Latar Belakang Analisis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Pengadilan Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap Instansi Pemerintah yang berdiri selalu mempunyai tujuan dan kewajiban. umumnya tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satu kewajibannya adalah memberi kontribusi kepada pemerintah dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pemberi pelayanan terbaik. Pengadilan Negeri Medan sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak dibidang hukum dan berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pengadilan memiliki kewajiban menyetorkan PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada negara khususnya melalui Menteri Keuangan Republik Indonesia yang di laporkan melalui mekanisme laporan realisasi setiap tahun dan telah di rekapitulasi pada pendapatan perbulan. Peraturan Pemerintah tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak No. 41 Tahun 2008 sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang masuk dalam penyusunan APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2009, mewajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk mengelola dan menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada lembaga negara khususnya melalui Kementerian Keuangan sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat untuk menunjang pembangunan nasional, Namun didalam prosesnya masih banyak Instansi Pemerintah yang menunggak penyetoran PNBP Sehingga menyebabkan negara merugi. Sektor PNBP belum bisa menjadi salah satu pendapatan yang mampu menjadi solusi pembiayaan defisit APBN. PNBP terdiri dari beberapa sektor, beberapa sektor tersebut yaitu sektor SDA sumber daya Universitas Sumatera Utara alam terdiri atas penerimaan SDA migas dan Non-migas, sektor migas berasal dari pertambangan umum dan sektor Non-migas berasal dari kehutanan, perikanan, pertanian, sektor lembaga Negarahukum, serta sektor lainnya. Sebagai contoh Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor kehutanan, pertambangan umum, dan Perikanan untuk tahun 2011 hanya sebesar Rp 9,5 triliun atau hanya 0,92 dari total pembiayaan APBN 2009 yang sebesar Rp 1.037,1 triliun. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2012 hanya sebesar Rp 16 triliun 1,54 dan 20,2 triliun 1,94 dari total pembiayaan APBN 2009. Sehingga Penerimaan Negara Bukan Pajak dari ketiga sektor tersebut tidak dapat diandalkan untuk menanggung beban APBN. Berdasarkan keterangan diatas perlu ada tindak lanjut atau pun pengawasan dari pemerintah agar Penerimaan Negara Bukan Pajak dapat dikelola secara maksimal sehingga kedepan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang dapat diandalkan. Melalui tugas akhir ini penulis ingin membahas mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pengadilan Negeri Medan. Dan adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Analisis Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pengadilan Negeri Medan”.

1.2 Perumusan Masalah