Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan PBV, EPS, dan PER. Berikut merupakan pengembangan hipotesis dalam penelitian ini:
1. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan yang
Diukur dengan Price to Book Value PBV
Salah satu peran modal intelektual adalah membantu perusahaan dalam proses penciptaan nilai. Perusahaan yang memiliki modal
intelektual tinggi akan direspon positif oleh investor dengan melakukan penanaman modal. Hal tersebut akan berdampak pada naiknya nilai
perusahaan. Menurut Sudibya dan Restuti 2014, para pemegang saham akan memberi perhatian lebih pada perusahaan yang mampu
menciptakan nilai karena dengan begitu perusahaan akan lebih mampu untuk menyejahterakan stakeholder.
Nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan PBV akan menunjukkan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku
sahamnya. Peningkatan nilai perusahaan diciptakan oleh modal-modal yang digunakan perusahaan termasuk modal intelektual Sudibya dan
Restuti, 2014. Jika perusahaan mampu mengelola modal intelektual secara maksimal, maka nilai perusahaan akan meningkat yang tercermin
dari PBV. Penelitian Sudibya dan Restuti 2014 menyimpulkan bahwa modal
intelektual berpengaruh pada nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan Sunarsih dan Mendra 2012
yang menyatakan bahwa modal intelektual tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan yang diukur dengan PBV. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha
1
: Modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value PBV
2. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan yang
Diukur dengan Earnings per Share EPS
Pada dasarnya logika bisnis sebuah perusahaan didasarkan pada pencapaian keberhasilan pertumbuhan dan penciptaan nilai dalam jangka
panjang Ulum, 2009: 84. Penciptaan nilai dapat dilakukan salah satunya dengan pengelolaan modal intelektual. Unsur-unsur yang terdapat pada
modal intelektual human cappital, strucutral capital dan customer capital harus mampu dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Sunarsih dan Mendra 2012, kepemilikan serta pemanfaatan sumber
daya intelektual
memungkinkan perusahaan
mencapai keunggulan bersaing dan meningkatkan nilai tambah. Keunggulan
bersaing yang dimiliki perusahaan akan menarik perhatian investor untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan akan meningkat seiring dengan
return yang diperoleh. Return yang diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya
jumlah EPS. Melalui EPS, para pemegang saham akan mengetahui besarnya laba bersih perusahaan yang mereka terima. Semakin tinggi
modal intelektual yang dimanfaatkan oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai EPS Pramestiningrum, 2013.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti 2013 menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara modal intelektual dengan EPS. Hasil
yang sama juga diungkapkan oleh Salim dan Karyawati 2013 yang menunjukkan bahwa secara umum modal intelektual berpengaruh
terhadap EPS. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha
2
: Modal intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan earning per share EPS
3. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan yang