Hambatan Internal HAMBATAN-HAMBATAN YANG DI HADAPI PEMKOT SURABAYA

45

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN YANG DI HADAPI PEMKOT SURABAYA

DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA Dalam melaksanakan suatu kebijakan, khususnya kebijakan penataan pedagang kaki lima, pasti tidak terlepas dari adanya hambatan-hambatan yang dapat menghalangi bagi terlaksananya suatu kebijakan secara efektif baik itu hambatan internal maupun hambatan dari ekternal.

4.1 Hambatan Internal

Dalam melaksanakan suatu kebijakan, khususnya kebijakan dalam penataan pedagang kaki lima pasti tidak terlepas dari adanya hambatan- hambatan yang dapat menghalangi bagi terlaksananya suatu kebijakan secara efektif, sehingga pelaksanaan kebijakan sector informal PKL belum terlaksana sesuai yang diharapkan. Salah satu hambatan internal dalam penataan pedagang kaki lima yakni Ketersediaan Lahan dan Kurang Tegasnya Sikap Pemkot Kota Surabaya.

4.1.1 Ketersedian Lahan

Hambatan lain yang cukup signifikan untuk disebut adalah ketersediaan lahan yang diperuntukkan bagi upaya relokasi bagi para Pedagang Kaki Lima. Sebagaimana pernah terjadi salah satu upaya persoalan yang kerapkali dikemukakan oleh Pedagang Kaki Lima ketika dilakukan tindakan penertiban adalah persoalan relokasi. Tidak jarang mereka mengharapkan adanya upaya penanganan dan penataan yang bijaksana dari pihak Pemerintah Kota Surabaya agar relokasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang dilakukan memberikan prospek yang bagus bagi perkembangan usaha mereka. Permasalahan yang muncul berikutnya adalah sulitnya menyediakan lahan karena keterbatasan ruang yang ada di tiap wilayah Kecamatan atau Kelurahan. Di samping itu mempertemukan kepentingan dan aspirassi tentang lokasi antara Pedagang Kaki Lima dan pihak Pemerintah Kota Surabaya tentu tidaklah mudah. Oleh sebab itu perlu adanya pemikiran jernih dan perencanaan yang tepat melalui kegiatan-kegiatan diskusi yang intens dengan berbagai pihak agar ketika relokasi dilakukan sesuai dengan kepentingan dan aspirasi PKL

4.1.2 Kurang Tegasnya Sikap Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya yang kurang bersikap tegas dalam memberikan sanksi bagi Pedagang Kaki Lima yang melanggar aturan- aturan yang ada dalam Perda No.17 Tahun 2003, khususnya pada pasal 10 dan pasal 11 yang isinya : 1. Pasal 10 : Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 2 ayat 5, pasal 4 ayat 1, pasal 5 dan pasal 6, Kepala Daerah berwenang memberikan peringatan-peringatan dan atau membongkar sarana usaha dan atau mengeluarkan barang dagangan yang dipergunakan untuk usaha PKL dari fasilitas umum yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah. 2. Pasal 11 : Setiap orang yang melanggar ketentuan pasal 2 ayat 5, pasal 4 ayat 1, pasal 5 dan pasal 6 dalam Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan selama- lamanya 6 enam bulan dan atau denda sebanyak- banyak Rp. 5.000.000 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2 Hambatan Eksternal