2. Hasil Pengukuran Larutan Laktosa
Penelitian dilakukan pula pada larutan laktosa. Larutan laktosa diberi perlakuan sama dengan larutan galaktosa. Data yang diperoleh
untuk larutan laktosa ditampilkan pada tabel 4.4. Tidak semua data yang diperoleh ditampilkan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hubungan intensitas berkas cahaya dua dan intensitas berkas cahaya satu terhadap sudut putaran analisator. Konsentrasi larutan laktosa 0,541 gr ml
-1
dan panjang larutan 1 dm.
No. Sudut
rad Intensitas berkas cahaya
satu lux Intensitas berkas cahaya
dua lux 1
3,256 488
236 2
3,454 457
194 3
3,653 362
149 4
3,851 252
103 5
4,049 194
58 6
4,247 112
27 7
4,446 74
8 8
4,644 23
9 4,842
4 14
10 5,041
33 54
11 5,239
109 122
12 5,437
254 207
13 5,636
393 289
14 5,834
488 320
15 6,032
576 341
16 6,23
570 335
17 6,429
634 306
18 6,627
595 287
19 6,825
545 254
20 7,024
508 202
a. Analisa dengan Hukum Malus
Gambar 4.7 Grafik hubungan intensitas cahaya terhadap sudut putaran analisator. Intensitas berkas cahaya satu intensitas cahaya yang tinggi sebagai acuan dan intensitas
berkas cahaya dua intensitas cahaya yang rendah sebagai berkas cahaya yang melewati larutan. Konsentrasi larutan laktosa 0,541 gr ml
-1
dan panjang larutan 1 dm.
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa lembah grafik intensitas berkas cahaya dua berada di sebelah kiri lembah grafik intensitas berkas cahaya
satu. Grafik intensitas berkas cahaya satu dan grafik intensitas berkas cahaya dua, masing-masing di
fit
dengan persamaan 2.3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.8. Grafik hubungan intensitas berkas cahaya satu terhadap sudut putaran analisator
Gambar 4.9. Grafik hubungan intensitas berkas cahaya dua terhadap sudut putaran analisator. Konsentrasi larutan laktosa 0,541 gr ml
-1
dan panjang larutan 1 dm.
Fase grafik intensitas berkas cahaya satu sebesar 3,15±0,04 rad dan fase grafik intensitas berkas cahaya dua sebesar 3,50±0,04 rad. Selisih fase
kedua grafik merupakan sudut rotasi optik. Untuk larutan laktosa dengan konsentrasi 0,541 gr ml
-1
diperoleh sudut rotasi optik sebesar 0,35±0,06 rad atau 20±3
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah sudut rotasi optik untuk satu konsentrasi larutan diperoleh, kemudian sudut rotasi optik untuk konsentrasi lain dihitung dengan cara
yang sama. Sudut rotasi optik untuk masing-masing konsentrasi ditampilkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa sepanjang 1 dm.
No. Konsentrasi gr ml
-1
Sudut rotasi optik
1 0,541
20±3 2
0,565 22±2
3 0,592
24±3 4
0,622 23±4
5 0,654
25±2 6
0,691 28±4
7 0,728
30±4 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan
laktosa maka sudut rotasi optik juga semakin besar. Nilai rotasi optik spesifik larutan laktosa ditentukan dengan membuat grafik hubungan sudut
rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa. Grafik hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa ditunjukkan oleh gambar
4.10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.10. grafik hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa sepanjang 1 dm
Gradien grafik 4.10 menunjukkan besarnya nilai rotasi optik spesifik larutan laktosa yaitu sebesar 51 ± 5 derajat ml gr
-1
dm
-1
. b.
Analisa dengan Grafik Hubungan Intensitas Berkas Cahaya Satu terhadap Intensitas Berkas Cahaya Dua
Metode lain untuk menentukan nilai spesifik rotasi optik dari larutan laktosa adalah dengan grafik hubungan intensitas berkas cahaya
satu terhadap intensitas berkas cahaya dua yang ditunjukkan pada gambar 4.11.
Gambar 4.11. Grafik hubungan intensitas berkas cahaya satu terhadap intensitas berkas cahaya dua. Konsentrasi larutan laktosa 0,541 gr ml
-1
dan panjang larutan 1 dm.
Grafik 4.11 dianalisa dengan cara yang sama dengan yang dilakukan pada larutan galaktosa menggunakan persamaan 2.4. Mengacu pada gambar
2.5, dari gambar 4.11 diperoleh nilai B sebesar 284,5 lux dan nilai b sebesar 120 lux, sehingga diperoleh sudut perputaran optik 21±6
. Konsentrasi larutan laktosa kemudian divariasi. Masing-masing
konsentrasi ditentukan sudut rotasi optiknya. Hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa disajikan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa sepanjang 1 dm.
No. Konsentrasi gr ml
-1
Sudut rotasi optik
1 0,541
21±6 2
0,565 22±4
3 0,592
23±5 4
0,622 23±5
5 0,654
25±4 6
0,691 28±4
7 0,728
31±3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.12. grafik hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa sepanjang 1 dm.
Nilai rotasi optik spesifik larutan laktosa diperoleh dari gradien grafik hubungan sudut rotasi optik terhadap konsentrasi larutan laktosa sepanjang
1 dm. Nilai spesifik rotasi optik larutan laktosa dari gambar 4.12 sebesar 52 ± 6 derajat ml gr
-1
dm
-1
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hasil Pengukuran Larutan Fruktosa