Kelima, memberi peluang siswa untuk mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan, yaitu ranah sikap jujur, tekun, terbuka terhadap
gagasan ilmiah, ranah keterampilan memperoleh, memanfaatkan, memilih informasi, menggunakan alat, bekerja sama dan kepemimpinan, dan ranah kognitif
pengetahuan. Keenam, pembelajaran akan lebih bermakna kalau pelajaran yang sudah
dipelajari siswa dapat dimanfaatkan untuk mempelajari materi berkutnya Ahmadi, 2011.
B. Konsep dasar
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Menurut Kemp dalam Senjaya, 2008 strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Jamarah dan Zain 2002, berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran kompetensi dasar. Strategi dapat dipandang sebagai pola-pola umum kegiatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai kompetensi dasar tertentu. Strategi pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan metode, sesuai dengan situasi dan kondisi. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna, maksudnya adalah metode itu
mampu memfungsikan peserta didik belajar sendiri, sesuai dengan student active learning.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai model pembelajaran PAKEM antara lain inkuiri, karya wisata, metode role playing bermain peran. Metode-
metode tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Metode Inkuiri
45
Pendekatan ekspositori, proses pembelajaran sepenuhnya dikuasai dan didiktekan oleh guru. Sebaliknya pendekatan inkuiri, peserta didiklah yang benar-
benar aktif belajar. Metode inkuiri, discovery, dan problem solving, bertujuan sama yaitu mengaktifkan pembelajaran peserta didik, yakni strategi yang menunjukkan
suatu kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari logis-kritis, analisis menuju kesimpulan yang meyakinkan. Enam ciri yang harus dimiliki guru dalam pendekatan
inkuiri adalah: a. Memiliki kemampuan sebagai perencana program pengajaran, pelaksanaan,
evaluasi, dan kegiatan lainnya; b. Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan rencana itu dengan baik;
c. Mempunyai kemampuan sebagai penanya guru harus sudah mempersiapkannya; d. Guru mempunyai kemampuan sebagai manager;
e. Mampu memberikan pujian dan motivasi belajar; f. Mempunyai kemampuan sebagai penguji kebenaran daripada sistem nilai.
2. Metode Karya Wisata
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk mengunjungi objek tertentu dalam rangka menambah dan memperluas
wawasan objek yang dipelajari tersebut sesuai dengan bidangnya. Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi peserta didik dapat diajak ke objek pemukiman
transmigrasi atau objek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan sejarah, peserta didik dapat diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan ekonomi peserta didik dapat
diajak mengunjungi pabrik, atau objek kegiatan ekonomi lainnya. .
3. Metode Role Playing Bermain Peran
Metode role playing disebut juga sosiodrama, dalam proses pembelajaran pendidikan karakter, diharapkan para guru dan para peserta didik memperoleh
penghayatan nilai-nilai dan perasaan-perasaan. Dengan bermain peran diharapkan peserta didik trampil atau menghayati dan berperan dalam berbagai figur khayalan
atau figur sesungguhnya dalam berbagai situasi. Dalam metode ini dapat melibatkan aspek-aspek kognitif dan afektif atas dasar tokoh yang mereka perankan. Role playing
termasuk permainan pendidikan yang dapat dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, dan nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang
dan cara berfikir orang lain.
46
C. Prinsip PAKEM