Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

M. Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan maka digunakan uji asumsi klasik sebagai berikut : 1. Uji Multikolineritas Sunyoto,2009 Uji asumsi klasik ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas independent variabel. Dimana akan diukur tingkat asosiasi hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi multikolineritas jika koefisien antara variabel bebas X1 dan X2, X2 dan X3 dan seterusnya lebih besar dari 0,60 pendapat lain : 0,50 dan 0,90. Dikatakan tidak terjadi multikolineritas jika koefisien anatara variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 r 0,60 atau dalam menentukan ada tidaknya multikolineritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan : a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik α b. Nilai variance inflation factor VIF adalah penyimpangan baku kuadrat 2. Uji Heteroskedastisitas Sunyoto,2009 Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang lain. Jika residualnya mempunyai varians sama disebut terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Sunyoto ,2009 Uji Normalitas adalah digunakan untuk data variabel bebas, moderator dan terikat, apakah berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria uji normalitas adalah : Jika probabilitas signifikan 0,05 maka data berdistribusi normal.

N. Pengujian Hipotesis

1. Uji signifikan parsial uji t Uji signifikan secara parsial atau individual adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh positif atau tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Adapun tahapanya adalah sebagai berikut: a. Uji motivasi kerja secara parsial 1 Menentukan formulasi H dan H A H = Motivasi kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H A = Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 2 Menentukan derajat kepercayaan Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 5 dengan derajat bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel pada penelitian. 3 Melalu analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasarkan pada : Jika nilai t hitung ≤ t tabel maka diterima dan ditolak artinya motivasi kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Jika nilai t hitung t tabel maka ditolak dan diterima artinya motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan b. Uji disiplin kerja secara parsial 1 Menentukan formulasi H dan H A H = Disiplin kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H A = Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 2 Menentukan derajat kepercayaan Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 5 dengan derajat bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel pada penelitian. 3 Melalu analisis ini maka pengambilan keputusan akan berdasarkan pada : Jika nilai t hitung ≤ t tabel maka diterima dan ditolak artinya disiplin kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Jika nilai t hitung t tabel maka ditolak dan diterima artinya disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan 2. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh signifikan variabel-variabel bebas yaitu Motivasi Kerja dan Disiplin kerja secara bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : a. Menentukan formulasi H dan H A H = Motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. H A = Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap simultan terhadap Kinerja Karyawan. b. Menentukan F hitung menggunakan SPSS atau dengan rumus F hitung : F hitung = Dimana: = koefisien determinasi N = jumlah sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI K = jumlah variabel bebas c. Menentukan derajat kepercayaan Dalam penelitian ini tingkat signifikansinya sebesar 0,05 5 dengan derajat bebas df = n-2 dan n merupakan jumlah sampel pada penelitian. d. Kriteria pengujian H diterima H A ditolak jika F hitung ≤ F tabel artinya motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan H ditolak H A diterima jika F hitung F tabel artinya motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sekilas Tentang Perusahaan

PT Industri Kereta Api Persero didirikan pada 18 Mei 1981, PT Industri Kereta Api Persero atau yang lebih dikenal sebagai PT Industri Kereta Api Persero merupakan perusahaan manufaktur sarana kereta api dan transportasi terpadu pertama di Asia Tenggara. PT Industri Kereta Api Persero berkomitmen untuk menghasilkan produk dan jasa berkualitas terbaik bagi semua konsumen. PT Industri Kereta Api Persero menawarkan beragam produk untuk memenuhi setiap pelanggan dan pelayanan jasa purna jual untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan solusi transportasi terpadu. Produk-produk PT Industri Kereta Api Persero telah dioperasikan di berbagai belahan dunia, antara lain di Bangladesh, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia.

B. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT Industri Kereta Api Persero berawal dari industri manufaktur sarana kereta api hingga tumbuh mengembangkan sistem transportasi terpadu, selama lebih dari 30 tahun PT Industri Kereta Api Persero selalu mendorong perkembangan industri transportasi di Indonesia. Kualitas produk kereta api PT Industri Kereta Api Persero juga telah diakui di pasar internasional. Dengan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dan