c. Jenis Barang Dagangan
Mengingat latar belakang dan keadaan Pedagang Kaki Lima PKL serta motivasi kegiatan usaha mereka, maka wajar apabila
barang dagangan yang dijualnya sangat bervariasi. Namun hamper semua jenis barang dagangan yang dijualbelikan oleh Pedagang Kaki
Lima yang menempati Ruang Terbuka Hijau RTH bernilai ekonomis atau murah. Dengan memiliki modal dan ketrampilan yang sangat
terbatas, mereka berjualan seadanya saja yang mudah diperoleh serta dijual kembali. Jenis barang dagangan yang diperjualbelikan sangat
bervariasi mulai dari makanan yang berupa pentol, pecel, jagung bakar, soto ayam ataupun daging dan bakso,dan minuman, pakaian,
rokok, persewaan rental mobil mini, mainan anak-anak, dokar.
d. Waktu KegiatanBerjualan
Sesuai dengan prinsip kegiatan usaha yang dilakukan oleh Pedagang Kaki Lima agar barang dagangannya laku yaitu adanya
orang-orang berkerumun atau berkelompok yang melakukan aktifitas baik itu pagi hari maupun siang hari diharapkan pembeli membeli
barang dagangannya, Dengan demikian maka yang terjadi ialah pada saat lalulalangnya orang-orang di sekitar ruang tebuka hijau atau
taman kota, pada saat itu pula Pedagang Kaki Lima melaksanakan kegiatan-kegiatannya, sehingga keadaan menjadi semakin padat dan
sesak bahkan sampai menimbulkan kemacetan yang ditimbulkan oleh pedagang kaki lima yang sampai memakan badan bahu jalan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Saat-saat sibuk
terutama pada
pagi hari,
Namun kenyataannya secara keseluruhan kegiatan Pedagang Kaki Lima
PKL dapat ditemukan selama 24 jam. Dalam rangka upaya membatasi atau mengurangi kepadatan lokasi-lokasi tersebut, maka
pemerintah daerah telah mengatur waktu-waktu kegiatan dan tempat- tempat sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Walikota
Nomor 188.4570436.1.22006. Adanya solusi yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan tersebut
maka waktu yang diberikan oleh para Pedagang Kaki Lima pkl pada jam 18.00 sampai dengan jam 05.00 WIB. Pada kenyataannya di
lapangan banyak Pedagang Kaki Lima yang melanggar dan waktu berjualan tidak teratur, terkesan kumuh atau cenderung seenaknya
saja. Hal inilah yang menjadi tugas dan tanggungjawab dari Satuan Polisi Pamong Praja SATPOL PP Kota Surabaya untuk menertibkan
Pedagang Kaki Lima yang melanggar Perda tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha
Dinas Koperasi dan Sektor Informal, Bapak Sapto Hadi, Solusi jam kegiatan Pedagang Kaki Lima PKL sudah ada yaitu dari jam 18.00
sampai dengan jam 05.00 WIB, namun itu teorinya, prakteknya ya yang ada dilapangan bisa lihat sendiri kenyataannya. Kalau adan yang
melanggar itu tugasnya Satpol PP yang menertibkannya.
15
15
hasil wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Koperasi dan Sektor Informal Kota Surabaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e. Alat Peraga