Pengaruh Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Bank

meningkatnya BOPO pada perusahaan perbankan menandakan perusahaan lebih banyak mengeluarkan biaya operasional dalam menghasilkan laba. Kondisi ini juga menandakan bahwa perusahaan yang menghasilkan laba besar tidak efisien dalam melakukan operasionalnya sehingga BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Dietha Kusuma Wardhani 2013 tentang pengaruh rasio efisiensi, rasio risiko, rasio likuiditas dan rasio permodalan terhadap kinerja Bank BMRI, BRI, BCA, BNI dan CIMB Niaga menunjukkan bahwa efisiensi yang diukur dengan BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Adanya kemampuan BOPO terhadap profitabilitas karena kemampuan bank mengefisiensikan biaya operasionalnya akan dapat meningkatkan kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan. Pengaruh negatif berarti semakin tinggi biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank, maka akan menurunkan pendapatan operasional bank, sehingga kinerja bank ROA turun. Penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung, Djumahir dan Ratnawati 2011 tentang analisa rasio keuangan terhadap kinerja bank umum di Indonesia menggunakan sampel pada 10 Bank Umum di Indonesia dengan aset terbesar pada periode tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan variabel independen CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR. Hasil penelitian tersebut secara parsial menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Defri 2012 tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, likuiditas dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI menunjukkan bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Penelitan Prasanjaya dan Ramantha 2013 tentang analisis pengaruh rasio Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di BEI menunjukkan bahwa variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang memperjualbelikan sahamnya di BEI.

G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

Penelitian terdahulu yang dilakukan Prasnanugraha, Defri dan Wardhani menunjukkan bahwa rasio efisiensi bank berpengaruh negatif terhadap kinerja bank ROA. Tingginya rasio efisiensi menunjukkan bahwa bank belum mampu menjalankan kegiatan operasionalnya secara efisien, sehingga akan berakibat turunnya kinerja bank. H a = Tingkat Efisiensi berpengaruh positif terhadap kinerja bank. Kerangka pemikiran teoritis yang menunjukkan pengaruh tingkat efisiensi terhadap kinerja bank dapat digambarkan sebagai berikut : Tingkat efisiensi berpengaruh terhadap kinerja bank karena menunjukkan seberapa besar bank dapat melakukan efisiensi terhadap biaya operasional yang dikeluarkan. Semakin efisien biaya yang dikeluarkan bank yang bersangkutan maka kemungkinan yang lebih besar bagi bank untuk mendapatkan keuntungan yang lebih sehingga dapat meningkatkan kinerja bank yang bersangkutan. Efficiency ratio digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya dengan menggunakan faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil guna. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik atau semakin efisien kinerja operasional suatu bank maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Kinerja Bank Y Tingkat Efisiensi X 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi empiris yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan data eksperimental hasil dari pengamatan dan pengalaman. Studi empiris melibatkan sampel lebih banyak dan jangka waktu yang panjang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan yang dibuat oleh bank periode 2009-2013 secara berturut-turut.

B. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah 31 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel dependen

Kinerja bank yang diproksikan dengan Return on Assets ROA menjadi variabel dependen dalam penelitian ini. Return on Assets ROA yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. ROA dihitung dengan menggunakan rumus: x 100

2. Variabel independen

Tingkat efisiensi yang diproksikan dengan Efficiency Ratio ER menjadi variabel independen dalam penelitian ini. Efficiency Ratio ER yaitu rasio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013)

1 27 20

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK (Studi Empiris di Perusahaan Perbankan Go public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010).

1 4 17

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI

0 2 10

ANALISIS RASIO CAMEL UNTUK MENILAI KESEHATAN BANK (Studi Empiris pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

"Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Bank terhadap Harga Saham pada Bank-bank yang Go Public Periode 2005-2008".

0 0 30

PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL DAN KINERJA PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK - BANK YANG GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2007-2011 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL DAN KINERJA PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK - BANK YANG GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2007-2011 - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2009-2013) - repository perpustakaan

1 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank - PENGARUH RASIO INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2009-2013) - rep

0 0 28