Pemecahan Masalah Menurut Polya

29 Dalam A revision of Blooms Taxonomy: an overview-Theory in to Practice Arnellis, 2014 menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mengkreasi C6. Pada penelitian ini, peneliti memasukan aplikasi C3 ke dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi, karena C3 merupakan batas antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir tingkat rendah. Sehingga dengan dimasukan C3 dalam HOTS , maka siswa diberikan stimulus untuk masuk dalam ranah HOTS. 5. Pertanyaan Inovatif HOTS Beberapa pertanyaan Inovatif yang dapat digunakan seorang guru untuk menumbuhkan pola pikir kritis siswa antara lain: Adakah Cara lain? What’s another way?, Bagaimana jika…? What if …?, Manakah yang salah? What’s wrong?, dan Apakah yang akan dilakukan? What would you do? Krulik Rudnick, 1999.

C. Pemecahan Masalah Menurut Polya

Sejak lama George Polya Soemarmo, 2014:23 merinci langkah- langkah kegiatan memecahkan masalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Memahami Masalah Tahapan-tahapan dalam kegiatan memahami masalah meliputi: kegiatan mengenali, menganalisis, dan menerjemahkan informasi- 30 informasi dari masalah yang diberikan. Berikut ini beberapa pertanyaan identifikasi tentang kegiatan memahami masalah, diantaranya : a. Data apa yang tersedia ? b. Apa yang tidak diketahui dan atau apa yang ditanyakan? c. Bagaimana kondisi soal ? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan lainnya ? Apakah kondisi yang ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan ? Apakah kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan atau kondisi itu saling bertentangan ? 2. Kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah Pada kegiatan merencanakan masalah siswa diharapkan mampu mencari hubungan antara informasi-informasi yang diberikan sehingga siswa dapat menyusun rencana awal penyelesaian yang diperlukan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan identifikasi tentang kegiatan merencanakan atau merancang strategi pemecahan masalah, diantaranya : a. Pernahkan ada soal serupa sebelumnya ?, atau b. Pernahkan ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain ? c. Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini. d. Pernahkan ada pertanyaan yang sama atau serupa ? Dapatkah pengalaman dan atau cara lama digunakan untuk masalah baru yang sekarang ? Dapatkah metode yang cara lama digunakan 31 untuk masalah baru ? Apakah harus dicari unsur lain ? Kembalikanlah pada definisi. e. Andaikan masalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa dan selesaikan. 3. Kegiatan melaksanakan perhitungan Pada tahap ini siswa diharapkan mampu melaksanakan apa yang sudah direncanakan dalam strategi pemecahan masalah. Kegiatan melaksanakan perhitungan perlu dilakukan secara teliti agar tiap langkah yang dilakukan dapat menghasilkan jawaban yang benar. Kegiatan melaksanakan perhitungan dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan, diantaranya : a. Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2. b. Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah tiap langkah perhitungan sudah benar ? Bagaimana menunjukkan atau memeriksa bahwa langkah yang dipilih sudah benar ? 4. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi merupakan kegiatan akhir yang tidak kalah penting. Hal ini bertujuan agar siswa dapat melihat kelemahan dari solusi yang diperoleh, seperti ketidak konsistenan atau langkah yang tidak benar dalam kegiatan- kegiatan sebelumnya. Kegiatan memeriksa kembali kebenaran atau solusi dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan, diantaranya : a. Bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh ? 32 b. Dapatkah diajukan sanggahannya ? c. Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain ? d. Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?

D. Pembelajaran Matematika yang Melibatkan HOTS