Produk Domestik Regional Bruto

2.2.1.10. Peranan Investasi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Modal bukan satu-satunya faktor yang diperlukan dalam pembangunan, namun demikian hampir semua ahli ekonomi menekankan arti penting pembentukan modal capital formation sebagai penentu utama pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal bukan hanya terdiri dari barang yang nampak seperti pabrik dan mesin, tetapi juga barang yang tidak nampak seperti pendidikan, kesehatan dan penelitian. Kenaikan laju pembentukan modal akan membantu menaikkan pendapatan nasional. Dengan demikian pembentukan modal merupakan kunci utama bagi negara terbelakang menuju perkembangan ekonomi Jhingan, 1991 : 419- 423.

2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto

Definisi Produk Domestik Bruto PDRB adalah total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah regional tertentu dalam waktu tertentu biasanya dalam waktu satu tahun” Anonim, Jatim, 2004 : 2. PDRB ini digunakan untuk berbagai tujuan seperti mengukur perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah, kontribusi sector, ketimpangan pendapatan dan sebagainya. Metode perhitungan PDRB dapat dibagi dalam dua metode tidak langsung adalah perhitungan yang menggunakan data daerah atau data asli yang menggambarkan kondisi daerah dan digali dari sumber daerah itu sendiri. Sedangkan metode tidak langsung adalah perhitungan dengan menggunakan data dari sumber nasional yang dialokasikan ke masing- masing daerah. Metode langsung dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu pendekatan produksi; pendekatan pendapatan; dan pendekatan pengeluaran,yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: a. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi sembilan sektor atau lapangan usaha, yaitu sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik gas dan air bersih; konstruksi; perdagangan; hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; jasa keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. b. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suau wilayah dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Balas jasa faktor tersebut adalah upah dan gaji; sewa tanah; bunga modal; dan keuntungan. c. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir, yaitu: konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerinyah; pembentukan modal tetap domestik bruto; perubahan stock; ekspor netto, dalam jangka waktu tertentu satu tahun. Angka- anka pendapatan regional dalam beberapa tahun akan menggambarkan adanya kenaikan atau penurunan tingkat pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Kenaikan atau penurunan itu dapat dibedakan oleh dua faktor: a. Kenaikan atau pennurunan riil yaitu kenaikan atau penurunan tingkat pendapatan yang tidak di pengaruhi oleh faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan riil pendapatan penduduk di daerah tersebut meningkat. b. Kenaikan atau penurunan pendapatan yang disebabkan karena adanya faktor perubahan harga. Bila terjadi kenaikan pendapatan yang hanya disebabkan karena adanya inflasi menurunya daya beli uang maka walaupun pendapatan meningkat tetapi jumlah barang yang mampu dibeli tentu meningkat. Oleh karena itu untuk mengetahui pendapatan yang sebenarnya riil, faktor inflasi ini terlebih dahulu harus dikeluarkan. PDRB yang didalamnya masih ada unsur inflasi dinamakan PDRB atas harga dasar berlaku. Sedangkan PDRB dengan faktor inflasi yang sudah dikeluarkan merupakan PDRB atas harga konstan Anonim, 2006 : 41. Sedangkan di daerah di SWP 1 yang memberi kontribusi paling sedikit adalah Kota Mojokerto dengan kontribusi sebesar 0,38 pada tahun 2001 dan 0,44 pada tahun 2006 Anonim, 2006 : 127. Untuk mengetahui apakah daya beli masyarakat meningkat atau tidak, maka pendapatanya harus dibandingkan dalam nilai konstan. Harga konstan artinya harga produk didasarkan pada tahun tertentu. Tahun yang dijadikan patokan harga itu disebut tahun dasar. Pada tahun 1995, BPS baru saja menggeser tahun dasar bagi penentuan harga konstan yaitu dari tahun 1983 menjadi tahun 1993 Tarigan, 2005 : 21. Pendapatan per kapita jutaan rupiah = pendapatan rata-rata. Setiap jiwa dalam suatu wilayah atau daerah yang diperoleh dengan cara membagi jumlah total produksi barang dan jasa yang dipastikan penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk dapat dirumuskan : penduduk Jml PDRB penduduk kapita per n Pendapata .  Anonim, 1997 : 19

2.2.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi