Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Dua Variabel

Dari grafik tampak bahwa fungsi , y x f z = terdefinisi di dalam domainnya yaitu bidang persegi tertutup pada bidang –xy yang titik-titiknya memenuhi ketaksamaan 1 ≤ ≤ x , 1 ≤ ≤ y . Fungsi , y x f z = mempunyai maksimum relatif di titik B dan minimum relatif di titik A dan titik C. Fungsi juga mempunyai minimum mutlak di titik A dan maksimum mutlak di titik D. , y x f z = Jika f mempunyai nilai maksimum relatif atau minimum relatif di titik maka dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem relatif di titik dan jika mempunyai nilai maksimum mutlak atau minimum mutlak di titik maka dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem mutlak di titik . , b a , b a , b a , b a Teorema 2.6 Misal terdefinisi pada semua titik pada cakram terbuka dan f mencapai mempunyai nilai ekstrem relatif pada titik serta turunan parsial tingkat pertama dari f ada pada titik , maka , y x f z = ; , r b a B , b a , b a , = b a f x dan , = b a f y . Bukti: Akan dibuktikan dalam dua kasus, yaitu jika adalah nilai maksimum relatif dan adalah nilai minimum relatif. , b a f , b a f i. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada dan ada, maka , b a , b a f x , = b a f x . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f terhadap x pada titik adalah , y x f , y x , b a h b a f b h a f b a f h x , , lim , − + = → Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai Definisi 2.7 didapat , b a , , ≤ − + b a f b h a f . Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ada di dalam . , b h a + ; , δ b a B Jika , maka + → 0 h h , , ≤ − + h b a f b h a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≤ − + = → h b a f b h a f b a f h x Jika , maka − → 0 h h , , ≥ − + h b a f b h a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≥ − + = → h b a f b h a f b a f h x Karena dan , ≥ b a f x , ≤ b a f x maka 0 , = b a f x . Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada dan ada, maka , b a , b a f y , = b a f y . Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f terhadap y pada titik adalah , y x f , y x , b a k b a f k b a f b a f k y , , lim , − + = → Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai Definisi 2.7 didapat , b a , , ≤ − + b a f k b a f . Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ada di dalam . , k b a + ; , δ b a B Jika , maka + → 0 k k , , ≤ − + k b a f k b a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≤ − + = → k b a f k b a f b a f k y Jika , maka − → 0 k k , , ≥ − + k b a f k b a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≥ − + = → k b a f k b a f b a f k y Karena dan , ≥ b a f y , ≤ b a f y maka , = b a f y . ii. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada dan ada, maka , b a , b a f x , = b a f x . Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f terhadap x pada titik adalah , y x f , y x , b a h b a f b h a f b a f h x , , lim , − + = → Karena f mempunyai nilai minimum relatif di maka dengan memakai Definisi 2.8 didapat , b a , , ≥ − + b a f b h a f . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ada di dalam . , b h a + ; , δ b a B Jika , maka + → 0 h h , , ≥ − + h b a f b h a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≥ − + = → h b a f b h a f b a f h x Jika , maka − → 0 h h , , ≤ − + h b a f b h a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≤ − + = → h b a f b h a f b a f h x Karena dan , ≥ b a f x , ≤ b a f x maka 0 , = b a f x . Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada dan ada, maka , b a , b a f y , = b a f y . Jika adalah fungsi dengan dua variabel maka turunan parsial f terhadap y pada titik adalah , y x f , y x , b a k b a f k b a f b a f k y , , lim , − + = → Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di maka dengan memakai Definisi 2.8 didapat , b a , , ≥ − + b a f k b a f . Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ada di dalam . , k b a + ; , δ b a B Jika , maka + → 0 k k , , ≥ − + k b a f k b a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≥ − + = → k b a f k b a f b a f k y Jika , maka − → 0 k k , , ≤ − + k b a f k b a f Dengan memakai definisi turunan parsial didapat: , , lim , ≤ − + = → k b a f k b a f b a f k y Karena dan , ≥ b a f y , ≤ b a f y maka , = b a f y . ■ Definisi 2.9. Titik disebut titik kritis dari fungsi f, jika berlaku dan . , b a , = b a f x , = b a f y Teorema 2.6 mengatakan bahwa syarat perlu agar suatu fungsi dengan dua variabel mencapai nilai ekstrem relatif di suatu titik, di mana turunan parsialnya ada di titik tersebut, adalah bahwa titik tersebut merupakan titik kritis dari . Namun hal ini belum menjamin terjadinya nilai ekstrem relatif apabila turunan parsialnya di suatu titik sama dengan nol. Keadaan ini terjadi pada suatu titik yang disebut dengan titik pelana saddle point, yaitu titik kritis di mana fungsi tidak mempunyai nilai ekstrem. Hal ini ditunjukkan pada contoh 2.6 , y x f z = , y x f z = Contoh 2.6 Diketahui fungsi f yang didefinisikan oleh persamaan 2 2 2 4 6 , y x y x y x f − − − = Tentukan apakah f mencapai nilai ekstrem Penyelesaian: Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka Teorema 2. 6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat: , y x x y x f x 2 6 , − = dan y y x f y 4 4 , − − = Dari persamaan-persamaan 2 6 , = − = x y x f x dan 4 4 , = − − = y y x f y didapat x = 3 dan y = -1 sebagai titik kritis fungsi. Grafik persamaan tampak pada gambar 2.10 yaitu berupa paraboloida dengan titik puncak 3, -1, 11 dan terbuka ke bawah. 2 2 2 4 6 , y x y x y x f z − − − = = Dapat disimpulkan bahwa: 1 , 3 , − f y x f untuk semua 1 , 3 , − ≠ y x Menurut Definisi 2.7, maka 11 1 , 3 = − f merupakan nilai maksimum mutlak f. Gambar 2.10. Grafik fungsi dengan 2 2 2 4 6 , y x y x y x f − − − = 11 , 1 , 3 − sebagai titik puncaknya. Contoh 2.7 Tentukan nilai ekstrem relatif dari fungsi y xy y x y x f 7 2 2 2 − − + = Penyelesaian: Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat: , y x y x y x f x − = 4 , dan 7 2 , − − = x y y x f y Kemudian dengan menyelesaikan 4 , = − = y x y x f x 7 2 , = − − = x y y x f y didapat x = 1 dan y = 4 sebagai titik stasionernya. Sekarang akan dibandingkan nilai f pada 1, 4 dengan nilai f pada . 4 , 1 k h + + 14 28 4 16 2 4 , 1 − = − − + = f 4 1 4 1 2 4 , 1 2 2 k h k h k h f + + − + + + = + + k hk k h k k h h 7 28 4 4 8 16 2 4 2 2 2 − − − − − − + + + + + = 14 2 2 2 − − + = hk k h 2 2 1 2 2 2 2 2 4 , 1 4 , 1 k hk h hk k h f k h f + − = − + = − + + 2 2 8 9 2 4 1 + − = k k h untuk semua h, k di dalam ℜ . Jadi f mempunyai minimum relatif pada titik 1, 4 dengan nilai minimum relatifnya -14. Contoh 2.8 Selidiki apakah fungsi mempunyai nilai ekstrem relatif 2 2 , y x y x f − = Penyelesaian: Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik , maka Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat: , y x x y x f x 2 , = y y x f y 2 , − = Titik kritis diperoleh dengan menyelesaikan persamaan dan . Kemudian diperoleh titik 0,0 sebagai titik kritisnya. 