Net Interest Margin NIM Loan to Deposit Ratio LDR
dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut. Bank yang dalam kegiatan
usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam menyalurkan dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Dengan efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya, maka tingkat keuntungan yang
optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang
meningkat akan diperoleh. F.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Kesowo 2001 menguji hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas 40 bank umum swasta nasional devisa
di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan Return On Assets ROA sebagai ukuran profitabilitas bank. Menurut Rose 1996:169 dikutip oleh Mudrajad dan
Suhardjono 2002:570, selain sebagai ukuran profitabilitas, ROA sekaligus merupakan indikator efisiensi manajerial bank yang mengindikasikan kemampuan
manajemen dalam mengelola aset-asetnya untuk memperoleh keuntungan. Penelitian yang dilakukan Prasnanugraha 2007 tentang analisis pengaruh
rasio-rasio keuangan terhadap kinerja bank umum di Indonesia dengan menggunakan variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasi dibanding
Pendapatan Operasi BOPO, Net Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL, dan Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan bahwa variabel BOPO
berpengaruh terhadap ROA perusahaan. Hal ini menandakan bahwa dengan
meningkatnya BOPO pada perusahaan perbankan menandakan perusahaan lebih banyak mengeluarkan biaya operasional dalam menghasilkan laba. Kondisi ini
juga menandakan bahwa perusahaan yang menghasilkan laba besar tidak efisien dalam melakukan operasionalnya sehingga BOPO berpengaruh negatif terhadap
ROA. Penelitian yang dilakukan Dietha Kusuma Wardhani 2013 tentang pengaruh
rasio efisiensi, rasio risiko, rasio likuiditas dan rasio permodalan terhadap kinerja Bank BMRI, BRI, BCA, BNI dan CIMB Niaga menunjukkan bahwa efisiensi
yang diukur dengan BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Adanya kemampuan
BOPO terhadap
profitabilitas karena
kemampuan bank
mengefisiensikan biaya operasionalnya akan dapat meningkatkan kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan. Pengaruh negatif berarti semakin tinggi
biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank, maka akan menurunkan pendapatan operasional bank, sehingga kinerja bank ROA turun.
Penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung, Djumahir dan Ratnawati 2011 tentang analisa rasio keuangan terhadap kinerja bank umum di Indonesia
menggunakan sampel pada 10 Bank Umum di Indonesia dengan aset terbesar pada periode tahun 2007-2011. Penelitian ini menggunakan variabel independen
CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR. Hasil penelitian tersebut secara parsial menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Penelitian yang dilakukan Defri 2012 tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, likuiditas dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas