Analisis Hasil METODOLOGI PENELITIAN

7 Uji Methyl Red Satu sengkelit dari biakan NA miring diinokulasikan secara aseptis pada media MR-VP dan diinkubasi pada suhu 37 C selama 48 jam. Setelah diinkubasi tambahkan 5 tetes larutan metil merah dan tabung digoyang-goyang sampai tercampur. Hasil uji positif ditandai dengan adanya difusi warna merah ke dalam media. Hasil negatif ditandai dengan terjadinya warna kuning pada media. Salmonell memberikan hasil positif untuk uji Methyl Red. 8 Uji Katalase Satu sengkelit dari biakan NA miring diinokulasikan secara aseptis pada gelas objek kemudian ditetesi dengan H 2 O 2 . Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih.

F. Analisis Hasil

1. Uji AKK Hasil pengujian dapat dianalisis dengan PPOMN 2006, yaitu: cawan petri yang menunjukkan jumlah koloni antara 10-150 dari satu pengenceran dipilih dan dihitung jumlah koloni dari kedua cawan lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Bila pada cawan petri dari dua tingkat pengenceran yang berturutan menunjukkan jumlah antara 10-150, maka dihitung jumlah koloni dan dikalikan faktor pengenceran, kemudian diambil angka rata-rata. Hasil dinyatakan sebagai AKK dalam setiap gram atau ml sampel. Untuk beberapa kemungkinan lain yang tidak sama dari pernyataan diatas, maka diikuti petunjuk sebagai berikut: a. Bila hanya salah satu diantara kedua cawan petri dari pengenceran yang sama menunjukkan jumlah antara 10-150 koloni, dihitung jumlah koloni dari kedua cawan dan dikalikan dengan faktor pengenceran. b. Bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni lebih besar dari dua jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya, maka dipilih tingkat pengenceran terendah Misal: pada pengenceran 10 -2 diperoleh 60 koloni dan pada pengenceran 10 -3 diperoleh 30 koloni, maka yang dipilih adalah jumlah koloni pada pengenceran 10 -2 yatu 60 koloni. Bila pada pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni kurang dari dua kali jumlah koloni pengenceran dibawahnya, maka diambil angka rata-rata dari jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut. Hasil dinyatakan sebagai angka kapangkhamir dalam setiap gram sampel. Misalnya pada pengeneran 10 -2 diperoleh 6 koloni dan pengencderan 10 -3 diperoleh 10 koloni, maka angka kapang khamir adalah: 6 + 10 2 c. Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah dan dihitung sebagai Angka KapangKhamir perkiraan. x 10 3 = 8 x 10 3 d. Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena faktor inhibitor, maka angka kapang dan khamir dilaporkan sebagai kurang dari satu dikalikan faktor pengenceran terendah 1x faktor pengenceran terendah BPOM, 2006. 2. Identifikasi Salmonella spp. Salmonella spp. dinyatakan terdapat pada sampel jamu pahitan brotowali apabila memenuhi kriteria hasil uji identifikasi: Tabel I. Kriteria Hasil Uji Identifikasi UJI Hasil Glukosa + Laktosa - Manitol + Maltosa + Sakarosa - Sulfur + Indol + Motilitas + Sitrat + Methyl Red + Voges-Proskauer - Katalase + Soemarno, 2000. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN