alam terdiri atas penerimaan SDA migas dan Non-migas, sektor migas berasal dari pertambangan umum dan sektor Non-migas berasal dari kehutanan,
perikanan, pertanian, sektor lembaga Negarahukum, serta sektor lainnya. Sebagai contoh Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor kehutanan,
pertambangan umum, dan Perikanan untuk tahun 2011 hanya sebesar Rp 9,5 triliun atau hanya 0,92 dari total pembiayaan APBN 2009 yang sebesar Rp
1.037,1 triliun. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2012 hanya sebesar Rp 16 triliun 1,54 dan 20,2 triliun 1,94 dari total pembiayaan APBN 2009. Sehingga
Penerimaan Negara Bukan Pajak dari ketiga sektor tersebut tidak dapat diandalkan untuk menanggung beban APBN.
Berdasarkan keterangan diatas perlu ada tindak lanjut atau pun pengawasan dari pemerintah agar Penerimaan Negara Bukan Pajak dapat dikelola
secara maksimal sehingga kedepan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang dapat diandalkan.
Melalui tugas akhir ini penulis ingin membahas mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pengadilan Negeri Medan. Dan adapun judul dari tugas
akhir ini adalah “Analisis Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pengadilan Negeri Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah sumber – sumber penerimaan dan jumlah besar Penerimaan Negara Bukan Pajak yang diperoleh
Pengadilan Negeri Medan dalam periode tertentu serta proses tindak lanjut dari aliran dana penerimaan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : Untuk mengetahui Sumber dana dan jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak
serta proses tindak lanjut Pengadilan Negeri Medan terhadap penerimaan bukan pajak kepada negara.
1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis
Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi penulis karena dapat terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pengadilan Negeri Medan serta menjadi suatu Ilmu yang berharga yang mungkin kelak akan berguna untuk
masyarkat luas.
b. Bagi Pengadilan Negeri Medan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi instansi agar dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dapat lebih efisien dan
efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran instansi dalam mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Peneliti Lainnya
sebagai bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada
Pengadilan Negeri Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PROFIL
PENGADILAN NEGERI MEDAN
2.1 Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan
Kantor Pengadilan Negeri Medan adalah berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pengadilan. Pengadilan Negeri Medan didirikan pada tahun
1913 oleh Hindia Belanda dan dilanjutkan pada tahun 1918 yang dulunya bernama LANDRAD VAN YUSTITUSI. Dalam keputusan Menteri Kehakiman
No. 424 tanggal 27 Januari 1996 dibentuk Direktorat Urusan Pengadilan. Dengan Keputusan Presiden Kabinet No. 15pkepII1996 di Departemen Kehakiman
dibentuk Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Peradilan dan Perundangan dan salah satu dinas adalah pembinaan peradilan.
Pengadilan Negeri Medan merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman di lingkungan peradilan umum. Tugas pokok Pengadilan Negeri
Medan adalah sebgai berikut : a. Mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya sesuai
dengan Undang-Undang No.84 tahun 2004 tentang kekuasaan Kehakiman Peradilan Umum.
b. Menyelenggarakan Administrasi Perkara dan Administrasi Umum lainnya Pengadilan Negeri Medan masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara dan daerah hukumnya meliputi wilayah dengan luas kurang lebih 26.510 km
2
yang terdiri dari 21 kecamatan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Kecamatan Medan Marelan 2. Kecamatan Medan Baru
3. Kecamatan Medan Petisah 4. Kecamatan Medan Timur
5. Kecamatan Medan Labuhan 6. Kecamatan Medan Sunggal
7. Kecamatan Medan Kota 8. Kecamatan Medan Deli
9. Kecamatan Medan Polonia 10. Kecamatan Medan Tembung
11. Kecamatan Medan Barat 12. Kecamatan Medan Tuntungan
13. Kecamatan Medan Maimun 14. Kecamatan Medan Belawan
15. Kecamatan Medan Area 16. Kecamatan Medan Selayang
17. Kecamatan Medan Johor 18. Kecamatan Medan Denai
19. Kecamatan Medan Helvetia 20. Kecamatan Medan Amplas
21. Kecamatan Medan Perjuangan Pengadilan Negeri Medan tidak hanya berfungsi sebagai pengadilan umum
yang menangani perkara perdata dan pidana, tetapi juga memiliki pengadilan- pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan pengadilan umum. Hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
dimungkinkan berdasarkan Pasal 15 UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman: “Pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu
lingkungan peradilan”. Pada Pengadilan Negeri Medan terdapat empat pengadilan khusus, yaitu Pengadilan Niaga, Pengadilan HAM, Pengadilan Tipikor,
Pengadilan Hubungan Industrial. Setiap pengadilan khusus ini memiliki kompetensi absolut dan relatif untuk mengadili perkara berdasarkan Undang-
Undang yang menbentuknya.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan