Angka kapang Khamir TINJAUAN PUSTAKA

D. Angka kapang Khamir

Perhitungan AKK bertujuan untuk menghitung koloni kapang khamir yang terdapat dalam suatu sampel. Angka kapang khamir adalah jumlah koloni kapang dan khamir yang ditumbuhkan dalam media yang sesuai selama 5 hari pada suhu 20-25 o C dan dinyatakan dalam satuan kolonimL Soekarto, 2008. Kapang mold adalah mikroba bersel tunggal berupa benang-benang halus yang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium, berkembang biak dengan spora atau membelah diri SNI, 2009. Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang Ali, 2005. Tubuh kapang dibedakan menjadi dua bagian yaitu miselium dan spora. Meselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang disebut hifa. Bagian dari hifa yang berfungsi mendapatkan nutrisi disebut hifa vegetatif. Sedangkan bagian hifa yang berfungsi sebagai alat reproduksi disebut hifa reproduktif atau hifa udara yang pemanjangannya mencapi bagian atas permukaan media tempat fungi ditumbuhkan Pratiwi, 2008. Khamir adalah fungi uniseluler, tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak berflagela, dan berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan sel bakteri. Khamir bereproduksi dengan pertunasan. Ukuran khamir yaitu lebar 1-5 mm dan panjang 5-30 mm. Beberapa khamir menghasilkan tunas yang tidak dapat melepaskan diri sehingga membentuk sel-sel rantai pendek yang disebut pseudohifa. Khamir mampu hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob Pratiwi, 2008. Khamir dapat menyebabkan infeksi dan bersifat patogen pada manusia. Salah satu jenis khamir yang bersifat patogen dan paling sering menyebabkan infeksi yaitu Candida albicans. Candida albicans dapat hidup di tanah, makanan, tanaman, dan makanan ternak. Candida dapat hidup di dalam tubuh dengan jumlah yang seimbang dengan bakteri baik dalam tubuh. Apabila jumlah Candida dalam tubuh berlebih, Candida akan mengkolonisasi saluran pencernaan dan membentuk struktur seperti rizoid. Rizoid yang terbentuk dapat menembus mukosa maupun dinding usus dan dapat membentuk lubang sehingga kolonisasi rizoid masuk ke sistemik Candida yang berada dalam sirkulasi sistemik akan menyebar ke berbagai organ tubuh seperti mulut, sinus, tenggorokan, dan saluran reproduksi sehingga menyebabkan infeksi penyakit Disable world, 2007. Komponen beracun yang diproduksi oleh kapang maupun jamur disebut Mikotoksin. Toksin ini dapat menyebabkan penyakit yang kadang-kadang fatal, dan beberapa diantaranya bersifat karsinogenik. Beberapa jamur juga memproduksi komponen yang bersifat halusinogenik, seperti asam lisergat. Seperti halnya dengan bakteri, jamur mikroskopik dapat juga menyebabkan penyakit yang dapat dibedakan menjadi: 1. Infeksi kapang atau jamur mikroskopik yang disebut mikosis 2. Mikotoksikosis atau intoksikasi yang disebabkan oleh tertelannya suatu metabolisme beracun dari kapang atau jamur. Dari kedua golongan ini hanya mikotoksikosis yang mungkin disebarkan melalui makanan, sedangkan mikosis yang merupakan infeksi biasanya menyerang kulit melalui sentuhan, pakaian dan lain-lain. Salah satu contoh mikotoksin yan diproduksi oleh kapang yang sering mencemari makanan adalah Aflatoksin, toksin ini dihasilkan oleh kapang Aspergillus flavus dan mencemari bahan makanan seperti kacang-kacangan, jagung, serelia. Penyakit dapat timbul apabila mikotoksin dikonsumsi dalam jumlah kecil secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama Yenny, 2006. Jenis kapang tertentu yang dapat menghasilkan toksin adalah mikotoksin. Mikotoksin merupakan metabolit sekunder dari kapang yang dapat menyebabkan efek toksik pada manusia dan hewan yang disebut mikotoksikosis. Salah satu contoh mikotoksikosis adalah aflatoksin yang dihasilkan aspergillus flavus. Secara umum, aspergillus bersifat saprofit pada tanah dan dapat mencemari bahan makanan seperti rempah-rempah, beras, kacang-kacangan dan ubi kayu. Aflatoksin adalah salah satu dari substansi yang paling toksik yang dapat dijumpai secara alamiah. Keracunan aflatoksin dapat terjadi karea mengkonsumsi bahan makanan yang tercemar zat toksik tersebut. Aflatoksik bersifat karsinogenik dan hepatotoksik tergantung pada lama dari tingkat paparan terhadap aflatoksin Yenny, 2006. Kapang dapat tumbuh selama proses penyimpanan bahan baku jamu, makanan, minuman, dan kondisi lembab. Khamir dapat menyebabkan pembusukan dan dekomposisi bahan pangan karena sifatnya yang fermentatif sehingga dapat membusukkan unsur organik menjadi CO 2 SNI, 2009. Angka KapangKhamir dapat diketahui dengan menggunakan metode MA PPOM nomor 96mik00. Cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan koloni antara 10-150 koloni. Jumlah koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Bila ada cawan petri dari 2 tingkat pengenceran yang berurutan menunjukkan jumlah antara 10-150, maka dihitung jumlah koloni yang dikalikan faktor pengenceran, kemudian diambil angka rata- rata PPOMN, 2006.

E. Salmonella spp.