2 , = = x y x f x 2 , = − = y y x f y Pada bidang , bernilai positif, dan pada bidang , bernilai negatif. Jadi titik 0,0 bukan merupakan nilai ekstrem dari = y 2 , x y x f = = x 2 , y y x f − = 2 2 , y x y x f − = . Hal ini ditunjukkan pada grafik di bawah ini. Gambar 2.11 Grafik fungsi 2 2 , y x y x f − = dengan titik 0,0 sebagai titik pelananya Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel bahwa syarat belum cukup menjamin bahwa f mempunyai ekstrem pada c. Demikian pula halnya bahwa syarat = ′ c f , = y x f x dan , = y x f y belum cukup menjamin bahwa fungsi dengan dua variabel mempunyai ekstrem pada titik . Untuk itu diperlukan syarat cukup yang menjamin bahwa fungsi dengan dua variabel mempunyai ekstrem pada titik . , b a , b a Teorema 2.7 Misalkan f adalah fungsi dengan dua variabel dengan turunan-turunan parsial tingkat dua yang kontinu pada cakram terbuka dan . Misalkan . ; , r b a B , , = = b a f b a f y x , , . , , 2 b a f b a f b a f b a H xy yy xx − = Maka berlaku: 1. f mencapai nilai minimum relatif di titik jika dan , b a , b a H , b a f xx 2. f mencapai nilai maksimum relatif di titik jika dan , b a , b a H , b a f xx 3. f tidak mempunyai nilai ekstrem relatif di titik jika , b a , b a H 4. jika , f belum dapat disimpulkan apakah mempunyai nilai ekstrem atau tidak. , = b a H Bukti: 1. Misalkan . , , . , , 2 y x f y x f y x f y x φ xy yy xx − = Diketahui dan , akan dibuktikan bahwa adalah nilai minimum relatif. , b a φ , b a f xx , b a f Karena , dan adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada cakram terbuka , maka juga kontinu di . Akibatnya terdapat cakram terbuka xx f yy f xy f ; , r b a B , y x φ ; , r b a B ; , r b a B ′ ′ , dengan r r ≤ ′ , sedemikian sehingga dan untuk setiap di cakram terbuka . , y x φ , y x f xx , y x ; , r b a B ′ ′ Misalkan h dan k adalah konstanta-konstanta yang tidak keduanya nol, sedemikian sehingga titik , k b h a + + di ; , r b a B ′ ′ . Maka dua persamaan berikut : ht a x + = dan kt b y + = , 1 ≤ ≤ t mendefinisikan semua titik pada segmen garis yang menghubungkan titik dan . Misal F adalah fungsi dengan satu variabel yang didefinisikan oleh: , b a , k b h a + + , kt b ht a f t F + + = 2.2 Dengan rumus Maclaurin untuk fungsi F dengan satu variabel didapat: 2 2 t F t F F t F ξ ′′ + ′ + = 2.3 dengan t ξ untuk t = 1 pada persamaan 2.3 berlaku: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 2 1 ξ ′′ + ′ + = F F F F 2.4 dengan 1 ξ Karena dan , b a f F = , 1 k b h a f F + + = maka dengan persamaan 2.3 didapat: , , 2 1 ξ ′′ + ′ + = + + F F b a f k b h a f 2.5 dengan 1 ξ Untuk mendapatkan t F ′ dan ξ ′′ F digunakan aturan rantai pada persamaan 2.2, maka didapat: , , kt b ht a kf kt b ht a hf t F y x + + + + + = ′ 2.6 Jika fungsi f dengan dua variabel dalam x dan y terdefinisi pada cakram terbuka dan , , dan terdefinisi di B serta , kontinu B, maka diperoleh: ; , r b a B xx f yy f xy f yx f xy f yx f , , y x f y x f yx xy = untuk setiap titik di . , y x 1 B Jadi berlaku: yy xy xx f k hkf f h t F 2 2 2 + = ′′ 2.7 di mana setiap turunan parsial di ruas kanan persamaan 2.6 dihitung di titik . Dengan memasukkan t = 0 pada persamaan 2.5 dan pada persamaan 2.6 didapat: , kt b ht a + + ξ = t , , = + = ′ b a kf b a hf F y x 2.8 dan yy xy xx f k hkf f h F 2 2 2 + + = ξ ′′ 2.9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di