Penyajian Data HASIL DAN PEMBAHASAN

dekat dengan Kompas. Dari buku ini kita dapat belajar bagaimana cara mempertahankan dari, penanaman karkater yang baik, integritas dan loyalitas. Selain itu kita dapat mengerti bahwa membangun sebuah kerajaan bisnis seperti yang dapat dilihat saat ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlu waktu 42 tahun untuk membangunnya. Sedangkan seseorang yang ingin menjatuhkan bahkan menghancurkan Kompas, mungkin tidak memerlukan waktu selama itu. Buku ini tidak hanya wajib dibaca oleh 246 wartawan Kompas atau seluruh karyawan yang berjumlah 953 orang sumber : Graha Kompas Jemursari, tetapi juga oleh seluruh karyawan yang bernaung di bahwa bendera Kelompok Kompas Gramedia. Tujuannya agar mereka dapat mendalami nilai - nilai sebuah perjuangan dan semangat bertahan dari sebuah surat kabar bernama Kompas.

4.2 Penyajian Data

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada “Kontroversi Kasus Mafia Pajak Gayus Halomoan Tambunan” pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011. Selanjutnya akan dianalisis berdasarkan landasan teori Charles S. Pierce. Untuk mengetahui apa yang terkandung dalam karikatur pada Surat Kabar Kompas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ICON IKON 1. Laki - laki memakai wig , memakai kacamata, dan memakai jaket bergambar timbangan keadilan 2. Laki - laki memakai seragam kepolisian dan topi 3. Laki - laki botak dengan memakai kacamata dan memakai kemeja 4. Keluarga miskin yang memiliki banyak anak dengan mengenakan pakaian yang kotor INDEX INDEKS Tulisan “sekarang bukan banyak anak banyak rezeki, tapi banyak KKN banyak rezeki” SYMBOL SIMBOL 1. Gambar tikus, garis bulat, bintang, dan garis tidak beraturan. 2. Gambar timbangan keadilan pada baju yang dikenakan oleh pria yamg memakai jaket dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana 3. Mimik seorang laki - laki dengan mata melirik dan tangan dimasukan ke dalam saku jaket 4. Mimik seorang laki - laki dengan mata terpejam , bibir tersenyum dan tangan dimasukan dalam saku celana 5. Mimik seorang laki - laki dengan mata melirikdan menaikan alis sambil menolehkan kepalanya 6. Mimik sebuah keluarga dengan wajah yang melas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Pierce, hubungan tanda dan acuannya memiliki 3 bentuk, adalah ikon, indeks dan simbol. Dalam karikatur “Kontroversi Kasus Mafia Pajak Gayus Halomoan Tambunan” pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011 juga kita dapat membaginya kedalam 3 bentuk, yang pertama adalah ikon. Ikon dalam karikatur pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011 adalah ditunjukkan dengan gambar : 1. Laki - laki memakai wig , memakai kacamata, dan memakai jaket bergambar timbangan keadilan 2. Laki - laki memakai seragam kepolisian dan topi 3. Laki - laki botak dengan memakai kacamata dan memakai kemeja 4. Keluarga miskin yang memiliki banyak anak dengan mengenakan pakaian yang kotor Gambar itu disebut sebagai ikon dikarenakan gambar itu merupakan gambar atau bentuk yang bersifat kemiripan penggambaran dari tulisan teks “sekarang bukan banyak anak banyak rezeki, tapi banyak KKN banyak rezeki” yang ingin disampaikan oleh pembuat karikatur. Kedua adalah Indeks, indeks dalam pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011 adalah semua kata - kata yang terbentuk menjadi sebuah kalimat dalam karikatur “Kontroversi Kasus Mafia Pajak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gayus Halomoan Tambunan” pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011 yang menjelaskan maksud dari ikon iklan tadi seperti tulisan teks “Sekarang bukan banyak anak banyak rezeki, tapi banyak KKN banyak rezeki” . Disebut indeks karena adanya hubungan sebab akibat dengan tanda dalam iklan tersebut dan mendukung ikon dalam karikatur tersebut. Ketiga adalah Simbol, simbol dalam karikatur pada Surat Kabar Kompas edisi Rabu, 12 Januari 2011 adalah : 1 Gambar tikus, garis bulat, bintang, dan garis tidak beraturan. 2 Gambar timbangan keadilan pada baju yang dikenakan oleh pria yang memakai jaket 3 Mimik seorang laki - laki dengan mata melirik dan tangan dimasukan ke dalam saku jaket 4 Mimik seorang laki - laki dengan mata terpejam , bibir tersenyum dan tangan dimasukan dalam saku celana 5 Mimik seorang laki - laki dengan mata melirik dan menaikan alis sambil menolehkan kepalanya 6 Mimik sebuah keluarga dengan wajah yang melas Disebut sebagai simbol karena tanda tersebut sebagai penegasan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh dari orang - orang yang terdapat dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. karikatur tersebut. Simbol menurut Mulyana adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan bersama. Uraian simbol tersebut merupakan simbol dari karikatur tersebut dan disepakati oleh masyarakat sebagai konsumen Surat Kabar Kompas.

4.3 Karikatur Pada Surat Kabar Kompas “Kontroversi Kasus Mafia

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011).

1 5 95

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA MEDIA INILAH.COM (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Media Inilah.com yang Dimuat Pada Edisi 10 Januari 2011).

0 3 80

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT PADA SURAT KABAR HARIAN PAGI JAWA POS (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur “Clekit” Kualitas Kabinet Indonesia Bersatu II pada Harian Pagi Jawa Pos Edisi 24 September 2011 ).

0 1 74

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas“Kontroversi Hubungan Indonesia - Malaysia” Edisi sabtu, 4 September 2010).

1 1 95

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” PADA SURAT KABAR KOMPAS EDISI, 2 OKTOBAR 2010. (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Pada Surat Kabar Kompas Edisi, 2 Oktober 2010).

0 0 89

”PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI PADA HARIAN KOMPAS”(Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Dalam Rubrik Opini Pada Harian Kompas Edisi 4 November 2009)”.

0 6 78

PEMAKNAAN KARIKATUR “OOM PASIKOM” PADA SURAT KABAR KOMPAS EDISI, 2 OKTOBAR 2010. (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur “Oom Pasikom” Pada Surat Kabar Kompas Edisi, 2 Oktober 2010)

0 0 27

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Oom Pasikom Pada Surat Kabar Kompas“Kontroversi Hubungan Indonesia - Malaysia” Edisi sabtu, 4 September 2010)

0 0 25

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA MEDIA INILAH.COM (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Media Inilah.com yang Dimuat Pada Edisi 10 Januari 2011)

0 0 20

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Surat Kabar Kompas "Kontroversi Kasus Mafia Pajak Gayus Holomoan Tambunan" Edisi Rabu, 12 Januari 2011)

0 0 22