Penerapan strategi pembelajaran open inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa: penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 1 Depok

(1)

PENERAPAN

STRATEGI

PEMBELAJARAN

OPEN

INQUIRY

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR

KREATIF

MATEMATIK

SISWA

(PenelitianTindakanKelasdiSMPNegeri1Depok)

Skripsi

DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperoleh

GelarSarjanaPendidikan(S.Pd)

DisusunOleh: LUCYANA 1110017000044

JURUSANPENDIDIKANMATEMATIKA

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

UNIVERSITASISLAMNEGERISYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Lucyana(1110017000044), PenerapanStrategiPembelajaran OpenInquiry untuk

MeningkatkanKemampuanBerpikirKreatifMatematikSiswa.

Tujuanpenelitianiniadalah:1)Untukmenganalispeningkatankemampuan

berpikir kreatif matematik dengan menggunakan strategi pembelajaran open

inquiry, 2)untukmenganalisisresponsiswaterhadapstrategipembelajaran open

inquiry. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Depok tahun ajaran

2014/2015padabulanOktober-November2014.

Metodeyangdigunakandalampenelitian iniadalahPenelitianTindakan

Kelas(PTK)yangterdiridariduasiklus.Instrumenpenelitianyangdigunakan

adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematik, lembar observasi aktivitas

siswa,danjurnalhariansiswa.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan strategi pembelajaran

openinquiry dapatmeningkatkankemampuanberpikirkreatifmatematiksiswa.

Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif

matematiksiswadari73,68padasiklusImenjadi78,00padasiklusII.Kemudian

kenaikan persentase indikator kemampuan berpikir kreatif matematik siswa

mencapailebihdari75%ataudalamkategoribaik.Indikatorkemampuanberpikir

kreatifmatematikantaralainKelancaran(Fluency),Keluwesan (Flexibility),dan

Originalitas (Originality). Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa

pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran open

inquiry. Hal ini dapat dilihat melalui hasil jurnal harian yang menunjukan

persentaseresponpositifsiswa meningkatdari 60,23%padasiklusImenjadi

79,55%padasiklus II. Halinijugadiperkuatdenganhasilobservasiaktivitas

siswa dan guru selama penerapan pembelajaran open inquiry yang tergolong

dalamkategori“baik”.

Katakunci:StrategiPembelajaran OpenInquiry,berpikirkreatifmatematik.


(6)

ABSTRACT

Lucyana(1110017000044),ApplicationofOpenInquiryLearningStrategiesfor

ImprovingMathematicsCreativeThinkingAbilityofStudents.

Thepurposeofthisresearchare:1)Toanalyzetheincreaseintheabilityto

thinkcreativelymathematicalusingopeninquirylearningstrategy,2)toanalilyze

the students' response to learning strategies open inquiry. The research was

conductedinSMPNegeri1Depok2014/2015schoolyearinOctober-November

2014.

ThemethodusedinthisresearchistheClassroomActionResearch(CAR),

whichconsistsoftwocycles.Theresearchinstrumentusedisatestoftheability

to think creatively mathematics, observation sheets, and a daily journal of students.

Resultsofthestudyrevealedthattheapplicationoflearningstrategiesopen

inquirycan Improvestudents' abilitytothinkcreativelymathematical. This is

evidentfromtheincreaseintheaveragescoreoftheabilitytothinkcreatively

mathematicalstudentsfrom73.68to78,00inthefirstcycletothesecondcycle.

Thenlookoftheincreaseinthepercentageofindicatorsofstudents'abilityto

think creatively mathematical reached more than 75%, or in both categories. Indicators of creative mathematical thinking skills among others Smoothness

(Fluency),Dexterity(Flexibility),andOriginality(Originality).Inaddition,the

resultsalsoshowedthatingeneralstudentsrespondedpositivelytothelearning

ofopeninquiry.Itcanbeseenthroughtheresultsofadailyjournalthatshows

thepercentageofpositiveresponsesofstudentshasincreasedfrom60.23%inthe

first cycle to 79.55% in the second cycle. It is also strengthened by the

observationoftheactivitiesofstudentsandteachersduringtheapplicationof

openinquirylearningclassifiedinthecategoryof"good".

Keywords:LearningStrategiesOpenInquiry,Creativethinkingmathematically.


(7)

KATA

PENGANTAR

SegalapujidansyukurpenulisucapkankepadaAllahSWTkarenaatas

segala rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.SalawatdansalamsenantiasadicurahkankepadaNabiMuhammadSAW

besertakeluarga,parasahabatdanparapengikutnyasampaiakhirzaman.

Penyusunanskripsiinibermaksuduntukmemenuhisyaratmencapaigelar

sarjanapendidikan.Selanjutnyadalamprosespenulisanskripsiinipenulisbanyak

mendapatperhatiandanbimbingandariberbagaipihak,sehinggapenulisdapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis

mengucapkanterimakasihkepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

KeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.

2. BapakDr.Kadir,M.Pd.,KetuaJurusanPendidikanMatematikaFakultas

IlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakartadanDosen

Pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, arahan,

motivasi,dansemangatdalammembimbingpenulisselamaini.Terlepas

darisegalaperbaikandankebaikanyangdiberikan,semogaBapakdanIbu

selaluberadadalamkemuliaanNya.

3. Bapak Abdul Muin, S.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.

4. Ibu Gusni Satriawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam

membimbing penulis selama ini. Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan yang diberikan, semoga Bapak dan Ibu selalu berada dalam kemuliaanNya.

5. Ibu Khairunnisa, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikanwaktu,bimbingan,arahandanmotivasidalammembimbing

penulisselamaini.


(8)

6. SeluruhdosenJurusanPendidikanMatematikaUINSyarifHidayatullah

Jakartayangtelahmemberikanilmupengetahuansertabimbingankepada

penulisselamamengikutiperkuliahan,semogailmuyangtelahdiberikan

olehBapakdanIbuDosenmendapatkeberkahandariAllahSWT.

7. Pimpinan Staff Perpustakaan Umum dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

KeguruanUINSyarifHidayatullahJakarta.

8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Staff Jurusan

PendidikanMatematikaUINSyarifHidayatullahJakarta.

9. KepalaSMPN1 Depok besertaseluruh gurudankaryawan yangtelah

membantupelaksanaanpenelitiandalamtahappenulisanskripsiini.

10.SiswadansiswiSMPN1Depokkhususnyakelas9H

11.Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda yang sangat saya cintai dan

sayangi,walaudisaatterakhiriniayahdanibusudahtidaklagibersamaku,

semuainikupersembahkanuntukkalian,semogaayahdanibubahagia

mendapattempatterindahdanbahagiadisisiAllahSWT.

12.kakak-kakakku,besertakeluargabesar,terimakasihbanyakatasdukungan,

motivasidansemangatnyabuattocibaiksecaramorildanmateril.

13.ParaSahabatDozenyangselalumemberikanmotivasidanmencurahkan

banyak waktu untuk penulis yakni Ricis, Pelaci, Mamake, Donsekay,

Kicuy,Elen,Ai,Mamayo,cimuni,inderoy,Acem,.

14.Sahabat-sahabatPMTK2010,washabee,sparta,dancuspid.

Penulismenyadaribahwadalampenulisanskripsiini,penulismemiliki

banyakkekurangandanmelakukankesalahandalampenulisan.Olehkarenaitu,

penulismemohonmaafataskekurangantersebutdankamimemohonkritikserta

saranyangmembangungunaketerbaikanskripsiini.

Jakarta,30Desember2014

Penulis

Lucyana


(9)

DAFTAR

ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATAPENGANTAR... iii

DAFTARISI... v

DAFTARTABEL... vii

DAFTARDIAGRAM... viii

DAFTARGAMBAR... ix

DAFTARLAMPIRAN... x

BABI: PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1

B. IdentifikasiAreadanFokusPenelitian... 4

C. PembatasanFokusPenelitian... 4

D. PerumusanMasalahPenelitia... 5

E. TujuanPenelitian ... 5

F. ManfaatPenelitian ... 5

BABII: KAJIANTEORETIKDANPENGAJUANKONSEPTUAL INTERVENSITINDAKAN A. AcuanTeoriAreadanFokusyangditeliti 1. KemampuanBerpikirKreatifMatematik... 7

a.PengertianKemampuanBerpikirKreatifMatematik... 7

b.IndikatorKemampuanBerpikirKreatifMatematik... 11

2.StrategiPembelajaran OpenInquiry ... 13

a.PengertianStrategiPembelajaran OpenInquiry... 13

b.LangkahStrategiPembelajaran OpenInquiry ... 17

B. HasilPenelitianyangRelevan... 19

C. KerangkaKonseptual... 20

D. HipotesisTindakan... 21

BABIII: METODOLOGIPENELITIAN A. TempatdanWaktuPenelitian... 22


(10)

B. MetodePenelitiandanRancanganSiklusPenelitian... 22

C. SubjekPenelitian... 25

D. PerandanPosisiPenelitidalamPenelitian... 25

E. TahapanIntervensiTindakan... 25

F. HasilIntervensiTindakanyangdiharapkan... 27

G. DatadanSumberData... 28

H. InstrumenPengumpulData... 29

I. TeknikPengumpulanData... 29

J. TeknikPemeriksaanKeterpercayaan... 29

K. AnalisisDatadanInterpretasiHasilAnalisis... 32

L. Pengembanganperencanaantindakan... 34

BABIV: DESKRIPSI,ANALISISDATA,DANPEMBAHASAN A. DeskripsiData... 35

1. PelaksanaanPenelitianPendahuluan... 35

2. PelaksanaanPembelajaranPadaSiklusI... 36

3. PelaksanaanPembelajaranPadaSiklusII... 54

B. AnalisisData... 67

C. Pembahasan... 71

D. KeterbatasanPenelitian... 74

BABV: KESIMPULANDANSARAN A. Kesimpulan... 75

B. Saran... 76

DAFTARPUSTAKA... 77

LAMPIRAN... 80


(11)

DAFTAR

TABEL

Tabel3.1 JadwalKegiatanPenelitian... 22

Tabel3.2 KategoriPerolehanNilaiInstrumenTes... 28

Tabel4.1 TabelDistribusiFrekuensiHasilTesKemampuanBerpikirKreatif

MatematisSiswaSiklus1... 46

Tabel4.2 PersentaseSkorMasing-masingIndikatorKemampuanBerpikir

KreatifSiklus1... 46

Tabel4.3 PersentaseResponSiswaterhadapPembelajaran Siklus1... 50

Tabel4.4 PersentaseAktivitasPembelajaranMatematikaSiswaSiklus1.... 51

Tabel4.5 TabelDistribusiFrekuensiHasilTesKemampuanBerpikirKreatif

MatematisSiswaSiklus2... 60

Tabel4.6 PersentaseMasing-masingIndikatorKemampuanBerpikirKreatif

Siklus2... 61

Tabel4.7 PersentaseResponSiswaterhadapPembelajaran Siklus2... 65

Tabel4.8 PersentaseAktivitasPembelajaranMatematikaSiswaSiklus2... 65

Tabel4.9 PerbandinganPersentaseIndikatorKemampuanBerpikirKreatif

MatematiSiswa... 67

Tabel4.10 PerbandinganPersentaseResponSiswaSiklus1danSiklus2... 69

Tabel4.11 PerbandinganPersentaseRata-rataAktivitasPembelajaran

MatematikaSiswaSiklus1danSiklus2... 70


(12)

DAFTAR

DIAGRAM

Diagram4.1: HistogramdanPoligon FrekuensiHasilTesKemampuanBerpikir

KreatifMatematikSiklus1... 46

Diagram4.2: HistogramdanPoligon FrekuensiHasilTesKemampuanBerpikir

KreatifMatematikSiklus2... 61

Diagram4.3: PerbandinganMasing-masingIndikatorKemampuanBerpikir

KreatifMatematikSiswa... 68

Diagram4.4: PerbandinganResponSiswaSiklus1danSiklus2... 69


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 KerangkaKonseptual... 21

Gambar3.1 RancanganPenelitianTindakanKelas... 24

Gambar4.1 VariasiJawabanSiswapadaTahapMerumuskanHipotesis... 38

Gambar4.2 JawabanSiswapadatahapmengujiHipotesis... 41

Gambar4.3 JawabanSiswapadaTahapMembuatKesimpulan... 43

Gambar4.4 PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKelancaran(fluency)... 47

Gambar4.5 PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKeluwesan(flexibility). 48

Gambar4.6 PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKeluwesan(Originality) 49

Gambar4.7 KondisiKelaspadaSaatTesSiklus2Berlangsung... 59

Gambar4.8 PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKelancaran(fluency)... 62

Gambar4.9 PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKeluwesan(flexibility).. 63

Gambar4.10PerbandinganJawabanSiswaIndikatorKeluwesan(Originality) 64


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 RencanaPelaksanaanPembelajaran...80

Lampiran2 LembarKerjaSiswa...99

Lampiran3 PedomanPenskoranSiklus1...135

Lampiran4 PedomanPenskoranSiklus...136

Lampiran5 Kisi-kisiInstrumenSiklus1...137

Lampiran6 Kisi-kisiInstrumenSiklus2...138

Lampiran7 InstrumenTesSiklus1...139

Lampiran8 InstrumenTesSiklus2...142

Lampiran9 KunciJawabanSiklus1...145

Lampiran10 KunciJawabanSiklus2...150

Lampiran11 HasilUjiValiditas...155

Lampiran12 HasilUjiReliabilitas...157

Lampiran13 HasilUjiTingkatKesukaran...159

Lampiran14 HasilUjiDayaPembeda ... 161

Lampiran15 HasilTesKemampuanBerpikirKreatifMatematikSiklus1...163

Lampiran16 HasilTesKemampuanBerpikirKreatifMatematikSiklus2... 166

Lampiran17 DistribusiFrekuensiHasilTesKemampuanSiklus1... 169

Lampiran18 DistribusiFrekuensiHasilTesKemampuanSiklus2... 171 Lampiran19 LembarObservasiAktivitasSiswa... 173

Lampiran20 JurnalHarianSiswa... 175

Lampiran21 HasilResponSiswaSiklus1dan2... 176

Lampiran22 LembarUjiReferensi... 177

Lampiran23 SuratKeteranganTelahMelakukanPenelitian... 175


(15)

KOMPAS,SkorPISA:PosisiIndonesiaNyarisJadiJuruKunci,2013,diaksesdari

BABI PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Berpikir kreatif merupakan kemampuan mendasar yang penting dimiliki

oleh setiap pesertadidik dalam menghadapi erainformasi dan teknologi yang berkembang pesat pada saat ini. Pendidikan di sekolah merupakan salah satu sarana untuk mendidik siswa menjadi manusia yang kreatif. Oleh karena itu hendaknya sistem pendidikan di sekolah dapat merangsang dan melatih

pemikiran,sikap,danperilakukreatifuntuksetiapmatapelajaranyangadadi

sekolah,termasukmatapelajaranmatematika.

Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran

matematikaadalahpembentukansifatdenganberpikirkritisdankreatif1.Namun

pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih tergolong dalam level rendah. Kondisi ini ditunjukkan oleh Programmme for

International Student Assessment (PISA) di bawah Organization Economic

Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2012 yang mengeluarkan hasil tes bahwa Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang

berpartisipasidalamtes.2

MenanggapihasilPISA2012,GuruBesarMatematikaInstitutTeknologi

Bandung Iwan Pranoto menilai, dari soal-soal yang diajukan dalam tes, dapat

diketahuikecakapanberpikirsepertiapayangdimilikianak-anakIndonesiadan

kelemahannya.SebaiknyatidakmelihatrankingIndonesiakarenamemangsudah

diketahuihasilnyaakanlemah,lebihbaikmelakukananalisissetiappertanyaan

yang diajukan.3 Iwan menilai soal-soal yang diajukan di website resmi

(www.oecd.org )melaluitesPISAituberbedadenganyangdiajarkandisekolah

danyangdiujikandalamujiannasional.InitidakberartimatematikadiIndonesia

1ErmanSuherman,StrategiPembelajaranMatematikaKontemporer,(Bandung:JICA UniversitasPendidikanIndonesia,2001),h.60

2

(http://www.kopertis12.or.id),pada5Desember2014 3ibid


(16)

2

lebih mudah daripada di negara lain yang meraih ranking lebih tinggi dalam PISA. Namun, sekolah Indonesia masih terlalu fokus mengajarkan kecakapan

yangsudahkedaluwarsa,sepertimenghafaldanberhitungrumit

Buktilain yangmenunjukkanrendahnya kemampuanberpikirmatematis

siswaadalahhasilsurveyinternasional TrendThirdInternationalMathematics

andScienceStudy(TIMSS). PencapaianprestasibelajarsiswaIndonesiadibidang

sainsdanmatematikamenurun,kemampuansiswamasihdominandalamlevel

rendah, atau lebih pada kemampuan menghafal dalam pembelajaran sains dan matematika. Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of Educational Achievement StudyCenter Boston College tersebut,

diikuti600.000siswadari63negara.

Untukbidangmatematika,Indonesiaberadadiurutanke-38denganskor

386dari42negara4.SkorIndonesiainiturun11poindaripenilaiantahun2007.

Pada TIMSS matematika kelas VIII tersebut, peringkat pertama diraih siswa

Korea(613),selanjutnyadiikutiSingapura.Nilairata-ratayangdipatok500poin.

Rendahnya kemampuan matematika siswa Indonesia tentunya menjadi suatu

keprihatinanterhadapsistempembelajarandiIndonesia.

Pembelajaran Konvensional sering dijumpai pada mata pelajaran

matematika. Dari data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada sekolah

menengah,sebagianbesarsiswahanyadudukpasif,merekatidakterlibataktif

dalam pembelajaran. Sehinggaproses yang terjadi selamapembelajaran hanya

transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa (teacher center). Kurang

diberikannyakesempatanberpikirkepadasiswamembuatide-ideataugagasan-

gagasanbarudarisiswaterkesanterabaikan.SejalandenganituDanikEkaR.

(Ketua umum PP. IPM), mengatakan Institusi pendidikan seharusnya menjadi ruang yang nyaman. Tidak memenjarakan kreativitas dan tidak memosisikan siswa sebagai objek dari monarki sistem pendidikan yang mendikte, bahkan

membunuhperkembangandankecerdasananak.5Perludisadaribahwagurukini

4TIMSS&PIRLSInternationalStudyCenter,LynchSchoolofEducation,Boston Colleqe,diaksesdari(http://timssandpirls.bc.edu/timss2011/index.html)padaJuli2012

5AnasSalahudin,PendidikanKarakterBerbasisAgamadanBudayaBangsa,(Bandung: PustakaSetia,2013),h.170


(17)

3

bukan satu-satunya sumber pengetahuan di kelas. Sudah seharusnya guru

merancangdanmengelolaprosespembelajaranaktifyangmenyenangkanyang

mendorong peserta didik melakukan observasi, bertanya, bernalar dan

membangunpengetahuannyasendiriuntukmelatihkemampuanberpikirkreatif

siswa.

Sementara itu, hasil wawancara dengan Lidya Septiana, S.Pd, guru

matematikaSMPNegeri1Depokmengatakan,padakenyataannyakemampuan

berpikir kreatif siswa masih tergolong rendah, hal ini terlihat ketika siswa dihadapkan pada persoalan matematika non rutin. sekitar 50% siswa di kelas mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal tersebut. Siswa juga mengalami

kesulitan menyusun konjektur sendiri dalam menyelesaikan persoalan

matematika,kebanyakansiswamenggunakanmetodeyangpersissamadengan

yangtelahdiajarkangurunya.6

Selanjutnya,berdasarkanhasilobservasisiswaselamapenelitimelakukan

Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), dilaporkan bahwa kemampuan

berpikirkreatifsiswatergolongrendahdilihatdaricarasiswamengemukakanide/

gagasan dalam pembelajaran matematika. Sejalan dengan hasil observasi pada

saatPPKT,hasilobservasiyangdilakukanpenelitipadapenelitianpendahuluandi

SMPN 1 Depok juga menunjukkan kurangnya kemampuan berpikir kreatif

matematik yang dimiliki siswa yakni kebanyakan siswa tidak percaya diri mengemukakan ide atau gagasan dalam pembelajaran matematika, siswa

cenderung menghafal rumus-rumus matematika bukan memahami konsep

pembelajarandansiswakebingunganketikamengerjakansoalyangberbedadari

contoh yang diajarkan oleh gurunya. Metode pembelajaran konvensional yang

digunakanmasihberpusatpadagurusehinggasiswasulitmenemukanide-ideatau

gagasan-gagasanbarudalampembelajaranmatematika.