mana setiap turunan parsial kedua persamaan 2.9 dihitung di titik dengan , kt b ht a + + 1 ξ . Dengan memasukkan persamaan 2.8 dan 2.9 ke dalam persamaan 2.5 akan diperoleh: 2 , , 2 2 2 1 yy xy xx f k hkf f h b a f k b h a f + + = − + + 2.10 bentuk-bentuk di dalam tanda kurung pada persamaan 2.9 dapat ditulis sebagai: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + = + + xx yy xx xy xx xy xx xy xx yy xy xx f f k f f k f f k f f hk h f f k hkf f h 2 2 2 2 2 2 2 2 sehingga persamaan 2.10 dapat ditulis: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = − + + 2 2 2 2 2 , , k f f f f f f h f b a f k b h a f xx xy yy xx xx xy xx 2.11 Karena dihitung di titik 2 xy yy xx f f f − , kt b ht a + + , maka nilainya sama dengan , ξ + ξ + φ k b h a . Jadi akan diperleh bentuk di dalam kurung pada persamaan 2.10 akan bertanda positif. Selain itu karena , ξ + ξ + k b h a f xx , maka dari persamaan 2.11 didapat bahwa bertanda positif. , , b a f k b h a f − + + Terbukti bahwa , , b a f k b h a f + + untuk setiap pada . Kemudian dengan memakai Definisi 2.8 akan diperoleh bahwa merupakan nilai minimum relatif dari f. , , b a k b h a ≠ + + 1 B , b a f 2. Diketahui dan , b a φ , b a f xx , akan dibuktikan bahwa adalah nilai maksimum relatif. Langkah-langkah pembuktian merupakan , b a f analogi dari langkah pembuktian pada kasus pertama. Karena , ξ + ξ + k b h a di dalam , maka ; , r b a B , ξ + ξ + k b h a f xx dan dari persamaan 10 didapat bahwa , , b a f k b h a f − + + bertanda negatif. Jadi terbukti bahwa , , b a f k b h a f + + untuk setiap pada . Kemudian dengan memakai Definisi 2.7 akan diperoleh bahwa merupakan nilai maksimum relatif dari f. , , b a k b h a ≠ + + 1 B , b a f 3. Diketahui , , . , , 2 − = b a f b a f b a f b a H xy yy xx Dari persamaan 2.9 andaikan bahwa yy xy xx f k hkf f h F 2 2 2 + + = 2.12 Atau dapat ditulis sebagai , 2 1 2 2 2 ≠ + + = xx xx yy xx xy xx xx f f f k f hkf f h f F [ , 1 2 2 2 ≠ − + + = xx xy yy xx xy xx xx f f f f k kf hf f F ] 2.13 Tanda dari F bergantung pada nilai h dan k. Misalkan • diambil k = 0, maka dan F akan mempunyai tanda yang sama dengan . xx f h F 2 = xx f • diambil xy xx f hf k − = ,maka xx xx xx f f H k f H k F 2 2 2 = = , PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 2 xx f H k , untuk nilai xy xx f hf k − = dan F mempunyai tanda yang berlawanan dengan . xx f Dari dua contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa titik kritisnya merupakan titik pelana karena F tidak memberikan tanda yang sama untuk setiap yang diberikan. , k h Jadi bukan merupakan nilai ekstrem. , b a f 4. Untuk akan diselesaikan dengan deret Taylor yang akan dibahas pada bab selanjutnya. ■ , , . , , 2 = − = b a f b a f b a f b a H xy yy xx Berikut merupakan langkah-langkah untuk menentukan nilai ekstrem fungsi dengan dua variabel: 1. Menentukan dan , y x f x , y x f y 2. Menentukan nilai-nilai x dan y di mana , = y x f x dan , = y x f y untuk mendapatkan nilai kritisnya. 3. Menentukan , , dan , y x f xx , y x f xy , y x f yy 4. Menentukan dan pada titik kritis. , , . , , 2 b a f b a f b a f b a H xy yy xx − = , y x f xx Contoh 2.9 Diketahui fungsi f yang didefinisikan oleh: y x y x y x f 2 2 , 2 2 4 − − + = Tentukan nilai ekstrem relatif dari f Penyelesaian: Tururan parsial pertama fungsi f adalah: x x y x f x 2 8 , 3 − = 2 2 , − = y y x f y Dari persamaan didapat 2 8 , 3 = − = x x y x f x 2 1 − = x , = x dan 2 1 = x Dari persamaan 2 2 , = − − = y y x f y didapat 1 = y Diperoleh titik-titik kritis fungsi f yaitu 1 , , 1 , 2 1 − dan 1 , 2 1 . Kemudian menentukan turunan parsial kedua dari f, yaitu; 2 24 , 2 − = x y x f xx 2 , = y x f yy , = y x f xy kemudian dihitung: 4 1 , 2 1 = − xx f 8 2 . 4 1 , 1 , 1 , 1 , 2 1 2 2 1 2 1 2 1 = − = − − − − = − xy yy xx f f f H . Karena 1 , 2 1 − H , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di titik 1 , 2 1 − . 2 1 , − = xx f PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 2 . 2 1 , 1 , 1 , 1 , 2 − = − − = − = xy yy xx f f f H Karena , maka menurut Teorema 2.7 f tidak mencapai minimum relatif di titik . 1 , H 1 , 4 1 , 2 1 = xx f 8 2 . 4 1 , 1 , 1 , 1 , 2 1 2 2 1 2 1 2 1 = − = − = xy yy xx f f f H Karena 1 , 2 1 H , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di titik 1 , 2 1 . Jadi dapat disimpulkan bahwa f mencapai nilai minimum relatif di titik 1 , 2 1 − dan titik 1 , 2 1 dengan nilai minimum relatif adalah 8 9 − . Contoh 2.10 Tentukan nilai ekstrem relatif untuk fungsi yang didefinisikan sebagai berikut: 1 2 , 2 2 + − + = x y x y x f Penyelesaian: Turunan parsial pertama dari fungsi di atas adalah 2 2 , − = x y x f x y y x f y 2 , = dengan menyelesaikan , = y x f x dan , = y x f y , maka akan didapat x = 1 dan y = 0. Kemudian turunan parsial kedua adalah 2 , = y x f xx 2 , = y x f yy , = y x f xy pada titik 1,0 dipunyai . Karena dan , maka dengan menggunakan Teorema 2.7 mempunyai nilai minimum relatif dengan nilai minimum relatif sama dengan nol. 4 2 . 2 2 = − = H , y x f xx H , y x f Contoh 2.11 Tentukan nilai maksimum dan minimum relatif dari fungsi 20 12 3 , 3 3 + − − + = y x y x y x f Penyelesaian : Turunan parsial pertama dari fungsi di atas adalah 3 3 , 3 − = x y x f x 12 3 , 2 − = y y x f y , = y x f x untuk 1 ± = x , = y x f y untuk 2 ± = y Selanjutnya didapat empat titik kritis dari , yaitu: , y x f 1,2, -1,2, 1,-2 dan -1,-2 Kemudian turunan parsial kedua adalah x y x f xx 6 , = y y x f yy 6 , = , = y x f xy Kemudian, Pada titik 1,2 6 , = y x f xx dan , yang berarti bahwa titik 1,2 merupakan titik minimum relatif dari . 72 2 6 . 1 6 2 = − = H , y x f Pada titik -1,2 6 , − = y x f xx dan , yang berarti bahwa tidak mempunyai nilai ekstrem pada titik -1,2. 72 2 6 . 1 6 2 − = − − = H , y x f Pada titik 1,-2 6 , = y x f xx dan yang berarti bahwa tidak mempunyai nilai ekstrem pada titik 1,-2. 72 2 6 . 1 6 2 − = − − = H , y x f Pada titik -1,-2 6 , − = y x f xx dan yang berarti bahwa titik 72 2 6 . 1 6 2 = − − − = H -1,-2 merupakan titik maksimum relatif dari . , y x f Pada fungsi dengan satu variabel, biasanya fungsi yang ingin dicari nilai maksimum atau minimum terdefinisi pada interval tertutup [a,b] sehingga fungsi tersebut terdefinisi pada himpunan terbatas ℜ . Kemudian terdapat suatu teorema yang menjamin tentang adanya nilai ekstrem mutlak suatu fungsi dengan satu variabel yang kontinu pada interval tertutup [a,b]. Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel, teorema berikut, yang sangat sukar dibuktikan namun secara intuisi jelas, akan membantu dalam menentukan nilai ekstrem mutlak suatu fungsi dengan dua variabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Teorema 2.8 Teorema Nilai Ekstrem Jika fungsi f kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas pada , maka f mempunyai nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak pada titik-titik di dalam . ℜ ℜ Jika fungsi kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas , y x f ℜ , maka teorema di atas menjamin adanya nilai maksimum dan minimum mutlak fungsi pada . Ekstrem mutlak ini dapat terjadi pada batas ℜ atau dalam pedalaman , namun jika ekstrem mutlak yang terjadi pada titik pedalaman, maka hal itu terjadi pada suatu titik kritis. , y x f ℜ 1 ℜ Teorema 2.9 Jika fungsi mempunyai ekstrem mutlak pada suatu titik di pedalaman domainnya, maka ekstrem itu terjadi pada suatu titik kritis. , y x f Bukti: Jika fungsi mempunyai ekstrem mutlak pada titik dalam pedalaman domain f, maka merupakan nilai terbesar atau terkecil dalam pedalaman dmain f. Dengan demikian, ini dapat berarti bahwa nilai terbesar atau terkecil dari f berada di sekitar titik . Atau dengan kata lain terdapat suatu kitaran yang berpusat di titik yang menjadikan adalah suatu nilai terbesar atau terkecil dalam kitaran tersebut. Jadi mempunyai ekstrem relatif. Jika turunan-turunan parsial ada pada titik , maka dan , y x f , b a , b a f , b a , b a , b a f , y x f , y x f , b a , = y x f x , = y x f y . Menurut Teorema 2.8 maka titik merupakan titik kritis dari . ■ , b a , y x f Berikut merupakan langkah-langkah untuk menentukan nilai ekstrem mutlak dari fungsi yang kontinu pada himpunan terbatas : , y x f ℜ 1. Menentukan titik-titik kritis dari yang terletak di dalam . , y x f ℜ 2. Menentukan semua titik perbatasan. 3. Menghitung nilai pada titik-titik perbatasan dan titik-titik kritis, nilai terbesar akan menjadi nilai maksimum mutlak dan nilai terkcil akan menjadi nilai minimum mutlak. , y x f Contoh 2.12 Tentukan nilai maksimum dan minimum mutlak fungsi yang didefinisikan oleh 7 3 6 3 , + − − = y x xy y x f Pada daerah segitiga tertutup ℜ dengan koordinat-koordinat 0,0, 3,0 dan 0,5 Penyelesaian: Daerah ℜ tampak pada gambar di bawah ini x y 0,0 3,0 0,5 Gambar 2. 12 Domain fungsi 7 3 6 3 , + − − = y x xy y x f Turunan parsial pertama 7 3 6 3 , + − − = y x xy y x f 6 3 , − = y y x f x 3 3 , − = x y x f y Titik kritis diperoleh dengan menyelesaikan persamaan dan 6 3 , = − = y y x f x 3 3 , = − = x y x f y kemudian didapat x = 1 dan y = 2. Kemudian ditentukan lokasi titik-titik pada batas ℜ di mana ekstrem mutlak terjadi. Batas-batas ℜ terdari dari tiga buah ruas garis, yaitu: Ruas garis di antara titik 0,0 dan titik 3,0 Pada ruas garis ini dipunyai y = 0 dan dapat diubah menjadi fungsi dengan satu variabel dalam x, yaitu , y x f 7 6 , + − = = x x f x u dengan . 3 ≤ ≤ x Fungsi 7 6 + − = x x u tidak mempunyai titik kritis karena 6 ≠ − = ′ x u untuk semua x. Jadi nilai ekstrem 7 6 + − = x x u terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara titik 0,0 dan titik 3,0. Ruas garis di antara titik 0,0 dan titik 0,5 Pada ruas garis ini dipunyai x = 0 dan dapat diubah menjadi fungsi dengan satu variabel dalam y, yaitu , y x f 7 3 , + − = = y y f y v dengan . 5 ≤ ≤ y Fungsi 7 3 + − = y y v tidak mempunyai titik kritis karena 3 ≠ − = ′ x v untuk semua y. Jadi nilai ekstrem 7 3 + − = y y v terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara titik 0,0 dan titik 0,5. Ruas garis di antara titik 3,0 dan titik 0,5 Persamaan garis yang melalui titik 3,0 dan titik 0,5 adalah 5 3 5 + − = x y dengan 3 ≤ ≤ x . Kemudian fungsi diubah menjadi fungsi dengan satu variabel dalam x, yaitu: , y x f 7 5 3 6 5 3 5 , 3 5 3 5 3 5 + + − − − + − = + − = x x x x x x f x w 8 14 5 2 − + − = x x , dengan 3 ≤ ≤ x Kemudian turunan pertama dari adalah x w 14 10 + − = ′ x x w Persamaan 14 10 = + − = ′ x x w akan menghasilkan sebuah titik kritis yaitu 5 7 = x . Nilai ekstrem terjadi pada titik kritis x w 5 7 = x atau titik-titik ujung, yaitu x = 0 dan x = 3. Dengan memasukan 5 7 = x ke dalam persamaan 5 3 5 + − = x y , maka akan di dapat 3 8 = y . Titik 3 8 5 7 , merupakan titik kritis dari 5 3 5 + − = x y . Kemudian mendaftar semua nilai pada titik kritis dan pada titik-titik batas di mana ekstrem mutlak terjadi. , y x f , y x , y x f 0,0 3,0 0.5 3 8 5 7 , 1,2 7 -11 -8 8 9 1 Dari tabel tampak bahwa nilai maksimum mutlak adalah 7 dan terjadi pada titik 0,0 dan nilai minimum mtlak adalah -11 dan terjadi pada titik 3,0. Gambar berikut merupakan daerah domain 7 3 6 3 , + − − = y x xy y x f dan nilai kritisnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x y 0,0 3,0 0,5 1,2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ 3 8 , 5 7 Gambar 2. 13 Domain fungsi 7 3 6 3 , + − − = y x xy y x f beserta nilai kritisnya BAB III TEOREMA TAYLOR Salah satu awal penerapan kalkulus adalah perhitungan nilai- nilai fungsi seperti sin x, ln x, dan e .Ide ini muncul untuk mendekati fungsi yang diketahui dengan suatu polinomial sedemikian rupa sehingga kesalahan dalam menentukan hasilnya cukup kecil atau masih dalam suatu batas toleransi tertentu. x

A. Deret Pangkat

Di dalam perkuliahan sudah dikenal dan dipelajari deret dengan suku – suku konstan. Dalam penulisan ini akan diperhatikan sebuah deret yang suku – sukunya berkaitan dengan variabel. Deret seperti ini merupakan dasar penting dalam banyak cabang matematika. Jika merupakan konstanta – konstanta dan x adalah suatu variabel maka deret : ,.... , , , 3 2 1 a a a a ∑ ∞ = + + + + + = 2 2 1 n n n n n x a x a x a a x a L L 3.1 disebut deret pangkat dalam x. Andaikan akan bermaksud mendekati fungsi f dengan polinomial = x ρ n n x a x a x a x a a + + + + + L 3 3 2 2 1 3.2 pada suatu interval yang berpusat di = x . Karena x ρ memiliki 1 + n koefisien, maka merupakan syarat pada polinom ini. Dianggap bahwa n 1 + n turunan yang pertama dari f ada di = x dan dipilih 1 + n syarat sebagai berikut : , , , , n n ρ f ρ f ρ f ρ f = = = = L 3.3 Persyaratan ini menuntut bahwa nilai x ρ dan n turunan pertamanya bersesuaian dengan nilai serta n turunan pertamanya di . Diharapkan bahwa dan x f = x x f x ρ hasilnya akan cukup dekat dalam suatu interval yang berpusat di = x . Karena diketahui = x ρ n n x a x a x a x a a + + + + + L 3 3 2 2 1 maka . 1 2 3 2 1 3 2 − + + + + = n n x na x a x a a x L ρ Sehingga jika diteruskan diperoleh : , 2 3 2 1 2 . 3 2 − − + + + = n n x a n n x a a x L ρ , 2 1 2 . 3 3 3 − − − + + = n n x a n n n a x L ρ M . n n n a n a n n n x 2 1 = − − = L ρ pada diperoleh = x , a = ρ , , 1 a = ρ 2 2 a = ρ , 2 . 3 3 a = ρ M . n n a n = ρ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi menurut persamaan 3.3 didapat . , , 3 , 2 , , 3 2 1 n n a n f a f a f a f a f = = = = = L Sehingga diperoleh , f a = , 1 f a = 2 2 f a = , , 3 3 f a = M . n f a n n = Jika nilai – nilai tersebut disubtitusikan ke persamaan 3.2, maka akan diperoleh suatu polinom Maclaurin untuk fungsi f. Definisi 3.1 Jika fungsi f berturunan n kali = x , maka polinomial Maclaurin ke-n untuk f didefinisikan sebagai = x n ρ n n x n f x f x f x f f 3 2 3 2 + + + + + L 3.4 Polinom tersebut bersifat bahwa nilainya dan nilai – nilai n turunan pertamanya bersesuaian dengan nilai f x dan n turunan pertamanya pada . = x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI