Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian komparatif. Desain penelitian komparatif yaitu penelitian untuk membandingkan dua atau lebih sampel penelitian dan untuk melihat perbedaan dari kedua atau lebih sampel tersebut Azwar, 2005. Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat adakah perbedaan sikap wanita menikah terhadap poligami ditinjau dari tingkat pendidikan.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Tingkat pendidikan 2. Variabel tergantung : Sikap terhadap poligami

C. Definisi Operasional

1. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Adapun penjelasan dari masing-masing tingkat pendidikan berdasar UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab VI pasal 17, 18 19 sebagai berikut : a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentik lain yang sederajat. b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tunggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tingkat pendidikan subjek dapat diketahui dari pertanyaan mengenai tingkat pendidikan yang telah disediakan pada skala penelitian. 2. Sikap terhadap poligami Sikap terhadap poligami yaitu keadaan mental yang meliputi perasaan atau afeksi, pemikiran atau kognisi dan predisposisi tindakan atau konasi, yang dimiliki seseorang terhadap pernikahan poligami. Skor skala yang didapat dari pengukuran menunjukkan sikap wanita menikah terhadap poligami. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek menunjukkan bahwa subjek memiliki sikap yang positif terhadap poligami atau menerima poligami, sebaliknya skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki sikap yang negatif terhadap poligami atau menolak poligami.

D. Subjek Penelitian