Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tugas akhir ini mengangkat topik nama jenis nasi di Indonesia : Tinjauan Struktur Frasa dan Penamaan. Nama merupakan sebuah unsur primer. Dalam pemberian nama nasi, seseorang dapat memberikan nama sesuai kehendaknya. Hal itu membuat nama nasi di Indonesia menjadi beragam. Akan tetapi dalam penelitian ini, nama nasi yang diteliti adalah nama nasi yang sudah menjadi istilah di masyarakat. Contohnya adalah nasi putih, nasi telur, dan nasi sup. Plato berpendapat dalam suatu percakapan yang berjudul “Cratylos” menyatakan bahwa lambang adalah kata di dalam suatu bahasa, sedangkan makna adalah obyek yang dihayati di dunia nyata berupa rujukan, acuan, atau sesuatu yang ditunjuk oleh lambang itu. Oleh karena itu, lambang-lambang atau kata-kata itu tidak lain daripada nama atau label dari yang dilambangkannya, mungkin berupa benda, konsep, aktivitas, atau peristiwa. Menurut Aristoteles 384-322 SM pun dulu sudah mengatakan bahwa pemberian nama adalah soal konvensi atau perjanjian belaka di antara sesama anggota suatu masyarakat bahasa. Penamaan adalah pelambangan suatu konsep untuk mengacu kepada suatu referen yang berada di luar bahasa Chaer, 1990:43. Bahasa memiliki fungsi referensial dan fungsi komunikatif. Fungsi referensial disebut juga sebagai fungsi kognitif, denotatif, informatif, dan fungsi representasional. Fungsi ini berkaitan dengan suatu konteks dalam komunisasi. Fungsi referensial adalah fungsi bahasa sebagai alat untuk membicarakan suatu objek atau referensi. Objek tersebut dapat berupa sebuah peristiwa, benda, manusia atau apapun yang dijadikan bahan percakapan. Misalnya ketika seseorang ingin bercerita tentang nasi goreng, pembicara tidak perlu menunjukan wujud nasi goreng tersebut karena bahasa dapat mewakilinya. Bahasa dapat menjadi referen atas apa yang dibicarakan tersebut, karena bahasa mempunyai kata-kata yang dapat merujuk pada sesuatu di luar bahasa tersebut. Ketika seseorang menyebut nasi goreng dalam benak pendengar sudah terdapat konsep tentang “nasi goreng” tersebut. Sedangkan fungsi komunikatif adalah penggunaan bahasa untuk penyampaian informasi antara pembicara penulis dan pendengar pembaca. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas mengenai fungsi referensial bahasa saja. Nasi merupakan makanan pokok penduduk di Indonesia. Nasi berasal dari beras yang sudah dimasak dengan cara ditanak atau dikukus Sugono, 2008:953. Beras berasal dari tanaman padi yang ditanam di sawah. Jenis nasi yang ada di Indonesia adalah nasi putih. Nasi putih selanjutnya diolah lagi menjadi jenis nasi yang berbeda. Olahan nasi putih ini dibuat untuk menciptakan inovasi baru agar tidak bosan. Sehingga sampai saat ini, makanan olah yang menggunakan nasi sangat beragam jenisnya. Hasil pengolahan nasi ini mempengaruhi nama jenis nasi itu sendiri. Beragamnya nama nasi di Indonesia, peneliti tertarik untuk mengetahui pembentukan struktur frasa nasi yang ada di Indonesia, contohnya : 1 Nasi punar 2 Nasi pulut Pada data 1 dan 2 merupakan frasa yang terdiri dari dua kata. Pembentukan frasa nasi terdiri dari kata nominal yang diikuti kata nominal. Kata yang dicetak miring pada data 1 yaitu punar adalah nama yang berarti nasi kuning. Sama halnya pada data 2 kata yang dicetak miring yaitu pulut adalah nama yang berarti nasi ketan. Alasan kedua, peneliti tertarik untuk mengetahui jenis penamaan nasi yang ada di Indonesia, contohnya : 3 Nasi samin Pada data 3 merupakan nama nasi yang diambil dari cara pengolahannya, yaitu nasi yang dimasak dengan minyak samin. Dari contoh-contoh di atas, peneliti menemukan permasalahan yang ada dalam nama jenis nasi. Permasalahan itu kemudian peneliti rumuskan dalam rumusan masalah.

1.2 Rumusan Masalah