Keterangan Empiris Identifikasi Salmonella Spp

I. Keterangan Empiris

Jamu pahitan brotowali merupakan minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan khususnya pencernaan. Jamu yang diproduksi perlu dijamin kualitas dan mutunya agar aman dikonsumsi oleh masyarakat. Pemilihan bahan baku, air dan peralatan yang digunakan, cara pencucian bahan baku, cara dan lama penyimpanan bahan baku, serta cara dan lama penyimpanan jamu sangat menentukan kualitas dan mutu jamu. Nilai AKK dan ada tidaknya bakteri Salmonella spp. dalam sampel jamu pahitan brotowali ditentukan oleh kebersihan dari pembuatan jamu pahitan brotowali yang dilakukan oleh ketiga penjual jamu gendong di wilayah Tonggalan, Klaten Tengah. Bahan baku yang digunakan penjual jamu pahitan brotowali yaitu batang brotowali dan air. Batang brotowali tersebut didapat penjual jamu gendong di pasar tradisional Klaten Tengah setiap hari. Batang brotowali yang dipilih adalah batang yang masih segar, tidak keriput dan tidak berjamur. Batang brotowali yang masih segar diletakkan pada wadah yang bersih kemudian disimpan pada tempat yang kering. Penjual jamu gendong menggunakan peralatan seperti kuali tanah, pengaduk kayu, pisau, dan telenan yang selalu dicuci terlebih dahulu sebelum dan sesudah digunakan untuk membuat jamu gendong. Sebelum direbus, batang brotowali dicuci dengan air mengalir hingga tidak ada tanah atau tanaman lain yang menempel. Setelah proses pencucian, batang brotowali dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian direbus didalam kuali tanah. Proses perebusan batang brotowali berlangsung sekitar 15-20 menit dapat memperkecil pertumbuhan bakteri Salmonella spp. dalam jamu pahitan brotowali karena bakteri Salmonella spp. hanya dapat hidup di suhu 15-41 o C. Jamu pahitan brotowali yang telah matang didiamkan terlebih dahulu hingga suam-suam kuku sebelum dimasukkan ke dalam botol. Jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong di wilayah Tonggalan, Klaten Tengah diduga mengandung nilai AKK tidak melebihi batas dan tidak terdapat bakteri Salmonella spp. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN