perdagangan di pasar reguler. Laba per lembar saham adalah perbandingan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan
jumlah saham beredar.
E. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan
Teori stakeholder menyatakan bahwa manajer perusahaan harus melakukan aktivitas-aktivitas yang dianggap penting oleh para stakeholder
Ulum 2009: 4. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh stakeholder tersebut bermuara pada penciptaan nilai dari pemanfaatan sumber daya intelektual
yang dimiliki perusahaan Sunarsih dan Mendra, 2012. Menurut Ulum 2009: 6 para stakeholder memiliki wewenang untuk
mempengaruhi manajer dalam proes pemanfaatan sumber daya perusahaan. Pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien akan mendorong
terciptanya nilai tambah pada perusahaan sehingga menarik perhatian para investor yang merupakan salah satu pihak yang berkepentingan pada
perusahaan. Investor cenderung menanamkan modalnya pada perusahaan yang
memiliki modal intelektual tinggi Sudibya dan Restuti, 2014. Hal ini menunjukkan bahwa investor akan menilai tinggi perusahaan yang memiliki
efisiensi modal intelektual yang tinggi Chen et al., 2005. Modal yang ditanamkan tersebut mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.
Pertambahan modal dari investor, akan berdampak pada naiknya nilai perusahaan Sudibya dan Restuti, 2014. Kepentingan seluruh stakeholder
juga akan terpenuhi apabila perusahaan mampu menciptakan nilai dari modal intelektual yang dimiliki.
Menurut Sudibya dan Restuti 2014, penciptaan nilai dari modal intelektual dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi human capital,
structural capital, dan customer capital yang dimiliki oleh perusahaan. Kepemilikan dan pemanfaatan modal intelektual memungkinkan perusahaan
memiliki keunggulan bersaing serta nilai tambah Putra, 2012. Perusahaan yang mampu memanfaatkan modal intelektual secara efisien, akan
meningkatan nilai perusahaannya Sunarsih dan Mendra, 2012.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang modal intelektual telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Sudibya dan Restuti 2014 meneliti pengaruh modal intelektual
tehadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor keuangan
yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh langsung pada nilai perusahaan yang
diukur dengan PBV. Hal ini menunjukkan bahwa pasar telah memberikan penilaian yang lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki modal intelektual
yang tinggi. Hasil penelitian yang kedua menunjukkan bahwa kinerja keuangan sebagai variabel intervening mampu memediasi hubungan antara
modal intelektual dan nilai perusahaan meskipun tidak lebih kuat daripada pengaruh langsung dari modal intelektual terhadap nilai perusahaan.
Putra 2012 meneliti pengaruh modal intelektual pada nilai perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Pengelolaan dan penggunaan modal intelektual secara efektif
terbukti mampu meningkatkan nilai perusahaan yang diukur dengan rasio price to book value PBV.
Sunarsih dan Mendra 2012 menguji pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel
intervening pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan yang diukur dengan PBV. Temuan penelitian ini mengindikasikan investor belum memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap perusahaan
yang memiliki modal intelektual yang tinggi. Wijayanti 2013 menguji pengaruh modal intelektual terhadap harga
saham melalui kinerja keuangan pada perusahaan perbankan. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara modal
intelektual dengan kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan EPS. Salim dan Karyawati 2013 juga menguji pengaruh modal intelektual
terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan EPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empiris hanya unsur capital employed dan
structural capital yang berpengaruh signifikan terhadap EPS, namun secara umum modal intelektual berpengaruh terhadap EPS.
Jacub 2012
menguji pengaruh
modal intelektual
dan pengungkapannya terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan sampel
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa modal intelektual berpengaruh signifikan
positif terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PER. Hal ini menunjukkan bahwa modal intelektual merupakan kekuatan bagi
perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing. Solikhah dkk. 2010 menguji implikasi modal intelektual terhadap
financial performance, growth, dan market value pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008. Penelitian ini
menggunakan PER dan PBV dalam mengukur nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa modal intelektual tidak terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV dan PER.
G. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran