Pada data 1 dan 2 merupakan frasa yang terdiri dari dua kata. Pembentukan frasa nasi terdiri dari kata nominal yang diikuti kata nominal. Kata yang dicetak miring
pada data 1 yaitu punar adalah nama yang berarti nasi kuning. Sama halnya pada data 2 kata yang dicetak miring yaitu pulut adalah nama yang berarti nasi ketan.
Alasan kedua, peneliti tertarik untuk mengetahui jenis penamaan nasi yang ada di Indonesia, contohnya :
3 Nasi samin
Pada data 3 merupakan nama nasi yang diambil dari cara pengolahannya, yaitu nasi yang dimasak dengan minyak samin.
Dari contoh-contoh di atas, peneliti menemukan permasalahan yang ada dalam nama jenis nasi. Permasalahan itu kemudian peneliti rumuskan dalam rumusan
masalah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1 permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja struktur frasa nama jenis nasi di Indonesia?
2. Apa saja dasar penamaan jenis nasi di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan struktur frasa nama jenis nasi di Indonesia.
2. Mendeskripsikan dasar penamaan jenis-jenis nasi di Indonesia.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu: Dalam
bidang sintaksis,
hasil penelitian
ini bermanfaat
untuk mendeskripsikan struktur pembentukan jenis nama nasi di Indonesia. Dalam bidang
semantik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memaparkan pengelompokan dasar penamaan jenis nama nasi di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan bisa
menambah jenis penamaan di Indonesia, khususnya dalam jenis nama nasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendokumentasikan jenis nama nasi
yang ada di Indonesia. Bagi pembaca, hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk mengenal jenis nama nasi yang ada di Indonesia.
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai dasar penamaan jenis nama nasi menurut peneliti belum ada. Akan tetapi penelitian mengenai dasar penamaan sudah pernah ada yang
meneliti. Penelitian mengenai penamaan pernah diteliti oleh Wijanarko dalam skripsinya yang berjudul Jenis Nama dan Dasar Penamaan dalam Kolom “Sungguh-
Sungguh Terjadi”SST di Kedaulatan Rakyat : Sebuah Kajian Awal. 2009. Dalam skripsinya, Wijanarko membahas mengenai nama yang terdapat dalam kolom
“Sungguh-sungguh Terjadi” SST di harian Kedaulatan Rakyat KR edisi Minggu, Januari sampai dengan Februari 2008. Dari hasil penelitiannya, Wijanarko
menemukan jenis nama menurut maujud yang ditunjuk dan dasar penamaan dalam kolom “Sungguh-Sungguh Terjadi” di Kedaulatan Rakyat. Penelitian menurut
maujud yang ditunjuk memberikan penjelasan tentang bagaimana penggunaan nama dalam kalimat atau teks kolom sesuai dengan maujudnya, yang terdapat dalam surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat. Selain itu dalam skripsinya, Wijanarko mendeskripsikan dasar penamaan yang digunakan dalam kolom “Sungguh-Sungguh
Terjadi” di Kedaulatan Rakyat. Topik tentang penamaan pernah juga dibahas oleh Kurnia dalam skripsinya
yang berjudul Jenis Penamaan dan Asal-Usul Nama dalam Sepak Bola Pemberitaan Media Massa. 2011. Dalam penelitian Kurnia ditemukan bahwa penamaan sebagai
kajian semantik merupakan sebuah fenomena bahasa yang dapat ditemukan pada istilah-istilah dunia sepak bola khususnya dalam pemberitaan media massa. Selain
itu, hasil penelitiannya juga mendeskripsikan tentang varian penamaan dalam pesepakbolaan yang sering muncul dalam media massa.
Penelitian mengenai dasar penamaan yang ada cenderung berpusat pada media massa atau surat kabar, seperti penelitian yang dilakukan oleh Wijanarko dan
Kurnia. Penelitian yang dilakukan oleh Wijanarko adalah membahas mengenai dasar penamaan yang ada pada kolom sungguh-sungguh terjadi pada harian Kedaulatan
Rakyat. Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia adalah jenis dasar penamaan dan asal-
usul penamaan dalam sepak bola. Penelitian ini juga mengenai dasar penamaan namun dalam penelitian ini akan mendeskripsikan struktur frasa dan dasar penamaan
jenis nasi yang ada di Indonesia.
1.6 Landasan Teori