Metode Laba Kotor Mengestimasi Harga Pokok Persediaan

taksir. Keadaan yang mendorong perusahaan untuk menaksir persediaannya adalah sebagai berikut : 1. Manajemen berkeinginan untuk menyusun laporan keuangan bulanan atau triwulanan, tetapi perhitungan fisik persediaan hanya dilakukan pada akhir tahun saja. 2. Terjadi musibah misalnya kebakaran atau kebanjiran yang tidak memungkinkan untuk melakukan perhitungan fisik persediaan. Kebutuhan untuk menaksir persediaan umumnya timbul dalam perusahaan yang menggunakan sestem periodik, karena tidak tersedia catatan persediaan yang terperinci.

2.5.1. Metode Laba Kotor

Menurut Dyckman 2000:464-465 dalam Amelia 2008:12, metode laba kotor adalah salah satu metode penaksiran atau estimasi persediaan yang mengasumsikan bahwa tingkat laba kotor, didasarkan atas kinerja terakhir, rasionalnya adalah tetap dalam jangka pendek. Kieso dkk 2002:520 Metode laba kotor didasarkan pada tiga asumsi : 1. Persediaan awal yang ditambahkan pembelian sama dengan total barang yang diperhitungkan. 2. Barang yang belum terjual harus berada ditangan 3. Jika penjual, dikurangi biaya, dikurangkan dari jumlah persediaan awal ditambah pembelian, maka hasilnya adalah persediaan akhir. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, dapat diambil contoh sebagai berikut, asumsikan bahwa sebuah perusahaan memiliki tingkat laba kotor 40 dari penjualan, dan prosentase biayya adalah 60 100-40 dari penjualan. Apabila memerlukan markup atas penjualan, dapat dikonversi ke markup atas biaya berdasarkan hubungan. Rumus yang dapat digunakan untuk perhitungan laba kotor : Penjualan =HPP + Laba Kotor Atau 1= HPP + Laba Kotor Penjualan Penjualan Tabel 2.1 Metode Laba Kotor Data Diketahui Perhitungan Pendapatan penj bersih……. 10000 100 Harga pokok penjualan : Persediaan awal……………….. Ditanbah : pembelian ………… Barang tersedian untuk dijual... Dikurangi : pers.Akhir…………. HPP……………………………... Tingkat Laba Kotor…………….. 5.000 8.000 13.000 ? 40 ? ? 13.000- 6.000=7.000 10.000- 4.000=6.000 40 x 10.000=4.000 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber : Dyckman 2000:466 Jadi markup atas biaya adalah 1,0 - 0,6 : 0,6 = 0,4 : 0,6 = 0,6667 atau 66,67 Metode laba kotor digunakan untuk : 1. Untuk menguji kelayakan penilaian persediaan yang ditentukan dengan cara lainnya, seperti perhitungan fisik persediaan atau dari catatan persediaan perpetual, 2. Untuk mengestimasi persediaan akhir pada laporan keuangan interim yang disiapkan sepanjang tahun ketika tidak praktis untuk menghitung secara fisik persediaan dan sistem persediaan perpetual tidak digunakan. 3. Untuk mengestimasi biaya persediaan yang musnah karena kecelakaan seperti, kebakaran atau badai. Penilaian kerugian persediaan adalah perlu untuk mencatat kecelakaan tersebut, dan menetapkan dasar klaim asuransi dan pajak penghasilan. Ini adalah contoh kasus dimana akan sangat membantu untuk mengetahui markup atas biaya selama biaya itu digunakan untuk klaim asuransi dan menetapkan kerugian pengenaan pajak. 4. Untuk mengembangkan estimasi anggaran dari harga pokok penjualan, laba kotor, dan persediaan yang konsisten dengan anggaran pendapatan penjualan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.6. Penilaian Persediaan dengan Haga Terendah antara Harga Beli dan