7 meninggalkan tubuh siput sekitar 3-7 minggu setelah infeksi, tergantung dari
suhu, dan aktif berenang di dalam air. Dalam dua jam serkaria ini melepaskan ekornya dan masuk ke dalam tubuh induk semang kedua yaitu siput dan ikan air
tawar, kemudian berkembang menjadi metaserkaria Soulsby, 1982; Levine, 1990; Kaufmann, 1996.
Induk semang kedua setelah ditelan oleh hospes definitif akan mengakibatkan metaserkaria pecah di dalam usus halus, berkembang lebih lanjut
menjadi cacing muda. Cacing muda akan menembus dinding usus masuk ke dalam rongga peritoneum, kemudian memasuki parenkim hati dan bermigrasi di
dalam hati. Akhirnya cacing muda tersebut masuk ke dalam saluran empedu dan mengalami perkembangan menjadi cacing dewasa dan memulai produksi telur
sekitar 8 minggu setelah infeksi. Selama di dalam tubuh, cacing ini akan memakan jaringan hati dan darah Erasmus, 1972; Levine, 1990.
2.5 Cacing Trematoda Hati pada Itik
Amphimerus sp. Bentuk tubuh memanjang agak silinder, melebar pada bagian posterior dan meruncing pada ujung anterior; memiliki panjang 20-23 mm
dan lebar 1,09-1,12 mm; ujung anterior tanpa duri; esofagus pendek; memiliki ventral sucker, bukan pada ujung posterior; tidak memiliki kantong cirrus; oral
sucker sangat kecil bahkan tidak ada, acetabulum lokasinya 13 dari ujung anterior tubuh; testis berbentuk oval, tidak memiliki anus McDonald, 1981.
Gambar 2.1. Ilustrasi cacing Amphimerus sp. McDonald, 1981
8 Metorchis sp. Bentuk tubuh seperti buah pir; memiliki panjang 4,3-5,6 mm
dan lebar 0,8-1,5 mm; ujung anterior tanpa duri; memiliki ventral sucker, bukan pada ujung posterior; tidak memiliki kantong cirrus; acetabulum dan oral sucker
memiliki ukuran yang sama, kadang-kadang oral sucker kurang berkembang dengan baik, acetabulum terletak 13 dari ujung anterior; vitelaria lateral, hingga
mencapai anterior ovarium; testis bentuknya berlobus-lobus dan tidak memiliki anus McDonald, 1981.
Gambar 2.2. Ilustrasi cacing Metorchis sp. McDonald, 1981
Opisthorchis sp. Bentuk tubuh memanjang, bukan silinder; memiliki panjang 5,9-8,25 mm, lebar 0,7-2 mm; ujung anterior tanpa duri; esofagus
pendek; tidak memiliki kantong cirrus; memiliki ventral sucker, bukan pada ujung posterior; acetabulum sedikit lebih besar daripada oral sucker; oral sucker ada atau
kurang berkembang dengan baik, acetabulum terletak 13 atau 14 dari anterior tubuh; testis memiliki banyak cabang atau berlobus; tidak memiliki anus
McDonald, 1981. -
Opisthorchis skrjabini. Bentuk tubuh memanjang, bukan silinder; memiliki panjang 5,9-8,25 mm, lebar 0,7-2 mm; ujung anterior tanpa duri;
oral sucker dan acetabulum memiliki ukuran yang sama; ovarium berbentuk oval, testis memiliki banyak cabang atau berlobus; vitelaria
dimulai dari sebelah anterior acetabulum, tidak mencapai ovarium McDonald, 1981.
9
Gambar 2.3. Ilustrasi cacing Opisthorchis skrjabini McDonald, 1981
- Opisthorchis parageminus. Bentuk tubuh memanjang, bukan silinder;
memiliki panjang 5,9-8,25 mm, lebar 0,7-2 mm; ujung anterior tanpa duri; acetabulum sedikit lebih besar daripada oral sucker diameter 235µ dan
225µ; vitelaria dimulai dari acetabulum, sekitar 13 atau 14 dari anterior tubuh meluas hingga posterior testis; ovarium berlobus, testis bulat
berlobus atau bercabang McDonald, 1981.
