penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali reverse repurchase agreement,
tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
5. Loan to Deposit Ratio LDR
Menurut Dendawijaya 2005:118, Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana
yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Loan to Deposit Ratio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat dengan asumsi
bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif, dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan
demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.
E. Pengaruh Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Bank
Menurut Mudrajad dan Suhardjono 2002:569, masalah efisiensi berkaitan dengan masalah pengendalian biaya. Efisiensi operasional berarti biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut. Bank yang dalam kegiatan
usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya, maka tingkat keuntungan yang
optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang
meningkat akan diperoleh. F.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Kesowo 2001 menguji hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas 40 bank umum swasta nasional devisa
di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan Return On Assets ROA sebagai ukuran profitabilitas bank. Menurut Rose 1996:169 dikutip oleh Mudrajad dan
Suhardjono 2002:570, selain sebagai ukuran profitabilitas, ROA sekaligus merupakan indikator efisiensi manajerial bank yang mengindikasikan kemampuan
manajemen dalam mengelola aset-asetnya untuk memperoleh keuntungan. Penelitian yang dilakukan Prasnanugraha 2007 tentang analisis pengaruh
rasio-rasio keuangan terhadap kinerja bank umum di Indonesia dengan menggunakan variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasi dibanding
Pendapatan Operasi BOPO, Net Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL, dan Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan bahwa variabel BOPO