Oleh karena itu, keberadaan strategi pembelajaran diharapkan dapat

memotivasi pembelajaran matematika yang berorientasi pada peningkatan

kemampuan berpikir kreatif. Salah satu strategi pembelajaran yang mungkin adalah strategi pembelajaran open inquiry, yaitu sebuah strategi pembelajaran


(18)

4

berbasis inkuiri yang mencakup proses mengajukan masalah, memperoleh

informasi,berpikirkreatiftentangpenyelesaianmasalah,membuatkeputusan,dan

membuatkesimpulandaripermasalahanyangdisajikanolehguru.

Strategipembelajaran openinquiry menekankankepadaprosesmencaridan

menemukan. Proses open inquiry merupakan proses investigasi sebuah

permasalahan. Inkuiri dilakukan dengan mencari kebenaran atau pengetahuan

yangmemerlukanpikirankritis,kreatif,danmenggunakanintuisi7.Padastrategi

pembelajaraninimateripelajarantidakdiberikansecaralangsung.Peransiswa

dalamstrategiiniadalahmencaridanmenemukansendirisebuahpengetahuan,

sedangkanguruberperansebagaifasilitatordanpembimbingsiswadalambelajar.

Strategipembelajaran openinquiry inidiharapkanmampumeningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa. Dengan demikian peneliti tertarik untuk

melakukanpenelitiandenganjudul”PenerapanStrategiPembelajaran Open

Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Siswa

B. IdentifikasiAreadanFokusPenelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasikanmasalahsebagaiberikut:

1. Kemampuanberpikirkreatifmatematikasiswatergolongdalamlevelrendah

2. Pembelajaranmatematikamasihberpusatpadaguru(teachercenter)

3. Siswa sulit menemukan ide-ide atau gagasan-gagasan baru dalam

pembelajaranmatematika.

Penelitianinidifokuskanpada:

1. Kemampuanberpikirkreatifmatematiksiswayangdidasarkanpadaindikator

kemampuan kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian

(originality)

2. Strategipembelajaran openinquiry denganmenggunakanLKSyangmemuat

materibangunruangsisilengkung


(19)

5

C. PembatasanFokusPenelitian

Agarpenelitianinidapatterarahdantidakterlaluluasjangkauannyamaka

diperlukanpembatasanmasalah.Adapunpembatasanmasalahdalampenelitian

iniadalah:

1. Strategipembelajaranpadapenelitianiniadalahstrategi OpenInquiry dalam

pembelajaranmatematikauntukmeningkatkankemampuanberpikirkreatif

siswa.melaluistrategiinisiswamampumerumuskanmasalah,merumuskan

hipotesis,mengujihipotesisdanmembuatkesimpulan

2. Berpikir kreatif matematik, siswa dikatakan berpikir kreatif apabila

memenuhi aspek kelancaran dalam menjawab permasalahan yaitu

mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau

pertanyaan. Aspek keluwesan (fleksibel) yaitu menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi. Dan aspek orisinalitas yang

menghasilkangagasanbaruygbelumpernahada.

D. PerumusanMasalahPenelitian

Berdasarkanlatarbelakangdanidentifikasimasalahtersebutdiatas,maka

permasalahanumumyangdicarijawabannyamelaluipenelitiandirumuskan:

1. Bagaimanakemampuanberpikirkreatifmatematiksiswadenganpenerapan

strategipembelajaran openinquiry?

2. Bagaimanaresponsiswaterhadapstrategipembelajaran openinquiry?

3. Bagaimanaaktivitassiswadalamstrategipembelajaran openinquiry?

E. TujuanPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemapuan berpikir kreatif

matematissiswa,adapuntujuankhususnyaadalahuntukmengetahui:

1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dengan menggunakan

strategipembelajaran openinquiry

2. Responsiswaterhadapstrategipembelajaran openinquiry


(20)

6

F. ManfaatPenelitian

Adapunmanfaatpenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagi Sekolah, dalam upaya menghasilkan peserta didik yang memiliki

kreativitastinggisehinggamampubersaingdalamduniapendidikan.

2. Bagi guru, dalam upaya menentukan strategi belajar mengajar yang tepat

untukmeningkatkankemampuanberpikirkreatifsiswadalampembelajaran

matematika

3. Bagi peserta didik, untuk dapat menyelesaikan permasalahan matematika

dengan strategi open inquiry. Dengan mengikuti langkah-langkah strategi

open inquiry siswa dapat mengembangkan pengetahuannya dengan

merumuskan pertanyaan dan mencetuskan gagasan-gagasan atau ide baru

dalampemecahanmasalahmatematika.

4. Bagipenelitiselanjutnya,hasilpenelitianinidapatdijadikansebagaisalah

satusumberinformasidanbahanrujukanuntukmengadakanpenelitianyang


(21)

BABII

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI

TINDAKAN

A. AcuanTeori

Berikutakandibahasbeberapakajianliteraturterkaitkemampuanberpikir

kreatifmatematikdanstrategipembelajaran OpenInquiry

1. Kemampuanberpikirkreatifmatematik

a. Pengertiankemampuanberpikirkreatifmatematik

Menurut Anas, kata “berpikir” berarti menggunakan akal budi untuk

mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam

tindakan.1 Adapun kata ”pikir”jugaberasal dari bahasaArab, yaitu fikr yang

artinyamenggunakanakaluntuksesuatuyangdiketahui,untukmengungkapkan

perkarayangtidakdiketahui.2

Allahmenyerukankepadaseluruhumatmanusiauntukberpikir.Manusia

diharapkandapatmengambilhikmahdarisetiapkejadiandanmenyerapinformasi

serta mengelolanya sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan sebuah

permasalahan.FirmanAllah:







































Artinya: ”iniadalahsebuahkitabyangKamiturunkankepadamupenuhdengan

berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat

pelajaranorang-orangyangmempunyaifikiran.”(Q.S.Sad:29)

Secaraumumberpikirdidefinisikansebagaisuatukegiatanmentaluntuk

memperolehpengetahuan.Dalamprosesbelajarmengajarkemampuanberpikir

dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yangbermakna melalui

persoalanpemecahanmasalah.3

1AnasSalahudin,PendidikanKarakter(PendidikanBerbasisAgama&BudayaBangsa), (Bandung:PustakaSetia,2013),h.337

2ibid

3MayadinaSuwarma,SuatuAlternatifPembelajaranuntukMeningkatkanKemampuan BerpikirKritisMatematika,(Jakarta:CakrawalaMahaKarya),h.3


(22)

8

Menurut John, berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan

mentransformasi informasi dalam memori. Hal ini sering dilakukan untuk

membentuk konsep, bernalar, dan berpikir secara kritis, membuat keputusan,

berpikirkreatifdanmemecahkanmasalah4

Menurut Suryabrata (1990), ”berpikir merupakan proses yang dinamis

yangdapatdilukiskanmenurutprosesataujalannya”.5Adapunprosesberpikir

pokoknyaterdiridari3langkah,yaitupembentukanpengertian,pembentukan

pendapat,danpenarikankesimpulan.Pendapatinimenunjukkanbahwaberpikir

merupakan suatu kegiatan yang dialami seseorang untuk memecahkan suatu

permasalahan. Dalam segi proses berpikirseseorangmenyadari adanya suatu

masalah,menyusunbagian-bagianinformasiyangdirekamsebagaipengertian-

pengertian,kemudianakanmembentukpendapat-pendapatyangsesuaidengan

pengetahuannya hingga akhirnya dapat menarik kesimpulan yang digunakan

untukmembahasataumencarisolusidarisituasitersebut.Haliniberartibahwa

ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun

inginmengetahuisesuatu,makapadasaatitulahiamelakukansuatuaktivitas

berpikir,sebagaimanayangdikatakanRuggiero(1998)bahwaberpikirsebagai

suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan

suatumasalah,membuatsuatukeputusan,ataumemenuhihasratkeingintahuan

(fulfilladesiretounderstand)6,dengandemikianpenelitidapatmenyimpulkan

bahwaberpikirmerupakansuatukegiatanyangmelibatkanprosesatauaktivitas

untuk menarik suatu kesimpulan dari sebuah permasalahan dengan tujuan

mencarisolusiatauhanyauntukmemenuhirasaingintahuseseorang.

Berpikirkreatifmerupakansuatukegiatanberpikiryangdimulai karena

adanya kesadaran terhadap suatu masalah yang menuntut seseorang untuk

secepatnyamenyelesaikanmasalahtersebut.Sehinggadiperlukantindakancepat

dantepatuntukmemecahkanmasalahtersebut.Halinididasariolehpendapat

4JhonW.Santrock,Psikologipendidikan,(Jakarta:Kencana,2008),h.357

5Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, (Semarang: Unesa UniversityPress,2008),h.12


(23)

9

Sabandar(2008),bahwaberpikirkreatifsesungguhnyaadalahsuatukemampuan

berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa situasi ini terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang harus cepat diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan yang

munculterkaitdenganapayangteridentifikasi.7

Berpikirkreatifdapatjugadipandangsebagaisuatuprosesyangdigunakan

ketika seseorang individu memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan.

Pengertianberpikirkreatifiniditandaidenganadanyaidebaruyangdimunculkan

sebagaihasildariprosesberfikirtersebut.halinisejalandenganpendapatThe

(2003)yangmemberibatasanbahwaberpikirkreatif(pemikirankreatif)adalah

suatu rangkaian tindakan yang dilakukan orang dengan menggunakan akal

budinyauntukmenciptakanbuahpikiranbarudarikumpulaningatanyangberisi

berbagaiide,keterangan,konsep,pengalaman,danpengetahuan.

Serupa dengan itu, Musbikin (2006) mendefinisikan kreativitas sebagai

kemampuanmenyusun idea,mencarihubunganbaru,menciptakanjawabanbaru

atau yang tak terduga, merumuskan konsep yang tidak mudah diingat,

menghasilkanjawabanbarudarimasalahasal,danmengajukanpertanyaanbaru.8

Sementaraitu,Amien(1980)mengatakanbahwakreativitasmerupakanpolapikir

atauideyangspontanatauimajinatifyangmencirikanhasilartistik,penemuan-

penemuan ilmiah, dan penciptaan secara mekanik. Lebih lanjut, Amien

menjelaskanbahwakreativitasmeliputihasilsesuatuyangbaruatausamasekali

barubagiduniailmiahataurelatifbarubagiindividunya9

Berpikirkreatifseringdisebutberpikirdivergen,karenapengertianberpikir

disiniyaituberpikiryangdituntutuntukmemperluaspengetahuanyangdimiliki

dalammencariide-idebaru.Ketikaseseorangmenerapkanberpikirkreatifdalam

7La Moma, Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis melalui Pembelajaran Generatif Siswa SMP, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dengan Tema Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter GurudanSiswa.10November.Yogyakarta:FMIPAUNY,2012

8 Utari Sumarmo, Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi matematik serta Pembelajarannya(Bandung:UniversitasPendidikanIndonesia),h.245

9Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK, (Bandung: CV.YramaWidya,2008).h.35


(24)

10

suatupraktekpemecahanmasalah,pemikirandivergenmenghasilkanbanyakide

yangakanbergunadalammemecahkanmasalahyangdiberikan.Halinidiperkuat

oleh pendapat Pehkonen yaitu berpikir kreatif adalah suatu kombinasi dari berpikirlogis dan berpikirdivergen yangdidasarkan padaintuisi tetapimasih

dalamkesadaran.10

Dalam pembelajaran matematika dikenal sebuah istilah yaitu berpikir

matematik. Secara umum berpikir matematik atau bermatematika diartikan

sebagaimelaksanakankegiatanatauprosesmatematika(doingmath) atautugas

matematik (mathematicaltask) baikyangsederhanamaupunkompleks.11berpikir

matematikdapatdigolongkanmenjadidualevel,yaitutingkatrendahdantingkat

tinggi. Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan golongan high order thinking. Berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir untuk meraih hasil-hasil

yangvariatifbaru,sertamemungkinkanuntukdiaplikasikan,baikdalambidang

keilmuan,kesenian,kesusastraanmaupunbidangkehidupanyanglain.12

Balka (Mann, 2005) menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif

matematikmeliputikemampuanberpikirkonvergendanberpikirdivergen,yang

dirincimeliputi:

1) Kemampuan memformulasi hipotesis matematika yang berkaitan dengan

sebabdanakibatdarisuatusituasimasalahmatematis

2) Kemampuanmenentukanpola-poladalamsituasimasalahmatematis

3) Kemampuanmemecahkankebuntuanpikirandenganmengajukansolusibaru

darimasalahmatematis.

4) Kemampuan mengemukakan ide matematika yang tidak biasa dan dapat

mengevaluasikonsekuensiyangditimbulkannya.

5) Kemampuan mengidentifikasi informasi yang hilang dari masalah yang diberikan

10 Tatag Yuli. E, Konstruksi Teoritik Tingkat Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika”,JurnalUniversitasAdibuana,2008, h.1

11Sumarmo,op.cit.,h.343 12Anas,op.cit.,h.340


(25)

11

6) Kemampuan merinci masalah umum kedalam sub-sub masalah yang

spesifik13

Kreativitas matematika menurut Krutetskii (1976) ditunjukkan sebagai berikut:

....Creativeschoolabilitiesrelatedtoanindependentcreativemasteryof

mathematicsundertheconditionofschoolinstruction,totheindependent

formulationofuncomplicatedmathematicalproblems,tofindingwaysand

means of solving these problems, to invention of proofs of theores, to independent deduction of formulas, and to finding original methods of solving nonstandard problems. All of this undoubtedly is also a

manifestationofmathematicalcreativity14

Penjelasankrutetskiimenunjukkanbahwakreativitasmatematikasekolah

merupakanbagiandarikreativitasmatematikayangmeliputiformulasimasalah

matematis, pemecahan masalah, penemuan bukti-bukti teorema, atau deduksi

struktur matematis. Kreativitas matematika sekolah dapat berupa formulasi

(pengajuan) masalah matematis yang tidak rumit, penemuan cara-cara

penyelesaiansuatumasalah,pembuktianteorema,ataupenuruanrumus-rumus.

b. Indikatorkemampuanberpikirkreatifmatematik

Kemampuanberpikirkreatifmatematiksetiaporangbervariasi.Olehkarena

itu diperlukan suatu indikator untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif.

beberapaahlimengungkapkanaspek-aspekuntukmengidentifikasikemampuan

berpikirkreatif.Williams(Al-khalili,2005)mengemukakanbeberapaindikator

kemampuanberpikirkreatif,diantaranya:15

1. Kefasihan: kemampuan menghasilkan pemikiran atau pertanyaan dalam

jumlahyangbanyak

2. Fleksibilitas:kemampuanuntukmenghasilkanbanyakmacampemikiran,dan

mudahberpindahdarijenispemikirantertentukejenispemikiranlainnya

13Sumarmo,op.cit.,h.379 14Tatag,op.cit.,h.11 15ibid,h.18


(26)

12

3. Orisinalitas:kemampuanuntukberpikirdengancarabarudankemampuan

menghasilkan pemikiran-pemikiran yang tidak lazim daripada pemikiran

yangjelasdiketahui

4. Elaborasi:kemampuanuntukmenambahataumemerincihal-halyangdetil

darisuatuobjek,gagasan,atausituasi

Beberapa ahli juga mengungkapkan aspek-aspek untuk mengidentifikasi

kemampuan berpikir kreatif yang sama dengan Williams, Munandar (1977)

merefleksikan keterampilan dalam berpikir kreatif yang meliputi

kemahiran/kelancaran (fluency),fleksibilitas(flexibility),Originalitas (originality)

danelaborasi (elaboration).16Serupadenganitu,Guilfordmenyebutkanbahawa

terdapatempatkomponenutamadalamberpikirkreatifyaitu fluency,flexibility,

novelty/originality, dan elaboration

Indikator yang lebih sederhana dikemukakan oleh Silver (1997), bahwa

untukmenilaikemampuanberpikirkreatifanak-anakdanorangdewasasering

digunakan”TheTorranceTestofCreativethinking(TTCT),tigakomponenkunci

yangdinilaidalamkreativitasmenggunakanTTCTadalahkefasihan(fluency),

fleksibilitas(flexibility)dankebaruan(novelty)17

1. Kefasihan:mengacupadabanyaknyaide-ideyangdibuatdalammerespon

sebuahperintah

2. Fleksibilitas : tampak pada perubahan-perubahan pendekatan ketikadalam

meresponsebuahperintah.

3. Kebaruan:keaslianideyangdibuatdalammeresponsperintah

Berdasarkan pendapat yangdikemukakan paraahli terlihat bahwa semua

ahli menggunakan indikator yang berbeda-beda dalam mengidentifikasi

kemampuan berpikir kreatif, namun kebanyakan ahli memasukan indikator

kelancaran,keluwesan,danoriginalitassebagaiaspekutama.Berdasarkanproses

pengkajianteoriyangdilakukanpeneliti,dapatdidefinisikanbahwakemampuan

16 Utari Sumarmo, Mengembangkan Instrumen untuk Mengukur High Order Mathematical Thinking Skills dan Affective Behavior,Makalah disajikan dalam Workshop PendidikanMatematika,(Jakarta:UniversitasIslamNegeriJakarta,22Oktober2014)


(27)

13

berpikir kreatif matematik adalah kemampuan memberikan gagasan atau ide

untukmenyelesaikansuatumasalahmatematikaberdasarkanindikator:

1. Kefasihan/kelancaran(fluency),yaitukemampuansiswamencetuskanbanyak

ide/gagasan-gagasandalammenyelesaikanmasalahyangdiberikan

2. Keluwesan/fleksibilitas (flexibility), yaitu kemampuan siswa memberikan

pandangan yang berbeda terhadap cara penyelesaian dalam menjawab

persoalanmatematika

3. Kebaruan(originality),yaitukemampuansiswauntukmenguraikansendiri

solusi atas masalah yang diberikan dengan mengemukakan jawaban yang

tidaklazim/original

2. StrategiPembelajaranOpenInquiry

a. PengertianStrategipembelajaranstrategipembelajaranOpenInquiry

Strategipembelajaranadalahpendekatanmenyeluruhdalamsuatusistem

pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk

mencapaitujuanumumpembelajaran,yangdijabarkandaripandanganfalsafah

atauteoribelajartertentu.18Dalamhalini,strategipembelajarandapatdiartikan

sebagaiperencanaanyangberisitentangrangkaiankegiatanmenyeluruhseperti

menggunakan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam

pembelajaranuntukmencapaitujuanpembelajaranyangdiinginkan.Sedangkan

Moedjiono(1993)mengatakanbahwastrategipembelajaranadalahkegiatanguru

untukmemikirkandanmengupayakanterjadinyakonsistensiantaraaspek-aspek

dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru

menggunakan siasat tertentu.19 Dari pengertian diatas peneliti dapat

menyimpulkanbahwastrategipembelajaranadalahrangkaianrencanakegiatan

yangdisusunolehguruberupapenggunaanmetodedansumberdayabelajaryang

dirancangberdasarkanteori-teoribelajardalammentrasferilmukepadapeserta

didikuntukmencapaitujuanpembelajarandikelas.