Gambar 2.4. Ilustrasi cacing Opisthorchis parageminus McDonald, 1981
- Opisthorchis obsequens. Bentuk tubuh memanjang, sedikit melebar, bukan
silinder; memiliki panjang 2,5-5,1 mm; ujung anterior tanpa duri; acetabulum sedikit lebih besar dari oral sucker diameter acetabulum
260µ, oral sucker 150-210µ; vitelaria dimulai dari acetabulum, sekitar 13 atau 14 dari anterior tubuh memanjang sampai testis pertama; testis
bercabang atau bulat berlobus McDonald, 1981.
Gambar 2.5. Ilustrasi cacing Opisthorchis obsequens McDonald, 1981
10 -
Opisthorchis simulans. Bentuk tubuh memanjang, sangat ramping; memiliki panjang 7-23 mm; ujung anterior tanpa duri; acetabulum lebih
kecil daripada oral sucker diameter 200µ dan 500µ; vitelaria dimulai dari pertengahan tubuh, tepat di belakang acetabulum; testis bulat berlobus atau
bercabang McDonald, 1981.
Gambar 2.6. Ilustrasi cacing Opisthorchis simulans McDonald, 1981
- Opisthorchis longissimus. Bentuk tubuh memanjang, sangat ramping;
memiliki panjang 20-24 mm, lebar 0,7-1 mm; ujung anterior tanpa duri; acetabulum sedikit lebih kecil daripada oral sucker; vitelaria dimulai dari
pertengahan tubuh, tepat di belakang acetabulum; testis berdekatan di ujung posterior McDonald, 1981.
Gambar 2.7. Ilustrasi cacing Opisthorchis longissimus McDonald, 1981
- Opisthorchis geminus. Bentuk tubuh memanjang dan ramping; memiliki
panjang 7-12,5 mm, lebar 1,3-2 mm; ujung anterior tanpa duri; acetabulum sedikit lebih kecil daripada oral sucker; vitelaria dimulai dari pertengahan
tubuh, tepat di belakang acetabulum; testis terpisah, kira-kira 15 dari posterior tubuh McDonald, 1981.
Gambar 2.8. Ilustrasi cacing Opisthorchis geminus McDonald, 1981
11 Bilharziella sp. Bentuk tubuh pipih, memanjang, melebar pada posterior;
Jantan : memiliki panjang 2,95-4 mm, dan lebar 0,375-0,5 mm; acetabulum 500µ- 860µ dari ujung anterior; panjang esofagus 375µ -500µ. Betina : memiliki panjang
1,8-2,1 mm, dan lebar 0,25-0,89 mm; tidak memiliki saluran ginekoforus; memiliki oral sucker dan acetabulum; ceca berada pada garis tengah tubuh;
umumnya tidak memiliki divertikula; ovarium memanjang McDonald, 1981; Soulsby, 1982.
Gambar 2.9. Ilustrasi cacing Bilharziella sp. McDonald, 1981
Gymnophallus mollissima. Bentuk tubuh oval, menyerupai jamur payung
dan sangat besar; panjang 1,33-1,36 mm; ujung anterior tanpa duri; memiliki ventral sucker, bukan pada ujung posterior; memiliki kantong cirrus atau tidak ada
sama sekali; oral sucker lebih besar 1,5 kali daripada acetabulum; tidak memiliki genital sucker, memiliki atrium genital; ceca sangat pendek; ovarium terletak pada
garis tengah tubuh, kedua vitelaria tidak beraturan McDonald, 1981.
12
Gambar 2.10. Ilustrasi cacing Gymnophallus mollissima McDonald, 1981
Trichobilharziella sp. Bentuk tubuh bulat memanjang; Panjang 6,1 mm; kutikula ditutupi oleh tuberkel yang kecil; memiliki oral dan ventral sucker atau
tidak ada sama sekali; saluran ginekoforus hanya di bagian anterior dan telur diproduksi tunggal; vesikula seminalis diantara acetabulum dan saluran
ginekoforus; testis mulai posterior hingga ke ujung seka McDonald, 1981; Levine, 1990.
Gambar 2.11. Ilustrasi cacing Trichobilharziella sp. McDonald, 1981
2.6 Patogenesis dan Gejala Klinis