BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data
sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak megutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang
dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah
persoalan mendalam kualitas data bukannya banyaknya Kuantitas data. Kriyantono, 2007:58.
Menurut Rakhmat 2004:24 penelitian deskriptif ditujukan untuk beberapa hal diantaranya adalah :
1. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku. 2.
Membuat perbandingan atau evaluasi. 3.
Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusaan pada waktu yang akan datang.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan sebuah studi deskriptif untuk menggambarkan persepsi masyarakat mengenai iklan pajak “apa kata dunia”
dalam membayar pajak.
3.2 Definisi Konseptual
3.2.1 Persepsi
Berdasarkan fenomena munculnya pro dan kontra iklan pajak “apa kata dunia” sehubungan dengan kasus penggelapan pajak oleh Gayus Tambunan, maka
peneliti tertarik untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai iklan pajak “apa kata dunia” setalah adanya kasus penggelapan pajak sebesar 25 Milyar oleh Gayus
Tambunan, sebab persepsi merupakan rangkaian proses yang dilakukan seseorang guna memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengolahan,
hingga pengartian informasi mengenai suatu yang diinginkannya tersebut. Persepsi yang dibangun mengenai iklan pajak “apa kata dunia” ini adalah
berdasarkan pengalaman pribadi masyarakat pada saat membayar pajak, perlukah iklan pajak “apa kata dunia” masih tetap ditayangkan di media massa televisi,
sementara orang-orang yang bekerja di Departemen Pajak dengan bebas menggelapkan pajak dengan adanya Makelar Kasus.
3.2.2 Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung.
Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan. Saat ini masyarakat kurang begitu mempercayai kegunaan pajak untuk
pembangunan atau menjalankan fungsi pemerintahan, setelah munculnya fenomena penggelapan pajak sebesar 25 Milyar oleh Gayus Tambunan, seorang
PNS golongan IIIA yang bekerja di Direktoral Jendral Pajak.
3.2.3 Iklan Pajak
Iklan pajak “apa kata dunia” merupakan iklan layanan masyarakat yang tujuannya adalah untuk menghimbau masyarakat khususnya yang telah terdaftar
sebagai Wajib Pajak WP dalam melaksanakan kewajibannya membayar pajak. Iklan pajak “apa kata dunia” terdapat banyak versi yaitu, iklan pajak versi
seleksi calon menantu, iklan pajak versi Artis tertib pajak, dan masih banyak lagi. Namun pada penelitian ini, obyek yang akan diteliti bukan merupakan efektivitas
iklan melainkan persepsi masyarakat mengenai iklan pajak “apa kata dunia” setelah adanya kasus penggelapan pajak oleh Gayus Tambunan.
3.3 Informan
Pada penelitian ini, yang menjadi informan atau subjek penelitian yaitu
masyarakat Surabaya yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak WP di Surabaya, selain itu juga wajib pajak yang mempunyai pengalaman bermasalah dalam membayar pajak,
seperti : orang-orang yang mempunyai CV atau wiraswasta lainnya. Informan yang akan diteliti adalah masyarakat Surabaya yang berpenghasilan
tinggi, seperti : individu yang mempunyai perusahaan atau CV yang bergerak dibidang catering, jasa, bengkel, dan lain-lain. Serta individu yang bekerja diperusahaan swasta
maupun Pegawai Negeri. Penentuan informan akan dilakukan dengan teknik SnowBall yaitu dengan cara
menemukan seorang terlebih dahulu, lalu meminta sejumlah informan lain yang mereka kenal, yang dapat menjadi informan berikutnya, melalui informan-informan tersebut, kita
menemukan informan lebih banyak lagi. Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan jawaban yang diberikan oleh
masyarakat di Surabaya sebagai informan utama sebagai Key Informan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data