7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan Penerapan Metode Harga Eceran FIFO. Sudah pernah dikaji dalam beberapa skripsi. Pada bagian ini dibahas
hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaannya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hastoni 2004 yang berjudul “Evaluasi Atas Akuntansi Persediaan Dan Pengaruhnya Terhadap laba Rugi
Dalam Laporan Keuangan PD.Usaha Meubel”. Penelitian ini membahas tentang penilaian atas persediaan dengan tujuan untuk menyajikan informasi
yang bisa membantu para investor dan pemakai lainnya untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang bagi perusahaan. Jenis data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui wawancara, observasi, hipotesa, asumsi, premis. Data
sekunder yakni, data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah oleh pihak lain contohnya tehnik pengumpulan data atau informasi dalam
penelitian dengan menggunakan buku-buku referensi baik secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan objek dan masalah yang dibahas,
serta bacaan-bacaan dan bahan-bahan lain yang berhubungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pencatatan persediaan yang digunakan dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diterapkan PD.Usaha Meubel yaitu metode fisik, kesulitan yang dialami atau akibat dari penggunaan metode pencatatan fisik bagi PD.Usaha Meubel yaitu
menyebabkan keterlambatan laporan keuangan karena perhitungan fisik memakan waktu lama apabila barang yang dimiliki banyak, PD.Usaha Meubel
perlu membuat laporan laba rugi bulanan yang menyebabkan tidak ekonomis terlalu mahal, metode penilaian persadiaan yang digunakan PD.Usaha
Meubel adalah metode LIFO untuk memberikan suatu laporan laba rugi perspektif artinya laba bersih diukur dengan menggunakan LIFO yang
menggabungkan harga jual sekarang dan biaya akuisisi yang sekarang. Lifo memungkinkan menajemen mempengaruhi laba dengan menetapkan waktu
pembelian suatu item persediaan, setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi.
Sebagai contoh, kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan akan mengakibatkan kekeliruan persediaan akhir, aktiva lancar, dan total aktiva
pada neraca. Hal ini disebabkan karena perhitungan fisik persediaan merupakan dasar bagi pembuatan ayat jurnal penyesuaiaan untuk mencatat
penciutan persediaan. Selain itu, kesalahan dalam perhitungan fisik persaediaan akan menimbulkan kekeliruan harga pokok penjualan, laba kotor,
dan laba bersih pada laporan laba rugi. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Fatmawati Ika 2007 yang
berjudul “Pengendalian Intern atas Sistem Persediaan Tembakau pada PT X Jember”. Penelitian ini membahas tentang sistem pengendalian intern yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diterapkan PT X Jember apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Jenis data yang digunakan adalah data primer yakni data yang diperoleh langsung
melalui pengamatan, wawancara, serta pertemuan langsung dengan bagian pembelian, bagian akuntansi, bagian persediaan gudang. Data sekunder yakni,
data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah oleh pihak lain contohnya dokumen perusahaan tentang prosedur pengendalian dan
persediaan. Prosedur pengumpulan data dan pengolahan data menggunakan survey pendahuluan, survey lapangan dan dokumentasi. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah bahwa penerapan SPI persediaan tembakau sudah berjalan cukup efektif dan baik, hal ini didukung dengan adanya aktivitas
organisasi perusahaan telah memiliki struktur organisasi serta dalam praktiknya telah melaksanakan tugas sehari-hari sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang diterapkan telah berjalan cukup efektif dan berjalan cukup baik, terdapat praktik yang
sehat dalam pengendalian intern, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan perusahaan dan memiliki tanggung jawab. Namun masih ada beberapa
kekurangan yang harus dibenahi untuk menghindari akan adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam kegiatan usaha agar menjadi lebih
baik lagi. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Amelia Cindy 2008 dengan
judul “Penerapan Metode Harga Eceran FIFO pada Hypermarket X untuk Efisiensi perhitungan Estimasi persediaan akhir”. Dalam penelitian ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
peneliti menggunakan dua metode dalam penerapannya yaitu: Conventional retail inventory method dan Nonconventional retail inventory method. Dalam
Conventional retail inventory method ini tidak memasukan mengurangkan net markdowns dalam kolom eceran retail sebelum perhitungan persentase
harga pokok barang yang dijual pada harga pokok terhadap harga eceran, melainkan setelah perhitungan tersebut. Akhirnya nilai persediaan barang
yang siap dijual pada harga pokok terhadap harga eceran sebagai denominator menjadi lebih besar, sedangkan persediaan barang yang siap
dijual pada harga pokok sebagai numerator tetap. Dengan demikian, rasio harga pokok barang yang siap dijual pada harga terhadap harga eceran akan
cenderung lebih kecil, dan sebagai kosekuensinya taksiran nilai persediaan akhir pada harga pokok juga cenderung lebih kecil. Metode ini sering disebut
juga metode harga pokok atau harga pasar mana yang paling rendah lower of cost or market. Sedangkan Nonconventional retail inventory method ini
memasukan atau mengurangkan net markdowns dalam kolom retail sebelum perhitungan rasio teksiran atau perkiraan harga pokok barang yang siap dijual
pada harga pokok terhadap harga ecerannya, yang mengakibatkan nilai persediaan persediaan barang yang siap dijual terhadap harga eceran
cenderung lebih kecil dan persediaan akhir pada harga pokok cenderung meningkat. Data yang diperoleh dalam menunjang penelitian ini diperoleh
langsung dari hasil pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hypermarket X menerapkan metode pencatatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
persediaan dengan menggunakan metode perpetual dan metode penilaian secara FIFO First In First Out, metode perpetual FIFO dirasa kurang tepat
bagi perusahaan yang bergerak dibidang Retail, penggunaan metode perpetual FIFO dalam Hipermarket X dalam penerapannya mengakibatkan kurang
adanya efisiensi waktu, hal ini dikarenakan banyaknya jenis dan jumlah barang yang dimiliki oleh Hypermarket X.
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelum-sebelumnya adalah sama-sama membahas tentang persediaan, sedangkan perbedaannya
adalah selain objek yang digunakan berbeda, penelitian ini lebih condong ke pencatatan dan penilaian persediaan sedangkan penelitian sebelumnya lebih
mengarah ke sistem pengendalian persediaannya.
2.2. Landasan Teori