Jenis-Jenis Investasi Menurut Rosyidi 1993 : 161-164 Faktor-Faktor yang Menentukan Investasi

tersebut tidak diatur oleh undang-undang tentang Penanaman Modal Asing. 2. Penggunaan dari kekayaan tersebut di atas baik secara langsung maupun tidak untuk menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang ini. Selain Undang-Undang di atas tadi, pemerintah juga menciptakan keterbukaan iklim investasi melalui paket kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi. Hal ini juga untuk menghadapi era persaingan bebas tahun 2020 nanti Dumairy, 1997 : 149.

2.2.1.6. Jenis-Jenis Investasi Menurut Rosyidi 1993 : 161-164

1. Autonomous Investasi dan Induced Investment Autonomous Investment investasi otonomi adalah investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapat, tetapi dapat berubah oleh karena adanya perubahan-perubahan faktor-faktor di luar pendapatan. Faktor-faktor ini adalah teknologi, kebijaksanaan pemerintah harapan para pengusaha dan sebagainya. Sedangkan induced investment sangat dipengaruhi oleh pendapatan. 2. Public Investment dan Private Investment Public Investment adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Sedangkan private investment adalah investasi yang dilakukan oleh pihak swasta. Di dalam private investment, unsur-unsur seperti keuntungan yang diperoleh, masa depan penjualan dan sebagainya merupakan peranan yang sangat penting dalam menentukan volume investasi. Sementara dalam penentuan volume investasi, pertimbangan itu lebih diarahkan kepada melayani atau menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak. 3. Domestic Investment dan Foreign Investment Domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri sedangkan foreign investment adalah penanaman modal asing. Sebuah negara yang memiliki banyak sekali faktor produksi alam atau faktor tenaga manusia namun tidak memiliki faktor produksi modal capital yang cukup untuk mengelola sumber-sumber yang dimiliki maka mengundang modal asing agar sumber-sumber yang ada termanfaatkan. 4. Gross Investment dan Net Investment Gross investment adalah total seluruh investasi yang dilakukan atau yang dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan demikian investasi bruto dapat bernilai positif ataupun nol yaitu ada atau tidak ada investasi sama sekali tetapi tidak akan bernilai negatif. Sedangkan net investment adalah investasi yang telah dihitung jumlahnya berdasarkan tiap sektor investasi.

2.2.1.7. Faktor-Faktor yang Menentukan Investasi

1. Perubahan Fungsi Produk Perubahan fungsi produk dapat terjadi karena perubahan teknologi. Perubahan teknologi akan mempengaruhi permintaan investasi. Jika teknologi tersebut mengubah komposisi barang- barang capital yang diinginkan untuk memproduksi output tertentu. 2. Perubahan Harga Relatif Perubahan harga relatif menyangkut perubahan upah relatif atau bentuk-bentuk lain pemberian upah untuk berbagai macam tenaga kerja, perubahan harga relatif input non-durable, misalnya listrikgas, perubahan upah riil atau rasio-rasio lain untuk barang- barang dan jasa saat ini dengan harga barang yang diharapkan di masa depan. 3. Peranan Tingkat Bunga Dengan mengetahui arah perubahan tingkat bunga, dampak yang lebih besar pada kategori investasi yang menyangkut kekayaan asset tahan lama dapat diharapkan. Perubahan tingkat bunga terhadap investasi persediaan inventory mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan dampak terhadap investasi pada peralatan pabrik. Dengan diketahuinya perubahan tingkat bunga jangka pendek, akan stabil dan relevan terhadap investasi tetapnya. 4. Resiko Sebagaimana diketahui para pembuat keputusan tidak hanya memperhatikan harapan matematika dari hasil yang diharapkan tetapi juga masalah maksimisasi beberapa fungsi preferensi atau fungsi utilitas sehingga dalam komponen biaya pasti terkandung unsur resiko. Dengan demikian pemerintah investasi mungkin dapat dirancang, melalui aktifitas pemerintah. Di dalam suatu sistem ekonomi yang sebagian besar permintaan investasi dilakukan oleh pihak swasta dengan motivasi bisnis mencari keuntungan pemerintah dapat melakukan berbagai tindakan mengurangi resiko yang dihadapi oleh para investor. Iswandono, 1991 : 233-238.

2.2.1.8. Kegiatan Investasi