Didalam pencegahan penyalahgunaan peredaran narkotika upaya preventif merupakan pelaksanaan fungsi yang diarahkan kepada upaya pencegahan
terjadinya penyalahgunaan narkotika tersebut. Program ini ditujukkan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk
narkoba, sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini dilakukan di lingkungan pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak TK sampai
dengan Perguruan Tinggi untuk : 1.
Mencegah agar jumlah dan jenis yang tersedia hanya untuk dunia pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Mencegah kebocoran pada jalur resmi.
3. Mencegah agar kondisi geografis Indonesia tidak dimanfaatkan sebagai jalur
gelap dengan mengawasi pantai dan pintu-pintu masuk ke Indonesia. 4.
Mencegah secara langsung peredaran gelap di dalam negri di samping mencegah agar Indonesia tidak dimanfaatkan sebagai mata rantai
perdagangan gelap baik tingkat nasional, regional, maupun internasional.
2. Pre-emtif
Upaya pre-emptif yang dilakukan adalah beberapa kegiatan-kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor penyebab yang menjadi
pendorong dan faktor peluang yang biasa disebut faktor korelatif riminogen dari kejahatan tersebut. sasaran yang hendak dicapai adalah terbinanya dan terciptanya
suatu kondisi perilaku dan norma hidup bebas dari narkotika. a
Faktor Supply pemasok Untuk mengatasi faktor supply, dilakukan dengan cara :
Universitas sumatera utara
1. Memusnahkan produksi gelap dan kultivasipenanaman gelap.
2. Pengawasan pasar gelap.
3. Penegakan hukum.
b Faktor Demand permintaan, disebabkan karena antara lain :
1. Adanya pola hidup konsumtif pada sekelompok masyarakat tertentu yang
dimanfaatkan oleh oknum pencari keuntungan walaupun dihadapkan dengan berbagai resiko hukum yang akan dihadapi.
2. Efek penggunaan obat ini menimbulkan khayalan sehingga mendorong
orang untuk mencobanya walaupun pada akhirnya dengan tidak disadari akan merusak beberapa organ tubuhnya akibat penggunaannya yang tidak
terawasi. Untuk mengatasi Demand, dilakukan dengan cara :
a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
b. Melakukan pencegahan.
c. Melakukan pembinaan terhadap keluarga.
d. Melakukan pembinaan terhadap remaja.
3. Refresif
Secara refresif penindakan, yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan psikotropika melalui jalur hukum dan berdasarkan
hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui hal tersebut harus segera
melaporkan kepada pihak yang berwajib kepolisian dan tidak boleh main hakim sendiri.
Universitas sumatera utara
Bentuk – bentuk kegiatan yang dilakukan Polri dalam usaha represif, adalah :
1. Memutuskan jalur peredaran gelap obat terlarang
2. Mengungkap jaringan sindikat nasionalinternasional
3. Memusnahkan barang bukti narkotika dan psikotropika yang di sita
4. Mengungkap apa yang menjadi motivasilatar belakang dari kejahatan
penyalahgunaan obat terlarang tersebut 5.
Melaksanakan kegiatan mekanisme ungkap kasus narkotika dan psikotropika mulai dari info, analisa info, sampai pelaksanaan kegiatan
dan RPE 6.
Pelaksanaan terapi dan Rehabilitasi sosial terhadap pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dalam lembaga tertentu sesuai
dengan Pasal 54 UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Upaya Refresif yang dilakukan dilaksanakan melalui operasi rutin POLRI
sepanjang Tahun secara selektif prioritas operasi khusus kepolisian terbatas dan tergantung kebutuhan seperti:
• Operasi Pekat Toba • Operasi Antik Toba
• Dll
4. Treatment dan Rehabilitasi