B. Modal Intelektual
1. Pengertian Modal Intelektual
Beberapa peneliti memiliki versi berbeda terkait definisi modal intelektual. Bukh 2003, dikutip oleh Ulum 2009: 14, menyebutkan
bahwa modal intelektual dan aset tak berwujud adalah sama dan saling menggantikan. Namun demikian Edvinsson dan Malone 1997, dikutip
oleh Ulum 2009: 14, menyatakan bahwa modal intelektual adalah bagian dari aset tak berwujud.
Klein dan Prusak, dikutip oleh Sawarjuwono dan Kadir 2003 mendefinisikan modal intelektual yang kemudian dipopulerkan oleh
Stewart 1994, yaitu “...we can define intellectual capital operationally as intellectual material that has been formalized, captured, and
leveraged to produce a higher valued asset ”. Modal intelektual dapat
didefinisikan secara operasional sebagai material yang telah disusun, ditangkap, dan dimanfaatkan untuk menghasilkan aset yang bernilai lebih
tinggi. Lebih jelas, Sawarjuwono dan Kadir 2003 juga mendefinisikan
modal intelektual sebagai berikut: “Intellectual capital dapat didefinisikan sebagai jumlah dari apa
yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi human capital, structural capital, costumer capital yang berkaitan dengan
pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing org
anisasi”. Menururt Bontis 1998, dikutip oleh Sudibya dan Restuti 2014,
modal intelektual adalah seperangkat aset tak berwujud sumber daya,
kemampuan, dan kompetensi yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan
nilai. Namun
demikian, Pramestiningrum
2013 mendefinisikan modal intelektual sebagai aset tak berwujud yang berisi
pengetahuan dan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan baik dalam pembuatan keputusan untuk saat ini maupun manfaat di masa
depan. Sudibya dan Restuti 2014 juga mendefinisikan modal intelektual
sebagai “Akumulasi kinerja dari tiga elemen utama perusahaan human capital, structural capital, dan customer capital yang dapat memberikan
nilai lebih di masa yang akan datang”. Namun demikian, secara garis besar modal intelektual berhubungan dengan aset non fisik atau aset tak
berwujud yang meliputi aspek pengetahuan, skill, teknologi, dan pengalaman individu yang apabila dikelola dengan maksimal akan
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.
2. Komponen Modal Intelektual