18AbdulMajid, StrategiPembelajaran,(Bandung:PT.RemajaRosdakarya,2013),h.7 19ibid.,h.8


(28)

14

Inkuiri merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan

lebihmendalam),artinya inquiry mengandungprosesmentalyanglebihtinggi

tingkatannya, misalkan merumuskan problema, merancang eksperimen,

melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisi data, membuat

kesimpulan, dan sebagainya.20sejalan dengan itu Gulo (2002), menyatakan

strategiinkuiriberartisuaturangkaiankegiatanbelajaryangmelibatkansecara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannyadenganpenuhpercayadiri21

Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan,penyelidikan.Inkuirisebagaisuatuprosesumumyangdilakukan

manusia untuk mencari atau memahami informasi.22 Pengetahuan dan

keterampilanyangdiperolehsiswadiharapkanbukanhasilmengingatseperangkat

fakta-faktatetapi dari hasil menemukan sendiri. siswaterlibat langsung dalam pembelajaran sehingga memberikan kekuatan ingatan yang lebih tinggi

dikarenakan siswa mengalami sendiri langkah-langkah membangun

pengetahuannya.Artinyainkuirimenempatkansiswasebagaisubjekbelajar.Hal

inisejalandenganpembelajaraninkuirimenurutSuchman(1996)adalahsuatu

pola pembelajaran untuk membantu peserta didik belajar merumuskan dan

mengujipendapatnyasendirisertamemilikikesadaranakankemampuannya.23

Dalamprosespembelajaransiswatidakhanyaberperansebagaipenerima

pelajaranmelaluipenjelasangurusecaraverbalnamunmerekajugamengambil

peran untuk menemukan inti dari materi pelajaran itu sendiri. Selanjutnya, menurut Ridwan (2013), pembelajaran berbasis inkuiri mencakup proses

pengajuanmasalah,memperolehinformasi,berpikirkreatiftentangkemungkinan

penyelesaian masalah, membuat keputusan, dan membuat kesimpulan24 Gulo

20Hamdani,StrategiBelajarMengajar,(Bandung:CVPustakaSetia,2011)h.185 21Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif Konsep, Landasan, dan ImplementasinyapadaKurikulumTingkatSatuanPendidikan(KTSP),(Jakarta:KencanaPrenada MediaGroup,2013)cetke-6,h.166

22ibid

23RidwanAbdullahSani,InovasiPembelajaran,Jakarta:BumiAksara,2013.h.113 24ibid,h.214


(29)

15

(2002) menyatakan bahwa inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan

intelektualtapiseluruhpotensiyangada,termasukpengembanganemosionaldan

keterampilan inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan

membuat kesimpulan. Gulo menyatakan bahwa kemampuan yang diperlukan

untukmelaksanakanpembelajaraninkuiriadalahsebagaiberikut:25

 Mengajukanpertanyaanataupermasalahan

Kegiataninkuiridimulaiketikapertanyaanataupermasalahandiajukan.

Untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis

 Merumuskanhipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi

permasalahanyangdapatdiujidengandata.untukmemudahkanprosesini,

guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang

mungkin.Darisemuagagasanyangadadipilihsalahsatuhipotesisyang

relevandenganpermasalahanyangdiberikan.

 Mengumpulkandata

Hipotesisdigunakanuntukmenuntunprosespengumpulandata.datayang

dihasilkandapatberupatabel,matrik,ataugrafik

 Analisisdata

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan

denganmenganalisisdatayangtelahdiperoleh.

 Membuatkesimpulan

Langkahpenutupdaripembelajaraninkuiriadalahmembuatkesimpulan

sementaraberdasarkandatayangdiperolehsiswa.

Pengertian strategi pembelajaran inkuiri tebuka (Open Inquiry)mengacu

padapengertianstrategipembelajaraninkuiri,dimanainkuiriterbukamerupakan

sebuah tingkatan dari pembelajaran inkuiri. Menurut Kimberly Lott (2011),26

25Trianto,op.cit,h.168


(30)

16

kegiatanbelajarsecarainquiryyangdilakukansecaraeksperimendapatdibedakan

dalamempatkategori,yaknisebagaiberikut:

1. Konfirmasi (Confirmation Inquiry): siswa mengonfimasi materi ajar yang

telahdipelajarisebelumnya.Kegiataneksperimenpadatingkataninimirip

dengankegiatanbukuresep (cookbook)

2. Inkuiri terstruktur (Stuctured Inquiry): siswa diberikan pertanyaan dan

prosedur, kemudian membuat kesimpulan sendiri berdasarkan data yang

merekaperoleh

3. Inkuiri terbimbing (Guide Inquiry): siswa diberikan pertanyaan, mereka

membuat rancangan percobaan/ investigasi, dan membuat kesimpulan

berdasarkanhasileksperimen.

4. Inkuiri terbuka (Open Inquiry): siswa mengajukan pertanyaan, membuat

rencana investigasi, mengumpulkan dan mengolah data, dan membuat

kesimpulanberdasarkanhasilinvestigasi.

Irit Sadeh dan Michal Zion mengemukakan bahwa dalam pembelajaran

open inquiry guru mendefinisikan kerangka pengetahuan dimana penyelidikan akan dilakukan, tetapi membiarkan siswa dengan berbagai pertanyaan yang

dirumuskan melalui rancangan/ prosedur yang dipilih.27 pembelajaran open

inquiry memberikebebasankepadasiswauntukmelakukanpenyelidikandengan

membuatprosedursendiriuntukmenemukanpengetahuanyangbaru,terlepasdari

itu guru hanyalah sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Prosedur yang akan dirancang siswa berupa langkah-langkah penelitian di dalam kelas seperti:

mengumpulkandanmengolahdatainformasiyangada,danmembuatkesimpulan

berdasarkanhasilpenyelidikan.

Pembelajaran openinquiry inimencerminkanjenispenelitiandankarya

eksperimental yang dilakukan oleh para ilmuwan. Serupa dengan itu, Sumiati

(2008)menyatakanbahwadalam openinquiry siswamelakukanpenelitianbebas

sebagaimana seorang scientist, masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan

27IritSadehdanMichalZion,WichTypeofInquiryProjectDoHighSchoolBiology StudentsPrefer:OpenorGuide?,42,2011,pp.832


(31)

17

dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep-konsep diperoleh sendiri.28 Open

inquiry menuntutpemikirantingkattinggi,dankunciutamapenyelidikantersebut

adalah kemampuan guru untuk memotivasi siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaanyangakanmembimbingmerekadalammelakukanpenyelidikan.29

b. LangkahPembelajaranOpenInquiry

Tahapanpembelajaranyangdilakukanpesertadidikmelaluipembelajaran

OpenInquiry padaumumnyameliputihal-halsebagaiberikut:30

1. Membuatrumusanmasalah

Pesertadidikmerumuskanmasalahdarisuatupermasalahanyangmungkin

untukdiselidiki.Kemampuanyangdiharapkanmunculdaripesertadidikadalah:

menyadariadanyamasalah,mampumengidentifikasimasalah,melihatpentingnya

masalah,danmerumuskanmasalah

2. Mengembangkandanmerumuskanhipotesis

Peserta didik membuat hipotesis atau jawaban sementara terhadap

permasalahanyangdiselidiki.Kemampuanyangdiharapkanmunculdaripeserta

didik adalah: menentukan variabel atau menggolongkan data yang dapat

diperoleh,mengidentifikasidanmerumuskanhubunganvariabelyangadasecara

logis,danmerumuskanhipotesis

3. Merancangdanmelakukankegiatanuntukmengujihipotesis

Pesertadidikmelakukankegiatanpenyelidikanuntukmengujihipotesisyang

telahdirumuskan.Kemampuanyangdiharapkanmunculdaripesertadidikadalah:

Mengidentifikasi peristiwa yang perlu diamati, mengevaluasi, menyusun data,

mengolahdata,mengolahdanmenganalisidata

4. Menarikkesimpulan

Peserta didik diminta menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data

yangtelahdilakukan.Kemampuan yangdiharapkanmunculdaripesertadidik

adalah: mencari pola dan makna hubungan data atau peristiwa merumuskan

kesimpulanberdasarkandatayangdiperoleh

28Sumiati,MetodePembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2008),cetke-2,h.103 29IritSadeh,op.cit


(32)

18

Selain itu, Dennis Jarret (1997) mengemukakan 8 tahapan proses open inquiry,antaralain:31

1. Learninginarichenvironment

2. Thingkingofaquestion,andshapingitintosomethingtheycaninvestigate

(merumuskanmasalah)

3. Hypothesizing (merumuskanhipotesis)

4. Planninganinvestigation (membuatrencanainvestigasi)

5. Collectingdata (mengumpulkandata)

6. Analyzingthatdata (menganalisisdata)

7. Formingaconclusion (menarikkesimpulan)

8. Communicatingtheirfindings (mengomunikasikantemuan)

Berdasarkan proses pengkajian teori yang dilakukan peneliti, dapat

didefinisikanbahwastrategipembelajaran openinquiry adalahsuaturangkaian

kegiatanpembelajaranyangmemberikebebasankepadasiswauntukmelakukan

penyelidikanterhadapsuatupermasalahanmatematikamelaluilangkah-langkah

pembelajaran sebagaiberikut:

1. MerumuskanMasalah

Merumuskan masalah merupakan langkah melibatkan siswa pada suatu

persoalanmatematika.Masalahyangdiberikandapatmendorongsiswaberpikir

untukmenemukanjawabandanmembangunpengetahuanyangbaru.

2. Merumuskanhipotesis

Merupakan langkah menentukan jawaban sementara dari suatu

permasalahan matematika. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji

kebenarannya.Perumusanhipotesisharusmemilikilandasanberpikiryangkokoh

sehinggahipotesisbersifatrasionaldanlogis.

3. Mengujihipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulandata.Mengujihipotesisjugaberartimengembangkankemampuan

31Denise Jarret, Inquiry Strategies for Science and Mathematics Learning, Notrhwest RegionalEducationalLaboratory,PublishedOnline,2000h.4


(33)

19

berpikir rasiomal. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya

berdasarkanargumentasi,akantetapiharusdidukungolehdatayangditemukan

dandapatdipertanggungjawabkan.

4. Menarikkesimpulan

Merupakanprosesakhirdaripembelajaran openinquiry.Siswamenemukan

jawabanpersoalanmatematikaberdasarkandatayangtelahdidapatdantelahdiuji

hipotesisnya. Pengetahuan yang telah dibangun didiskusikan dengan guru dan

temansekelasuntukmengkonfirmasikebenarannya.

B. HasilPenelitanyangRelevan

IritSadehdanMichalZion(2012)melaporkanbahwaPembelajaran Open

Inquiry memberikankesempatankepadasiswauntukmenjadilebihterlibatdalam

penyelidikansuatumasalahdibandingkandengan guideinquiry32

TemuanserupadilaporkanolehSriWardani,UtariSoemarmo,danIzumi

Nishitani(2011)bahwakreativitasmatematiksiswakelassilvergroup inquiry

lebihbaikdibandingkelaskonvensional.Jikadilihatdarihasilbelajar,siswayang

diberikan perlakuan melakukan inkuiri tergolong kedalam kriteria baik, sedangkan siswa yang diajar dengan metode konvensional tergolong dalam

kriteriasedang.33

Selanjutnya Tatag (2005) melaporkan bahwa pembelajaran dengan

pengajuan masalah dapat meningkatkan aspek pemahaman terhadap informasi

masalah,kebaruandankefasihandalammenjawabsoalmengalamipeningkatan.34

Beberapa hasil penelitian yang terdahulu ini menunjukkan bahwa

pembelajaran inquiry dan pengajuan masalah mendukung upaya peningkatan

kualitasberpikirtingkattinggisiswa.

32IritSadehdanMichalZion,WichTypeofInquiryProjectDoHighSchoolBiology StudentsPrefer:OpenorGuide?,42,2011,pp.831-848

33Sri Wardani, Utari Soemarmo, dan Izumi Nishitani, Mathematical Creativity and Disposition(Experimentwithgrade10StudentusingSilverInquiryApproach,JournalofScience andMathematicsTeaching,59,2011,pp.1-16

34TatagYuliEkoSiswono,UpayaMeningkatkanKemampuanBerpikirKreatif Siswa MelaluiPengajuanMasalah,JurnalPendidikanMatematikadanSains,ISSN1410-1866,2005, h.1-9


(34)

20

C. KerangkaKonseptual

Matematikaadalahsalahsatuilmudasaryangberkembangdariwaktuke

waktu. Pada era modern ini matematika merupakan sebuah ilmu pengetahuan

yangmenjadimodalutamadalamperkembanganilmupengetahuandanteknologi.

Dibutuhkansumberdayamanusia yangkreatif, yangmampumengembangkan

inovasi dan penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencetak sumber daya manusia yang kreatif tentunya membutuhkan sistem

pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi kemampuan kreatif yang

dimilikisiswadisekolah.

Kelemahansiswaindonesiadalammenyelesaikanpersoalanmatematika

tidaklepasdarilemahnyakemampuanberpikirkreatifmatematikyangmereka

miliki.Siswaakanmengalamibanyakkesulitanketikadihadapkanpadapersoalan

matematika yang lebih kompleks jika dalam pembelajaran matematika masih

diterapkankebiasaanmenghafalrumus.Kemampuanberpikirkreatifmatematik

siswaperludilatihsejakdinidenganmemberikankesempatankepadasiswauntuk

berpikir secara logis, analitis, sistematis dan kreatif dalam proses belajar mengajar.

Adabeberapastrategipembelajaranyangdapatmendukungkemampuan

berpikirkreatifsiswa.Terdapatsebuahstrategipembelajaranyangberorientasi

padapenemuanyaitustrategipembelajaran openinquiry.Padapembelajaranini

siswa menemukan pengetahuan baru melalui proses merumuskan masalah

matematika,merumuskanhipotesis,mengujihipotesis,danmembuatkesimpulan.

Ketika siswa dihadapkan pada permasalahan matematika yang baru,

munsculbeberapapertanyaandarisiswa,secaratidaklangsungmerekamemiliki

kesadaran bahwa adanya masalah, hal ini merupakan faktor yang memotivasi

siswa untuk melanjutkan dengan merumuskan masalah dan membuat rencana

investigasi. Pada tahap ini siswa merumuskan masalah matematika dengan

mendaftarkan informasi yangmerekadapat dari permasalahan yangdiberikan.

Kemudian dari rumusan masalah yang ada siswa dapat menduga jawaban sementara dari masalah yang diberikan, pada tahap ini muncul berbagai


(35)

21

hipotesissiswadapatmembuatkombinasi-kombinasiyangmenarikdaribagian-

bagian atau unsur-unsur pengetahuan sebelumnya untuk menemukan jawaban

yangpalingtepat.Prosesakhirdaripembelajaran openinquiry adalahmembuat

kesimpulanyangmembuatsiswamampumemperkayadanmengembangkansuatu

gagasanatauidesehinggalebihmenarikdalampembelajaranmatematika.

Prosespembelajaran openinquiry tidakhanyaberpusatkepadaguru,tetapi

kepadasiswa.Darilangkah-langkahpenyelesaianmasalahyangterdapatdidalam

strategipembelajaran openinquiry siswamampumencetuskanideataugagasan

baru,mengemukakanjawabanyangbervariasidalampenyelesaianmasalah,serta

mampumenciptakansesuatuyangbarudarikombinasiunsur-unsuryangtelahada

sebelumnya.Secaravisual,kerangkaberpikirdisajikansebagaiberikut:

Kemampuan

Strategi Pembelajaran

Berpikir Kreatif

Kemampuan Berpikir

Kreatif Rendah

Open

Inquiry

1.Fluency

2.Flexibility 3.Originality

1.MerumuskanMasalah

2.MerumuskanHipotesis

3.MengujiHipotesis

4.MenarikKesimpulan

Meningkatkan

Gambar2.1:KerangkaKonseptual

D. HipotesisTindakan

Adapunhipotesispenelitianiniadalah“PenerapanStrategiPembelajaran


(36)

22

BABIII

METODOLOGIPENELITIAN

A. TempatdanWaktuPenelitian

PenelitianinidilaksanakandiSMPNegeri1DepokyangberalamatdiJl.

PemudaNo.53,KotaDepok.Penelitianinidilakukanterhadapsiswakelas9H

pada Tahun pelajaran 2014/2015 semester ganjil. Jadwal penelitian yang

dilaksanakandapatdilihatpadatabeldibawahini:

Tabel3.1

JadwalKegiatanPenelitian

B. MetodePenelitiandanRancanganSiklusPenelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

TindakanKelas(PTK).Penelitiantindakankelasadalahpenelitianyangdilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaikikinerjanyasehinggahasilbelajarsiswameningkat.1Tujuanutama

dari penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Pelaksanaan

PTKdilakukandalambentuksiklusatauputaran.SiklusatauputarandalamPTK

adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah

1Zainal Aqib, siti Jaiyaroh, eko diniati, khusnul khotimah, Penelitian Tindakan Kelas

UntukGuruMP,SMA,SMK”,(Bandung:CV.YramaWidya,2008).h.3

22

Kegiatan Juli Agst Sept Okt Nov Des

Persiapandanperencanaan

Observasi

KegiatanPenelitian

AnalisisData


(37)

23

disusun.2Penelitianditerapkanmelaluiurutanyangterdiridaribeberapasiklus

(cylical).Setiapsiklusterdiridariempattahapan,yaituperencanaan(planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Kemudian diulang kembali dalam siklus selanjutnya. Berikut ini deskripsi dari empat

tahapankegiatanPTK.

1) Perencanaan(Planning)

Dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan

pembelajaran.Perencanaanbukanhanyaberisitentangtujuanataukompetensi

yangharusdicapai,akantetapijugaharuslebihditonjolkanperlakuankhususnya

olehgurudalamprosespembelajaran,iniberartiperencanaanyangdisusunharus

dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran.3 Pada tahap

perencanaanpenelitimelakukanobservasiterhadappembelajaranmatematikadan

melakukan wawancara dengan guru bidang studi untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi selama pembelajaran dikelas. Kegiatan dalam tahap

perencanaan antara lain mengembangkan perangkat pembelajaran, merancang

RencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP),danmerancanginstrumenpenelitian.

2) PelaksanaanTindakan(Acting)

Tahapinimerupakankegiatanintipadapenelitian.Penelitimelaksanakan

tindakan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran open inquiry

padasetiappertemuan.Penelitijugamenyebarkanjurnalharianuntukdiisisiswa,

mengamatiaktivitasbelajarsiswadenganbantuanobserver(gurukolaborator),

melaksanakantespadasetiapakhirsiklus.

3) Pengamatan(Observing)

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses

pembelajaranyangdilakukanpemelitisesuaidengantindakanyangtelahdisusun

melaluipengumpulaninformasi,observerdapatmencatatberbagaikelemahandan

kekuatan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk

penyusunanrencanaulangmemasukiputaranatausiklusberikutnya.

2WinaSanjaya,PenelitianTindakanKelas,(Jakarta:KencanaPrenadaMediaGroup, 2009).h.77


(38)

24

4) Refleksi(Reflecting)

Tahapterakhirinimerupakankegiatanuntukmengemukakankembaliapa

yangsudahdilakukan.Hasilyangdiperolehdikumpulkandandianalisisbersama

penelitidan observer sehinggadapatdiketahuiapakahsudahmencapaiindikator

keberhasilanyangdiharapkanataumasihperludilakukanperbaikan.

Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa siklus-siklus. Diawali dengan merasakan adanya masalah, melakukan tindakan pertama, apabila tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan maka ditindaklanjuti dengan

melakukan tindakan selanjutnya (siklus 2) sebagai rencana perbaikan

pembelajaran. Begitu seterusnya hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Rancanganpenelitianyangdimaksudyaitusebagaiberikut:

Observasi Awal

RefleksiSiklus1

PerencanaanSiklus1

Pengamatan Siklus 1

PerencanaanSiklus2

PelaksanaanSiklus1

RefleksiSiklus2 PelaksanaanSiklus2

Pengamatan Siklus 2

Jika tindakan belum berhasil, maka tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya

Gambar.3.1


(39)

25

C. SubjekPenelitian

Subjekdalampenelitianiniadalahsiswakelas9HSMPN1Depok.Jumlah

siswadikelasiniterdiridari44orangsiswa.Gurukelasterlibatdalampenelitian

inisebagaipengamatjalannyapenelitian(observer)dankolaborator.

D. PerandanPosisiPenelitidalamPenelitian

Peranpenelitiadalahperencana,pelaksanatindakandanpengamat.Peneliti

membuatperencanaankegiatan,melaksanakan,mengamati,mengumpulkandata,

menganalisis dan melaporkan hasil penelitian. Dalam melakukan pengamatan,

penelitidibantuolehgurukelassebagai observer dalamprosespembelajaranyang

sedangberlangsung.

E. TahapanIntervensiTindakan

Penelitiantindakankelasinibertujuanuntukmelihatkemampuanberpikir

kreatifmatematikasiswa.Penelitianiniberawaldariadanyasuatupermasalahan

yangdirasakanolehpeneliti,kemudianmelakukantindakanpertama,tindakan

kedua dan seterusnya untuk menacapai target indikator kemampuan berpikir

kreatifyangdiharapkan.Berikutadalahtahapantindakanyangakandilakukan

peneliti:

1. PenelitianPendahuluan

Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap target penelitian. Peneliti akan melakukan observasi ke SMP Negeri 1 Depok untuk melihat

bagaimanaprosesbelajar-mengajardikelas.Kemudianpenelitijugamelakukan

wawancaradengangurumatapelajaranmatematikamengenaikemampuansiswa

mengerjakansoal-soalyangdiberikangurudanpermasalahan-permasalahanyang

dihadapigurudalampembelajaranmatematikadikelas9H.

2. SiklusPertama

Pada siklus pertama, peneliti akan melaksanakan beberapa tahap, diantaranya:


(40)

26

a. Perencanaan

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar

observasiuntuksiswadanobserver,membuatLKS,danlembarsoaltesakhir

siklus.

b. Pelaksanaan

1) guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa mengenai

kompetensidasaryangakandibahas

2) gurumenjelaskantujuanpembelajaranyangakandicapai

3) guru menyajikan masalah dalam pelajaran matematika yang tertulis pada

lembarkerjasiswa

4) gurumembangkitkanrasaingintahusiswasehinggamunculpertanyaandari

siswa

5) guru meminta siswa memecahkan masalah matematika tersebut dengan

mengenalkanlangkah-langkahstrategipembelajaran openinquiry

6) gurumelakukankonfirmasiterhadappembelajaranyangtelahdilakukan

7) membagikanjurnalhariansiswasebagaibahanrefleksi

8) memberikantespadaakhirsiklus

c. Observasi

Padatahapiniguru(observer)melakukanpengamatantentangpelaksanaan

pembelajaran openinquiry dankemampuankreativitasmatematissiswaselama

prosespembelajaranberlangsung.

d. Refleksi

1) Menuliskan masalah-masalah pada siklus 1 kemudian menentukan tingkat keberhasilan.

2) Menentukanlangkahuntuksiklusberikutnyaberdasarkanhasilpembelajaran

padasiklus1

3. SiklusKedua

Sama halnya dengan siklus 1, kegiatan yang dilaksanakan adalah

Perencanaan,pelaksanaan,pengamatan,danrefleksinamuntahapan-tahapanyang

disusun pada siklus kedua dibuat berdasarkan analisis dan refleksi dari siklus pertama.


(41)

27

a. Perencanaan

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat

lembarobservasiuntuksiswadanobserver,membuatLKS,danlembarsoaltes

akhirsiklus.

b. Pelaksanaan

1) guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa mengenai

kompetensidasaryangakandibahas

2) gurumenjelaskantujuanpembelajaranyangakandicapai

3) guru menyajikan masalah dalam pelajaran matematika yang tertulis pada

lembarkerjasiswa

4) gurumembangkitkanrasaingintahusiswasehinggamunculpertanyaandari

siswa

5) guru meminta siswa memecahkan masalah matematika tersebut dengan

mengenalkanlangkah-langkahstrategipembelajaran openinquiry

6) gurumelakukankonfirmasiterhadappembelajaranyangtelahdilakukan

7) membagikanjurnalhariansiswasebagaibahanrefleksi

8) memberikantespadaakhirsiklus

c. Observasi

Pada tahap ini guru kelas (observer) melakukan pengamatan tentang

pelaksanaan pembelajaran open inquiry dan kemampuan kreativitas matematis

siswaselamaprosespembelajaranberlangsung.

d. Refleksi

Menuliskanmasalah-masalahpadasiklus2kemudianmenentukantingkat

keberhasilan. Jika penelitian berhasil pada siklus 2, maka penelitian tindakan

kelasinidapatdihentikan.

F. HasilIntervensiTindakanyangDiharapkan

Hasilintervensiyangdiharapkansesuaidengantujuandalampenelitianini,

mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematiksiswadenganstrategipembelajaran openinquiry.Hasiltindakanyang


(42)

28

1. Rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif matematik siswa dalam

pembelajaranmatematikapadatiapsiklussudahmencapai  75.

Kriteriakeberhasilan/ketuntasanbelajarsiswadikelompokkankedalam4

kategori,dengankriteriasebagaiberikut:4

Tabel3.2

KategoriPerolehanNilaiInstrumenTes

2. Aktivitasbelajardanresponsiswaterhadapstrategipembelajaran openinquiry

tergolongdalamkategori”baik”yaitudenganpersentasemencapai 75%.

Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian

tindakaniniberhasildantindakanpenelitiandihentikan.Sebaliknya,jikasalahsatu

atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan

penelitianiniharusdilanjutkankesiklusberikutnya,dandisertaidenganadanya

perbaikan-perbaikanyangmenjadikekurangandarisiklussebelumnya.

G. DatadanSumberData

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

1. Data kualitatif: hasil lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, hasil wawancara prapenelitian, jurnal harian siswa dan hasil dokumentasi

berupafoto.

2. Datakuantitatif:nilaihasilteskemampuanberpikirkreatifmatematiksiswa

padasetiapsiklus

Sumberdatadalampenelitianiniadalahsiswadangurukelas.

4ZainalAqib,op.cit.,h.269

Nilai Kategori Keterangan

Sangattinggi Tuntas

Tinggi Tuntas

Sedang Tuntas


(43)

29

H. InstrumenPengumpulanData

Instrumenpenelitianyangdigunakandalampenelitian tindakankelasini

terdiridariInstrumentesdannontes,adapunpenjelasannyasebagaiberikut:

1. InstrumenTes

Untuktesdigunakantesformatifyaitutesyangdilaksanakanpadasetiap

akhirsiklus,tesinibertujuanuntukmenganalisispeningkatankemampuan

berpikirkreatifmatematiksiswa.

2. InstrumenNonTes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen Lembar observasi

aktivitasbelajarmatematikasiswa,danjurnalharianyangdiisiolehsiswa.

I. TeknikPengumpulanData

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagaiberikut:

1. Observasi,observasidilakukansebelumdanpadasaatpenelitian.Observasi

sebelumpenelitiandigunakansebagaibahanrujukanawaluntukmengetahui

kemampuan berpikir kreatif matematik siswa. Observasi aktivitas belajar

matematikasiswadiperolehdarilembarobservasiaktivitassiswayangdiisi

olehobserverpadasetiappertemuan.

2. Tesevaluasiakhiryangdilaksanakanpadasetiapakhirsiklus.

3. Jurnal Harian, jurnal harian diperoleh sebagai respon siswa terhadap

penerapanstrategipembelajaran openinquiry.

4. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dari hasil foto-foto pada saat proses

pembelajaranberlangsung.

J. TeknikPemeriksaanKeterpercayaan

Sebelumsoal-soaltesdigunakan,dilakukanujicobainstrumen.Soal-soal

tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut

memenuhipersyaratanvaliditasdanreliabilitas,selainitujugauntukmengetahui


(44)

N

X 2



X

N

Y2 



Y

 1  r11  

 Si2 

St2 

30

a. Validitas

Pengukuran validitas soal dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

korelasi productmoment sebagaiberikut5:

rxy

N

XY



X



Y

2 2

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

N :Jumlahresponden.

X :SkorItem

Y :SkorTotal

Ujivaliditasinstrumendilakukanuntukmembandingkanhasilperhitungan

rxy dengan rtabelpada taraf signifikan 5% dengan terlebih dahulu menetapkan

degreesoffreedom atauderajatkebebasanyaitudk=n-2.Dalamperhitunganrxy

dikorelasikan dengan rtabel, jika rxy ≥ rtabel, maka butir soal dikatakan valid,

sebaliknyajikarxy<rtabelmakabutirsoaldikatakantidakvalid.6Berdasarkanuji

validitas yang dilakukan pada 10 butir soal didapatkan hasil rxy ≥ rtabelyang

menerangkanbahwa10butirsoalyangdiujikanvalid.

b. Reliabilitas

Ujireliabilitasdigunakanuntukmengetahuiketerpercayaanhasiltes.Suatu

tesdapatdikatakanmempunyaitarafkepercayaanyangtinggijikatestersebut

dapat memberikan hasil yang tepat. Adapun rumus yang digunakan untuk

mengukurreliabilitassuatutesyangberbentukuraianadalahmenggunakanrumus

alpha,yaitu7:

 k  

 k  1 

5SuharsimiArikuntoro,Dasar-dasarEvaluasiPendidikan,(Jakarta:BumiAksara, 2012).h.87

6AliHamzah,,EvaluasiPembelajaranMatematika,(Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 2014)cet.1h.222


(45)

31

Keterangan:

r11 :reliabilitasyangdicari

k :banyakbutirsoalvalid

St :variansskortotal

Si2 :jumlahvariansskoritemskortotal

Kriteriakoefisienreliabilitasadalahsebagaiberikut:

0,80< ≤1,00 Derajatreliabilitassangatbaik

0,60< ≤0,80 Derajatreliabilitasbaik

0,40< ≤0,60 Derajatreliabilitascukup

0,20< ≤0,40 Derajatreliabilitasrendah

0,00< ≤0,20 Derajatreliabilitassangatrendah

Berdasarkankriteriakoefisianreliabilitas,nilair11=0,78beradadiantara

kisaran 0,60 < r11 < 0,80 yang menerangkan bahwa dari 10 soal yang valid,

memilikiderajatreliabilitasbaik.

c. IndeksKesukaran

Tingkatkesukaransoaladalahpeluanguntukmenjawabbenarsuatusoal

padatingkatkemampuantertentudenganlangkah-langkahsebagaiberikut:8

a. Menghitungrata-rataskoruntuktiapbutirsoaldenganrumus:

Rata-rata=

b.Menghitungtingkatkesukarandenganrumus:

Tingkatkesukaran(P) =

Menurut ketentuannya indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai

berikut:

 SoaldenganP0,00–0,30adalahsoalsukar

 SoaldenganP0,31–0,70adalahsoalsedang

 SoaldenganP0,71–1,00adalahsoalmudah

8ZaenalArifin,EvaluasiPembelajaran,(Bandung:PT.RemajaRosdaKarya,2012),cet ke-2,h.147


(46)

32

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil 1 butir soal dinyatakan memiliki

indekskesukaransukar,dan9butirsoalmemilikiindekskesukaransedang.Pada

penelitianinitidakmenggunakansoalyangmudahkarenakemampuanmatematik

yangditelitiadalahkemampuanberpikirkreatifmatematiksiswa.

d.DayaPembeda

Analisis daya pembeda, mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk

mengetahuikesanggupansoaldalammembedakansiswayangtergolongmampu

(tinggi)dengansiswayangtergolongkurang(lemahprestasinya).

Untukmengetahuidayapembedabutirsoalbentukuraianadalahsebagai

berikut9:

DP XKAXKB SkorMaks

Keterangan:

DP :Indeksdayapembedabutirsoal

XKA XKB

:Nilairata-ratakelompokatas

:Nilairata-ratakelompokbawah

SkorMaks :SkorMaksimum

Adapunkriteriadayapembedasebagaiberikut:

≥0.40 =SangatBaik

0,30–0,39 =Baik

0,20–0,29 =Cukup,soalperluperbaikan

≤0,19 =Kurangbaik,soalharusdibuang

Berdasarkankriteriadayapembeda,dari10butirsoalyangdiujicobakan

terdapat3soalkurangbaiknamunmasihdigunakanpadapenelitiankarenasoal

tersebut valid dan indeks kesukaran tergolong sedang, dan kekurangan soal

terdapatpadapengecohyangkurangbaik.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari tiap butir soal, dapat dibuat rekapitulasi analisis butir sebagai berikut:


(47)

33

Tabel3.3

RekapitulasiUjiValiditas,IndeksKesukaran,DayaBeda

K. AnalisisDatadanInterpretasiData

Setelah data-data penelitian terkumpul, peneliti memeriksa kembali kelengkapan dan keabsahan data-data. Tahap selanjutnya adalah menganalisis

datatersebut.Datayangdianalisismeliputihal-halsebagaiberikut:

1. Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran maupun sesudah

pembelajaran.Analisisyangdigunakanadalahdeskripsi,memaparkandata

hasil pengamatan/observasi aktivitas belajar siswa selama pembelajaran

denganmembandingkanhasilyangdicapaitiapsiklus.Datahasilobservasi

disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis menggunakan nilai

persentase.Rumuspersentaseyangdigunakanadalah:

Keterangan:

Selainobservasijugadilakukanpengamatanpadaresponsiswatehadap

pembelajaran matematika. Analisis yang digunakan adalah deskripsi,

memaparkandatahasilpengumpulandanrangkumanjurnalharianyangdiisi

olehsiswasetiapkalipertemuan.Penelitimengelompokannyakedalamtiga

No. Soal

Validitas IndeksKesukaran DayaBeda

rhitung Keterangan Indeks Keterangan DB Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,43 0,48 0,69 0,38 0,57 0,71 0,64 0,74 0,49 0,67 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,48 0,64 0,48 0,36 0,64 0,53 0,62 0,47 0,26 0,57 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang 0,07 0,13 0,38 0,13 0,22 0,36 0,27 0,27 0,20 0,24 Jelek Jelek Baik Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup


(48)

34

kategori yaitukategori positif,netraldannegatif.Responpositifdiartikan

sebagaisikapmenyukaistrategipembelajaran openinquiry.Sedangkansikap

negatif dapat diartikan sebaliknya, dan respon netral berada diantara

keduanya.Persentasetiaprespondapatdihitungdenganmenggunakanrumus

berikut:

2. Peningkatanhasilteskemampuanberpikirkreatifmatematiksetiapsiklus

Datahasiltesakhirtiapsiklusdianalisisolehpeneliti.Kemampuanberpikir

kreatifmatematiksiswadapatdilihatdariskornilairata-ratatesakhirsiklus.

Kemudian kemampuan berpikir kreatif matematik dianalisis perindikator

yaitu(1)memberikan banyakjawaban,(2)memberikancarapenyelesaian

yangbervariasi,(3)memberikanjawabanyangtidakbiasa.Persentasetiap

indikatordapatdihitungdenganrumus:

L. PengembanganPerencanaanTindakan

SetelahsiklusIselesaidanternyatahasilyangdiharapkanbelummemenuhi

krteriaseperti yangdiharapkan, yaitupeningkatankemampuanberpikirkreatif

matematiksiswa,makaakanditindaklanjutiuntukmelakukantindakanberikutnya

sebagairencanaperbaikanpembelajaran. Kegiatanpenelitianiniakanberakhir

jika peneliti mampu menunjukan peningkatan kemampuan berpikir kreatif


(49)

BAB

IV

DESKRIPSI,

ANALISIS

DATA,

DAN

PEMBAHASAN

A. DeskripsiData

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakandikelas9H,SMPNegeri1Depoktahunpelajaran2014/2015yang

berjumlah44orangsiswa.Data-datahasilpenelitiandikumpulkandandianalisis.

Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan penelitian

yangdilaksanakan.

1. PelaksanaanPenelitianPendahuluan

Penelitianpendahuluanmerupakankegiatanawalyangdilakukanpeneliti

sebagai tahap perkenalan peneliti dengan guru yang mengajar dan lingkungan

sekolahagartidakterasaasingketikamelakukanpenelitiandisekolahtersebut.

Penelitian pendahuluan ini dimulai pada tanggal 29 September 2014 sampai dengan 2 Oktober 2014. Peneliti melakukan wawancara dengan guru mata

pelajaranmatematikadiSMPNegeri1Depok.Hasilwawancaradanobservasi

padabeberapakelasmenunjukkanbahwakelas9Hmemilikikemampuanberpikir

kreatif matematik dibawah rata-rata. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

selamapenelitianpendahuluandiperolehinformasisebagaiberikut:

a. Guru berbakat dalam hal mengondisikan kelas sehingga suasana kelas

tenangdantidakberisik.

b. Metodepembelajaranyangdigunakanguruadalahmetodekonvensional

ekspositoridanlatihan/penugasan

c. Kegiatanpembelajaransebagianbesarmasihdidominasiolehguru

d. Beberapa siswa bertanya pada saat pembelajaran berlangsung, namun

siswayangmengemukakanpertanyaanrelatifadalahorangyangsama.

e. Kebanyakan siswa tidak percaya diri mengemukakan ide-ide atau

gagasan-gagasanmatematikaselamapembelajaran.

f. Siswacendrungmenghafalrumus-rumusmatematika,bukanmemahami

konsepnya


(50)

36

g. Siswakebingunganmengerjakanlatihansoalyangberbedadaricontoh

yangdiberikanguru

2. PelaksanaanPembelajaranpadaSiklusI

Pembelajaransiklus1terdiridaribeberapatahap,yaitutahapperencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan tahap refleksi. Tahapan penelitian pada

siklus1dideskripsikansebagaiberikut:

a. TahapPerencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti membuat berbagai persiapan untuk

menunjangpembelajarandikelas. PenelitiTerlebihdahulumelakukan analisis

terhadapkurikulumuntukmenentukanstandarkompetensi, kompetensidasar,

danindikator yangakandisampaikankepadasiswa.Penelitimenyiapkanrencana

pelaksanaanpembelajaran(RPP)yangakandigunakandalampembelajaran open

inquiry, menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) dengan tahapan strategi

pembelajaran openinquiry besertalatihansoalyangterdapatdidalamnya,lembar

observasiaktivitassiswa,jurnalhariansiswa,instrumentessiklus1berupasoal

kemampuanberpikirkreatifmatematikyangsudahterlebihdahuludiujicobakan

padasiswakelas9A,danalatdokumentasiuntukmengambilbuktiberupafoto

selamatindakanberlangsung.

b. TahapPelaksanaanTindakan

Pembelajaran pada siklus Idilaksanakan sebanyak lima kali tatap muka

dimulaidaritanggal13Oktober2014sampai 27Oktober2014.Pembelajaran

dilaksanakanmenggunakanstrategipembelajaran openinquiry.Tindakanyang

dilakukanpadastrategi pembelajaran openinquiry adalahdenganmemberikan

LKS yang memiliki tahapan pembelajaran open inquiry didalamnya. Peneliti

memberikan petunjuk kepada siswa tentang bagaimana belajar dengan

menggunakan LKS open inquiry. Peneliti memberikan suatu masalah kepada

siswa, siswa harus membaca terlebih dahulu masalah tersebut untuk dapat

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik

kesimpulan sendiri berdasarkan masalah yang disajikan oleh guru. Adapun


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)