dan bakteri yang asing dengan memproduksi respon imun yang kuat NSW Government, 2015.
F. Antibiotik Kloramfenikol
Kloramfenikol atau Kloramisetin merupakan antibiotik yang mempunyai spectrum luas, berasal dari jamur seperti Streptomyces venezuelae, S.
phaeochromogenes var. chloromyceticus dan S. amiyamensis. Dalam keadaan murni, kloramfenikol berbentuk kristal jarum atau lempeng memanjang, berwarna
putih keabu-abuan, tidak berbau dan rasanya pahit. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik yang dapat digunakan untuk menghambat infeksi yang disebabkan
oleh beberapa jenis bakteri gram positif dan bakteri gram negatif Sumardjo, 2009.
Mekanisme aksi kloramfenikol yaitu mengahambat sintesis protein yang dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel bakteri, sehingga kloramfenikol
menghambat fungsi RNA bakteri. Kloramfenikol bekerja melalui penghambatan biosintesis protein pada siklus pemanjangan rantai asam amino, yaitu dengan
menghambat pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol berikatan secara reversibel dengan unit ribosom 50-s, sehingga mencegah terbentuknya ikatan
antara asam amino dengan ribosom yang akan berakibat terjadi hambatan pembentukan ikatan peptide dan biosintesis protein Susanti, 2009.
G. Media Pertumbuhan Salmonella spp.
Media pertumbuhan merupakan media yang mengandung nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan bakteri di dalam skala laboratorium. Media
pertumbuhan harus dapat menyediakan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri Radji, 2010.
Terdapat bermacam-macam media yang dapat digunakan untuk mengisolasi Salmonella spp, seperti:
1. Rapaport Vassiliadis
Media ini mengandung pepton kedelai yang berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan bakteri, magnesium klorida berfungsi untuk
menimbulkan tekanan osmotic dalam media, pospat berfungsi sebagai penyangga pH, Malachite Green berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan
organisme selain Salmonella spp. Salmonella spp. dapat tumbuh dengan baik dalam media ini ditandai dengan adanya kekeruhan pada media Rapaport
Vassiliadis Bridson, 2006. 2.
Selenite Broth Selenite Broth merupakan media pengkaya yang digunakan untuk
mengisolasi Salmonella spp. yang berasal dari feses dan produk makanan. Media ini mengandung pepton, laktosa, dan natrium fosfat yang merupakan
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Salmonella spp. Salmonella spp. dapat tumbuh dengan baik dalam media ini ditandai dengan adanya kekeruhan
pada media Selenite Broth Bridson, 2006. 3.
Salmonella Shigella Agar Salmonella Shigella Agar SSA adalah media selektif yang digunakan
untuk mengisolasi Salmonella dan beberapa spesies Shigella yang berasal dari spesimen klinik seperti urin, darah, feses maupun yang berasal dari makanan.
Media SSA mengandung pepton, laktosa, natrium sitrat, natrium tiosulfat, besi III sitrat, brilliant green, natural red dan bile salt. Salmonella spp. yang
tumbuh dalam media SSA berupa koloni transparan, biasanya terdapat bintik hitam ditengah koloni tersebut, sedangkan Shigella berupa koloni transparan,
tidak terdapat bintik hitam di tengah Bridson, 2006. 4.
Brilliant Green Agar Brilliant Green Agar merupakan media selektif yang digunakan untuk
mengisolasi Salmonella spp. kecuali Salmonella Thypi. Media ini mengandung ekstrak yeast, laktosa, sukrosa, sodium chloride, phenol red,
rilliant green dan agar. Karakteristik koloni Salmonella spp. pada media ini adalah berwarna merah muda hingga merah atau bening hingga buram dengan
lingkaran merah muda sampai merah Bridson, 2006.
H. Identifikasi Salmonella Spp