dagangannya dengan seadanya atau asal-asalan saja. Bagi pedagang kaki lima yang memilih kawasan berjualan di Ruang Terbuka Hijau
sebagai tempat mereka berjualan, sudah barang tentu bukan tanpa alasan.
Salah satu pertimbangan utama memilih kawasan Ruang Terbuka Hijau RTH sebagai tempat usaha adalah karena potensi
pembelinya yang luar biasa, meski mereka juga sadar bahwa hal itu melanggar aturan. Dengan uang dan aset yang terbatas sudag barang
tentu mustahil Pedagang Kaki Lima PKL mampu menyewa lahan- lahan atau ruang-ruang yang resmi seperti layaknya pemilik took yang
biasa berjualan di Plaza atau Mal serta Pasar Semi Modern. Satu- satunya cara yang bisa dilakukan Pedagang Kaki Lima PKL untuk
mendekati pembeli sekaligus menggelar dagangannya, akhirnya adalah dengan berdagang atau berjualan di sekitar Ruang Terbuka
Hijau, dipinggir jalan yang mengakibatkan mengganggu kelancaran
arus lalu linta dan merusak estetika Ruang Terbuka Hijau tersebut. 2.2 Implementasi Perda Nomor 7 Tahun 2002
a. Perda Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
1. Pasal 1,
Ketentuan Umum yang berbunyi sebagai berikut: 1
Daerah adalah Kota Surabaya 2
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Surabaya 3
Kepala Daerah adalah Walikota
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4 Dinas Pertamanan adalah Dinas Pertamanan Kota Surabaya
5 Jalur Hijau adalah jalur tanah terbuka yang meliputi taman,
lapangan olahraga, taman monument dan taman pemakaman yang pembinaan, pengelolaan dan
pengendalian yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan rencana kota.
6 Taman adalah ruang terbuka dengan segala kelengkapan
yang dipergunakan dan dikelola untuk keindahan dan antara lain sebagai paru-paru kota,
7 Kawasan adalah suatu area yang dimanfaatkan untuk
kegiatan tertentu dengan fungsi utama, 8
Ruang Terbuka Hijau adalah ruang kota yang berfungsi sebagai Kawasan Hijau Pertamanan Kota,Kawasan Hutan
Kota, Kawasan Rekreasi Kota, Kawasan Jalur Hijau.
2. Pasal 2
Perencanaan, yang berbunyi sebagai berikut : 1
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau merupakan bagian dari rencana tata ruang yang telah ditetapkan dan dilakukan
dengan mempertimbangkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan fungsi lingkungan
3 Dinas Pertamanan berkewajiban menjabarkan perencanaan
dalam bentuk rancangandesain yang dapat digunakan sebagai dasar dalam Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau.
3. Pasal 4
2 Setiap orang atau badan dapat melakukan pengelolaan dan
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau atas izin dari Kepala Daerah.
4. Pasal 9
Dalam rangka pembinaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Pemerintah Daerah berkewajiban mewujudkan,
menumbuhkan, mengembangkan dan meninngkatkan kesadaran, tanggungjawab dan kemitraan semua pihak baik pejabat
Pemerintah Daerah, Swasta, dan Masyarakat dalam upaya pengelolaan dan pelestarian Ruanng Terbuka Hijau.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Pasal 10