roda tiga hamper sama dengan kendaraan becak, sehingga nyaman untuk dibawa berkeliling. Penggunaan rombong ini nantinya akan
dilengkapi fasilitas berupa tenda atau atap yang fungsi agar penjual maupun pembeli terhindar dari sengatan matahari maupun dari hujan.
Gambar 1
Gambar : Contoh Rombongnisasi
3.1.4 Tendanisasi
Tenda biasa dipakai oleh penjual makanan dikawasan Pedagang Kaki Lima atau Pujasera. Penjual makanan yang
menggunakan tenda biasanya hanya mennggunakan meja khusus untuk mempersiapkan sajiannya dan fasilitas untuk pembeli berupa
tempat duduk dan meja. Tenda membutuhkan areal minimal 2x2 m
2
. Penggunaan tendanisasi yang seragam akan mempercantik dan akan
merasa nyaman serta terhindar dari kesan kumuh.
3.2 Tanda Daftar Usaha Pedagang Kaki Lima
Bagi pedagang kaki lima diwajibkan memiliki Tanda Daftar Usaha TDU bagi Pedagang Kaki Lima PKL yang berisi kewajiban dan
larangan bagi pemegang Tanda Daftar Usah. Ketentuan tanda daftar usaha
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan syarat-syarat permohonan Tanda Daftar Usaha TDU pedagang kaki lima tercantum dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2003
yaitu : 1.
Setiap orang dilarang melakukan usaha Pedagang Kaki Lima PKL pada fasilitas umum yang dikuasai oleh Kepala Daerah tanpa memiliki
Tanda Daftar Usaha yang dikeluarkan Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk,
2. Untuk memperoleh Tanda Daftar Usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 yang bersangkutan harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk,
3. Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, harus dilampiri :
a. Kartu Tanda Penduduk KTP Surabaya,
b. Rekomendasi dari Camat yang wilayah kerjanya meliputi lokasi
Pedagang Kaki Lima PKL yang dimohon, c.
Alat peraga pedagang kaki lima yang akan dipergunakan, d.
Surat pernyataan yang berisi : 1.
Tidak akan memperdagangkan barang illegal, 2.
Tidak akan membuat bangunan permanensemi permanen di lokasi tempat usaha,
3. Mengosongkanmengembalikanmenyerahkan lokasi Pedagang
Kaki Lima PKL kepada Pemerintah Daerah, tanpa syarat apapun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Tata cara permohonan dan pemberian Tanda Daftar Usaha
ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah, 5.
Jangka waktu tanda daftar usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah 6 enam bulan dan dapat diperpanjang.
Akibat hukum jika salah satu syarat tidak dipenuhi atau tidak ditempuh oleh Pedagang Kaki Lima, Pemkot Surabaya melalui Satpol PP
Kota Surabaya melakukan penggusuran secara tegas, yang selanjutnya dibawa ke pengadilan yang mengarah pada denda yang sesuai dengan
Perda Kota Surabaya No. 17 Tahun 2003 yang nilai nominalnya berjumlah Rp. 5.000.000
Serta pemberitahuan secara tegas kepada Pedagang Kaki Lima agar tidak berjualan di lokasi tersebut. Namun penaganan dan penertiban tersebut
tidak diindahkan oleh para Pedagang Kaki Lima tersebut sehingga alat dagang dan alat peraga dagang PKL dimusnahkandibakar oleh Pemkot Surabaya yang
dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya.
3.2.1 Kewajiban
Pemegang Tanda
Daftar Usaha
Bagi Pedagang Kaki Lima
Kewajiban bagi pemegang Tanda Daftar Usah bagi Pedagang Kaki Lima juga tercantum pada pasal 5 Peraturan
Pemerintah No. 17 Tahun 2003, untuk menjalankan kegiatan usahanya pemegang Tanda Daftar Usaha diwajibkan :
1. Memelihara kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan
kesehatan lingkungan tempat usaha, 2.
Menempatkan sarana usaha dan menata barang dagangan dengan tertib dan teratur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Menempati sendiri tempat usaha
4. Mengosongkan tempat usaha apabila Pemerintah Daerah
mempunyai kebijakan lain tanpa meminta ganti kerugian, 5.
Mematuhi ketentuan penggunaan lokasi Pedagang Kaki Lima PKL yang ditetapkan oleh Kepala Daerah,
6. Mematuhi semua ketentuan yang ditetapkan dalam tanda daftar
usaha pedagang kaki lima, 7.
Mengosongkan tempat usaha dan tidak meninggalkan alat peraga di luar jam operasional.
3.2.2 Larangan Bagi Pemegang Tanda Daftar Usaha
Menurut pasal 6 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2003, untuk menjalankan kegiatan usahanya, pemegang Tanda Daftar Usaha
dilarang : 1.
Mendirikan bangunan permanensemi permanen di lokasi PKL, 2.
Mempergunakan tempat usaha sebagai tempat tinggal, 3.
Menjual barang dagangan yang dilarang untuk diperjual belikan, 4.
Melakukan kegiatan usaha di lokasi PKL selain yang telah dinyatakan dalam Tanda Daftar Usaha,
5. Mengalihkan Tanda Daftar Usaha PKL kepada pihak lain dalam
bentuk apapun. Untuk mengembangkan usaha Pedagang Kaki Lima, Pemerintah Kota
Surabaya berkewajiban memberikan pembinaan sesuai dengan pasal 8 ayat 1 Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2003, berupa :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Bimbingan dan Penyuluhan Manajemen Usaha