ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin lebih baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset Dendawijaya 2001:120.
B. Bank
“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan financial intermediaries, yang menyalurkan dana dari pihak
yang berkelebihan dana idle fundsurplus unit kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana deficit unit
pada waktu yang ditentukan” Dendawijaya 2001:25.
Menurut Crosse dan Hemple yang dikutip oleh Veithzal Rivai dkk 2013:1 menyatakan bahwa bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha
manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi
pemilik. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary
antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana surplus unit dengan pihak- pihak yang memerlukan dana deficit unit, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank
yang menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang
memerlukan dana. Dalam penerimaan simpanan masyarakat, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima
simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu. Bank juga tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas kredit yang diberikan kepada
debiturnya yang telah memiliki reputasi yang baik. Disamping itu, sebagai lembaga kepercayaan bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana
masyarakat dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.
C. Efficiency Ratio
Efficiency ratio menjadi cukup populer baru-baru ini untuk mengukur kemampuan bank dalam mengendalikan beban nonbunga relatif beban
operasional lainnya terhadap pendapatan bersih operasi pendapatan bunga bersih + pendapatan nonbunga. Hal ini menunjukkan seberapa banyak bank membayar
pada beban nonbunga untuk satu dolar dari pendapatan operasi. Para analis bank mengharapkan bank yang besar untuk menjaga rasio ini dibawah 55. Bank
menggunakan rasio ini untuk mengukur keberhasilan dari upaya dalam mengendalikan beban nonbunga sementara memberikan pendapatan dari
peningkatan beban Koch and MacDonald, 2003, pp. 119.
Rasio efisiensi dirumuskan oleh US Federal Financial Institutions
Examination Council yaitu:
Laporan laba rugi bank mencerminkan total penerimaan keuangan perbankan, seperti penerimaan bunga dari pinjaman dan investasi yang sebagian besar
berkontribusi untuk pendapatan perbankan. Format laporan laba rugi dimulai dengan pendapatan bunga yang kemudian dikurangi dengan beban bunga
sehingga didapat pendapatan bunga bersih net interest income. Pendapatan bunga bersih harus cukup besar untuk menutupi pengeluaran dan pajak bank.
Sumber utama lain pendapatan bank yaitu dari pendapatan operasional lainnya atau pendapatan nonbunga noninterest income, yang terdiri dari biaya pelayanan
deposito deposit service charge, biaya pendapatan fee income, provisi dan komisi lainnya, keuntungan transaksi mata uang asing, penerimaan kembali aset
keuangan yang telah dihapusbukukan dan keuntungan dari penjualan efek-efek. Beban bunga interest expense adalah jumlah dari semua yang dibayar pada
semua bunga pasiva, termasuk transaksi rekening, waktu dan deposito, utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pendapatan bunga bruto dikurang beban
bunga bruto disebut pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih ini penting karena variasinya dari waktu ke waktu menunjukkan seberapa baik
manajemen dapat mengendalikan tingkat suku bunga risiko. Beban operasional lainnya atau beban nonbunga noninterest expense terdiri
dari biaya personalia, yang mencakup gaji dan jaminan sosial yang dibayar untuk karyawan bank, biaya hunian dari sewa dan depresiasi pada peralatan, kerugian
yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan biaya operasi lainnya, termasuk pengeluaran untuk teknologi, keperluan utilities, dan deposit
premi asuransi.