dasar
Strategi pelaksanaan kegiatan belajar siswa SD yang dikehendaki sesuai Kurikulum 2013 adalah dengan menerapkan pembelajaran tematik terpadu
Integratif Thematic dan pendekatan ilmiah scientific approach. Alasan mengapa perlu melaksanakan kedua hal tersebut, penjelasannya dapat dibaca pada hand out
dari kementrian Dikbud khusus yang membahas konsep pembelajaran tematik terpadu Integratif Thematic dan pendekatan saintifikscientific approach.
Penguasaan berbagai kompetensi peserta didik, yang meliputi kompetensi domain sikap afektif, keterampilan psikomotorik dan pengetahuan kognitif, perlu
dipadukan dengan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kedua hal tersebut, di antaranya model pembelajaran berbasis masalah Problem
Based Learning, model pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning dan model pembelajaran kooperatif Cooperative Learning.
Selain dipadukan dengan berbagai model pembelajaran tersebut, penerapan pembelajaran tematik terpadu Integratif Thematic dan pendekatan saintifik
scientific approach, perlu dipadukan dengan penerapan berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang paling sesuai dengan pendekatan tersebut
antara lain: metode pembelajaran InkuiriInkuiri Sosial; metode group investigation, metode demonstrasi, metode praktikum yang meliputi metode observasi atau metode
eksperimen. Hal yang penting lagi dalam kegiatan pembelajaran di kelas-kelas SD, selain
penerapan berbagai pendekatan, model dan metode pembelajaran tersebut, guru harus melatihkan kepada peserta didik berupa kemampuan atau keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau higher order thinking HOT. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa berfikir nalar untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan
atau memecahkan suatu masalah yang lebih rumit. Hal ini perlu dilatihkan sejak usia sekolah dasar agar pada saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya dan masa
depannya mereka tidak asing dan tidak takut jika dihadapkan pada pertanyaan atau permasalahan yang lebih rumit. Pemecahan masalah dilaksanakan secara penuh
argumentatif, logis dan percaya diri, baik secara tertulis, lisan maupun tindakan. Peserta didik di SD kebanyakan masih ada yang dilatih pada kemampuan
berpikir tingkat rendah atau lower order thinking LOT, sehingga siswa hanya mampu memecahkan pertanyaan dan atau permasalahan yang relatif sederhana, yang
ditandai dengan hanya mampu menjawab pertanyaan atau soal dalam bentuk
51
objective test pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat yang alternatif jawabannya hanya satu. Dalam melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada peserta
didik, guru harus kreatif dan mampu membuat pertanyaan yang jawabannya variatif atau lebih dari satu jawaban yang benar dan berupa uraian. Peserta didik SD kelas
tinggi yaitu kelas 5 dan 6, selain soalnya berupa pertanyaan yang demikian, juga perlu diberikan soal berupa kasus yang kontekstual. Kata kunci pertanyaan untuk
melatih berpikir tingkat tingi contohnya : mengapa?, bagaimana caranya?, berikan alasan, dengan cara apa?, harus bertindak bagaimana?
Berbeda dengan melatihkan berpikir tingkat rendah, guru hanya mengajukan pertanyaan tertutup, seperti sebutkan, pilih, tunjukan, siapa penemunya?, dimana?.
Melatihkan berpikir tingkar rendah tidak dilarang, dengan syarat kemampuan berpikir tingkat redah tesebut hanya sebagai dasar atau perantara untuk ditindaklanjuti ke
tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi. Yang perlu dihindarkan adalah guru cenderung hanya melatihkan berfikir tingkat rendah kepada peserta didiknya.
B. Prinsip